Perancis Memerangi Badai Cedera
Perancis harus mengganti dua pemain utama akibat cedera hanya dalam dua hari terakhir. Deschamps mencoba beradaptasi dengan situasi itu.
DOHA, RABU – Kutukan tim juara bertahan terasa semakin nyata bagi Perancis. Lima hari jelang laga perdana, “Si Biru” kembali kehilangan penyerang andalan Christopher Nkunku akibat cedera. Pelatih Didier Deschamps pun terpaksa memanggil pemain minim pengalaman lagi.
Mimpi Nkunku merasakan Piala Dunia untuk pertama kalinya dipastikan kandas pada Rabu (16/11/2022). Pemain serba bisa dari klub RB Leipzig itu ditarik dari 26 nama skuad Perancis setelah mengalami cedera akibat benturan dengan rekannya dalam sesi latihan.
Baca juga : Tugas Berat Perancis Pertahankan Trofi Piala Dunia
“Nkunku tidak akan mengambil bagian di Piala Dunia. Dia mengakhiri latihan pada Selasa kemarin dengan cedera pada lutut kiri. Sayangnya, pemeriksaan radiologi yang dilakukan pada malam hari mengungkapkan kakinya terkilir,” jelas federasi sepak bola Perancis (FFF) dalam situs resminya.
Nkunku yang sudah mencatat 8 penampilan bersama Perancis akan digantikan oleh penyerang Eintracht Frankfurt, Randal Kolo Muani (23). Muani baru bermain 10 menit untuk Perancis. Deschamps memberikan kesempatan debut kepadanya di Liga Nasional Eropa, September lalu.
Nkunku sedang dalam performa terbaik di Leipzig dengan catatan 15 gol dan 3 asis musim ini. Dia adalah pelapis utama Kylian Mbappe. Tanpanya, ketajaman lini serang Perancis akan menurun. Muani yang mencatat 7 gol dan 10 asis untuk Frankfurt, lebih andal sebagai kreator serangan.
Penurunan kualitas pemain itu terjadi berulang dalam waktu singkat. Dua hari lalu, Deshcamps baru mengganti Bek Paris Saint-Germain, Presnel Kimpembe, yang belum pulih total dari cedera achilles. Pemain dengan pengalaman juara dunia 2018 itu digantikan oleh bek AS Monaco, Axel Disasi (24), yang belum mencatat sekalipun penampilan di timnas.
Baca juga : Misi Perancis Melawan Takdir
Alhasil, semakin banyak pemain minim pengalaman di skuad “Si Biru”. Adapun seluruh gelandang mereka nanti adalah pemain debutan di Piala Dunia. Hal itu disebabkan cederanya duet gelandang bintang, N’golo Kante dan Paul Pogba.
Kami tidak terkejut (dengan badai cedera). Para pemain kelelahan karena jadwal yang sangat padat. Semua pelatih klub besar Eropa sudah membahas itu. Jadi saat ini kuncinya hanyalah adaptasi.
Deschamps sudah memperkirakan situasi itu akan datang. “Kami tidak terkejut (dengan badai cedera). Para pemain kelelahan karena jadwal yang sangat padat. Semua pelatih klub besar Eropa sudah membahas itu. Jadi saat ini kuncinya hanyalah adaptasi,” katanya.
Fokus Deschamps pun teralihkan jelang laga pembuka lawan Australia, Selasa depan. Saat ini, dia memprioritaskan kesehatan pemain dalam latihan. Sang pelatih juga terus memantau kondisi bek veteran, Raphael Varane, yang dipanggil ke Qatar dalam kondisi cedera paha sejak Oktober lalu.
“Dia sudah berlatih dengan bola dan melakukannya dengan baik. Masih ada beberapa langkah yang harus dilakukannya dalam beberapa hari ke depan. Kami tidak akan mengambil jalan pintas untuk memainkannya. Tetapi, dia seharusnya tersedia untuk laga pertama,” ujar Deschamps yang juara dunia bersama Perancis sebagai pemain dan pelatih.
Baca juga : Jalan Terjal Perancis di Piala Dunia Qatar 2022
Pergantian darurat
FIFPRO, perwakilan asosiasi pemain, menilai, Piala Dunia kali ini bisa sangat berbahaya untuk para pemain. Mayoritas pemain, terutama di klub Eropa, harus menghadapi agenda padat bermain seminggu tiga kali. Waktu jeda dari agenda klub ke Piala Dunia juga lebih pendek sekitar empat kali lipat dibandingkan biasanya.
“Data tersebut menekankan tekanan mental dan fisik yang dihadapi banyak pemain tim nasional karena jadwal pertandingan yang padat yang tidak mempertimbangkan kesehatan dan performa mereka dengan baik,” kata wakil sekretaris jenderal FIFPRO, Simon Colosimo.
Seperti Perancis, setiap klub masih bisa mengganti pemain cedera dari 26 nama yang sudah didaftarkan. Batas akhirnya adalah sehari sebelum laga pertama. Setelah itu, mereka hanya bisa mengandalkan 26 nama tersebut. Adapun jumlah itu lebih banyak dibandingkan turnamen sebelumnya, 23 nama, untuk mengantisipasi potensi badai cedera.
Kelonggaran peraturan itu membuat beberapa negara masih mendaftarkan pemain bintang yang cedera. Salah satunya Senegal yang tetap berharap sang penyerang andalan, Sadio Mane, bisa tampil di Qatar. Mane tidak diganti, meskipun sudah pasti tidak bisa tampil dalam laga pembuka lawan Belanda, Senin depan.
Baca juga : The Analyst: ”Dua Wajah” Perancis dan Kutukan Lama Menjadi Tantangan Deschamps
“Kami harus menang tanpa Sadio pada laga pertama. Kami masih memiliki 25 pemain lain. Tidak ada yang menginginkan itu (absennya Mane), tetapi itulah kenyataan yang harus kami hadapi,” kata wakil presiden federasi sepak bola Senegal, Abdoulaye Sow.
Bagi tim Senegal, Mane sudah seperti Lionel Messi untuk Argentina atau Cristiano Ronaldo untuk Portugal. Pemain Bayern Muenchen itu bisa memengaruhi moral pemain lain, meskipun hanya sekadar penyemangat di ruang ganti. (AP)