Hasil berbeda didapat dua tunggal putri dan dua tunggal putra Indonesia pada turnamen Australia Terbuka. Gregoria dan Ikhsan lolos ke perempat final, adapun Putri dan Christian tersingkir pada babak kedua.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SYDNEY, KAMIS-Hasil berbeda didapat dua tunggal putri Indonesia dalam turnamen bulu tangkis Australia Terbuka BWF World Tour Super 300 di Sydney Olympic Park, Sydney. Gregoria Mariska Tunjung melaju ke perempat final, sedangkan Putri Kusuma Wardani tersingkir pada babak kedua.
Melawan pemain yang berkali-kali menjadi lawannya pada level yunior, Supanida Katethong (Thailand), pada Kamis (17/11/2022), Gregoria menang dengan skor 21-15, 21-9. Lawannya pada perempat final adalah pemain Jepang, Saena Kawakami.
Pada laga lain, Putri mendapat pengalaman berharga ketika berhadapan dengan juara dunia 2017 asal Jepang, Nozomi Okuhara. Putri kalah tetapi bisa memberi perlawanan dalam tiga gim 17-21, 21-16, 17-21.
"Puji Tuhan, saya bisa menang dan main bagus. Hari ini saya memang bermain lebih tenang dan semua kemampuan terbaik bisa ke luar semua," kata Gregoria pada tim humas dan media PP PBSI di Sydney.
Sikap tenang yang dibawanya ke lapangan membuat tunggal putri nomor satu Indonesia itu tidak panik ketika Katethong menekannya pada awal gim pertama. Ketenangan itu pula yang membuat Gregoria jarang membuat kesalahan. “Pola permainan saya sudah benar, cuma memang kadang masih bikin salah sedikit," ujarnya.
Sikap tenang hingga bisa fokus pada pola permainan itu akan berusaha dibawanya dalam perempat final melawan Kawakami yang menang atas wakil tuan rumah, Tiffany Ho, 21-13, 21-4. Gregoria unggul 2-1 dari pertemuan sebelumnya, tetapi pertemuan terakhir terjadi setahun lalu pada babak pertama Hylo Terbuka di Jerman. Gregoria memenangi laga itu.
Saya harus bermain seperti saat melawan Supanida tadi. Harus fokus dan tidak boleh terburu-buru.
“Saya harus bermain seperti saat melawan Supanida tadi. Harus fokus dan tidak boleh terburu-buru,” ujarnya.
Perempat final yang akan dijalani Jumat menjadi yang kelima pada tahun ini bagi Gregoria. Hasil terbaiknya adalah ketika mencapai semifinal Malaysia Masters Super 500 dan Hylo Terbuka Super 300. Jika menang atas Kawakami, pemain Indonesia berperingkat ke-17 dunia itu akan berhadapan dengan pemenang antara Okuhara dan Han Yue (China).
Berhadapan dengan Putri, dengan pengalaman tanding dalam BWF World Tour yang masih minim, Okuhara dipaksa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Apalagi, seperti karakter pemain Jepang pada umumnya, Okuhara dikenal sangat ulet untuk mengembalikan setiap pukulan.
Dari pertandingan yang berlangsung selama 61 menit melawan mantan pemain nomor satu dunia itu, Putri pun mendapat pelajaran. Berhadapan dengan pemain yang kenyang pengalaman tampil dalam ajang besar, dia tak bisa tenang pada gim ketiga. Putri mengatakan, dia terburu-buru ingin segera mendapat poin. Ini membuat usaha kerasnya untuk mendekatkan diri, dari tertinggal 4-11 menjadi 17-18, akhirnya sia-sia. Putri tak dapat lagi mendapat poin pada posisi tersebut.
“Saya bersyukur bisa merebut satu gim melawan juara dunia dan peraih perunggu Olimpiade. Pola main Nozomi sebenarnya tidak menyulitkan. Hanya saja, permainan net dia sangat tipis hingga sulit dikembalikan. Saya, juga, seharusnya bermain lebih sabar dan ulet, tidak panik saat poin terkejar,” kata Putri.
Evaluasi diri yang disebutkan pemain berusia 20 tahun itu akan diingatnya untuk bersaing dalam ajang lain. Apalagi, saat ini, Putri berstatus sebagai tunggal putri nomor dua Indonesia.
Beda hasil tunggal putra
Dua wakil tunggal putra Indonesia yang tampil pada babak kedua, juga, meraih hasil berbeda. Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, menang dan akan tampil pada perempat final, sedangkan Christian Adinata kalah. Ikhsan mengalahkan pemain Malaysia, Soong Joo Ven, 15-21, 21-18, 21-12, dalam laga satu jam 11 menit. Adapun Christian disingkirkan pemain Jepang yang naik daun, Kodai Naraoka, 11-21, 16-21.
"Tidak nyangka saya bisa menang, apalagi ini merupakan pertemuan pertama. Kunci kemenangannya adalah bermain tanpa beban, lebih berani, ngotot, dan punya daya juang tinggi,” kata Ikhsan yang akan melawan Lu Guang Zu (China) pada babak delapan besar. Di babak kedua, Lu menyingkirkan unggulan teratas, Lee Zii Jia (Malaysia), 20-22, 15-21, 16-21.
Dengan hasil yang didapat Lu itu, Ikhsan pun menegaskan bahwa dia harus meningkatkan kembali daya juangnya. “Kondisi fisik harus siap karena saya harus siap capai pada pertandingan itu,” katanya.
Sementara, Christian menyatakan, kekalahan dialami karena dia tak bisa mengimbangi keuletan Naraoka. Kelas permainannya jauh di bawah Naraoka yang sudah sering bertemu pemain top dunia. Naraoka bahkan pernah mengalahkan pemain top, seperti Jonatan Christie dan Lakhsya Sen. Dia mencapai semifinal pada turnamen level tinggi, yaitu Denmark dan Perancis Terbuka Super 750.
“Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi musim depan. Saya harus lebih siap menghadapi lawan-lawan yang levelnya di atas saya,” kata Christian yang hasil terbaiknya pada tahun ini adalah semifinal turnamen BWF Super 100, yaitu di Orleans Masters.
Pada nomor ganda, Indonesia menyisakan dua ganda campuran dengan kekalahan yang dialami tiga ganda putri dan satu ganda putra. Dua pasangan yang akan bersaing pada perempat final itu adalah Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah.
Setelah masing-masing bermain tiga gim pada babak kedua, Dejan/Gloria akan berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo. Pada laga lain, Adnan/Nita, yang baru berpasangan selama sebulan, akan menantang unggulan kedelapan, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China).