Selain trofi utama, Piala Dunia Qatar 2022 menjadi ajang perebutan anugerah Bola Emas atau penghargaan pemain terbaik. Messi, Neymar, De Bruyne, Mbappe dan Ronaldo, sangat berpotensi meraihnya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·6 menit baca
Menurut The Analyst (Opta), Messi adalah pemain yang paling berpeluang menyabet Bola Emas. Capaiannya di klub Paris Saint-Germain dan Argentina menjelang Qatar 2022 akan menjadi momentum bagi Messi merebut penghargaan pemain terbaik Piala Dunia itu.
De Bruyne sedang dalam performa puncak menyambut Qatar 2022. Ia menyumbang 9 asis dalam 14 laga City di Liga Inggris musim ini. Angka itu sudah melampaui musim sebelumnya yakni 8 asis dalam 30 laga sepanjang musim.
Cristiano Ronaldo baru bermain 520 menit dari 1.170 menit atau 44,4 persen kesempatan. Kansnya mencetak gol dari situasi bukan penalti pun turun, yaitu menjadi 0,33 per laga, dari musim sebelumnya 0,57 per laga.
Selain trofi prestisius Piala Dunia, piala-piala lainnya juga diperebutkan dalam ajang empat tahunan itu. Salah satu penghargaan individu yang tak kalah bergengsi adalah Bola Emas (gelar pemain terbaik).
Bola Emas mulai diperkenalkan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pada Piala Dunia Spanyol 1982. Ketika itu, Italia meraih Piala Dunia, sedangkan strikernya, Paolo Rossi, menyabet Bola Emas.
Sejak saat itu, sebanyak 12 pemain telah dianugerahi Bola Emas. Namun, belum ada yang memenanginya lebih dari sekali. Di Piala Dunia Qatar, rekor itu dapat dipatahkan salah satu pemain paling potensial, Lionel Messi. Kapten tim Argentina ini pernah meraih Bola Emas pada edisi Brasil 2014. Namun, Piala Dunia gagal diraihnya karena timnya dibekap Jerman, 0-1.
Menurut The Analyst (Opta), Messi adalah pemain yang paling berpeluang menyabet Bola Emas. Capaiannya di klub Paris Saint-Germain dan Argentina menjelang Qatar 2022 akan menjadi momentum bagi Messi merebut Bola Emas.
Dilihat dari perspektif kreativitas permainan menyerang, tiada pemain di lima liga top Eropa yang menyamai Messi. Ia menghasilkan 1,2 kesempatan gol dalam setiap laga dari situasi bukan penalti. Messi juga bernilai tinggi dalam menghasilkan peluang gol bagi timnya.
Ia mencatatkan 14 asis bagi PSG di semua kompetisi pada musim ini. Ia juga telah mencetak 12 gol. Kualitas tinggi permainanya tetap terjaga konsisten, termasuk saat membela tim ”Tango”. Argentina tengah perkasa, yaitu tidak terkalahkan dalam 36 laga terakhir. Situasi ini dibutuhkan bagi pelatih Lionel Scaloni untuk mendorong Argentina melaju sejauh mungkin bersama Messi di Qatar.
Di Copa America Brasil 2021, Messi meraih penghargaan pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak, bersama Luis Diaz dari Kolombia. Tidak hanya itu, Messi akhirnya meraih trofi besar pertamanya bersama Tango. Trofi Copa America pertama bnagi Argentina dalam 28 tahun itu seketika melepas beban besar di pundak Messi.
Ia kini akan tampil lebih lepas dan menikmati permainan di Qatar. Situasi itu bakal berbahaya bagi tim-tim manapun yang menjadi lawannya. ”Kami harus menjalaninya sedikit demi sedikit. Fase grup di Piala dunia tidak mudah,” kata Messi di laman Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan.
Sejauh ini, ia telah mengemas 6 gol dan 5 asis dari empat edisi Piala Dunia yang telah diikutinya. Capaian produktivitas itu masih sangat mungkin bertambah mengingat Argentina adalah salah satu favorit juara.
Kylian Mbappe dirumorkan sedang kurang mesra dengan klubnya, PSG. Akan tetapi, gosip itu tidak sampai menurunkan performanya.
Rekan setimnya di PSG, Neymar Jr, berpeluang jadi pesaingnya dalam perebutan Bola Emas di Qatar. Pemain yang memiliki kepribadian hangat dan teknik jenius ini tengah tampil bagus di PSG. Ia mampu mendorong permainan menyerang yang lebih progresif di antara para penyerang di lima liga top Eropa (13,8 kans per laga).
Selain itu, Neymar hanya perlu mencetak tiga gol lagi untuk melewati rekor Pele (77 gol) sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Brasil. Target itumenjadi tambahan motivasi Neymar berjuang merebut Bola Emas di Qatar.
Selain barisan penyerang, sejumlah gelandang kreatif, seperti Kevin De Bruyne, juga berpeluang meraih penghargaan itu. Apalagi, Qatar 2022 adalah panggung terakhir generasi emas tim Belgia, termasuk pemain Manchester City ini.
De Bruyne sedang dalam performa puncak menyambut Qatar 2022. Ia menyumbang 9 asis dalam 14 laga City di Liga Inggris musim ini. Angka itu sudah melampaui musim sebelumnya yakni 8 asis dalam 30 laga sepanjang musim.
Ia juga masih di jalur untuk mereplikasi rekor asis miliknya, yakni 20 asis, di Liga Inggris musim 2019-2020. De Bruyne juga telah terlibat dalam 47 peluang gol bagi City di Liga Inggris musim ini. Tiada pemain lain di lima liga top Eropa yang menandinginya.
Pemain lainnya yang punya potensi menyabet Bola Emas adalah Kylian Mbappe. Bintang Perancis itu dirumorkan sedang kurang mesra dengan klubnya, PSG. Akan tetapi, gosip itu tidak sampai menurunkan performanya. Di PSG pada musim ini, sentuhan Mbappe pada bola meningkat dari 10 menjadi 11,6 kali per laga.
Mbappe juga mendrible bola lebih jauh, yakni 19,9 per laga, dari sebelumnya 18,8 kali per 90 menit. Di Perancis, ia mencetak rerata 0,47 gol per laga. Di level internasional, yaitu Liga Champions Eropa, naluri mencetak golnya juga tinggi. Ia telah mencetak 40 gol dari 60 penampilan untuk PSG di Liga Champions.
Hebatnya, seluruh golnya itu diukirnya dalam usia 23 tahun dan 317 hari. Capaian itu menjadi rekor baru, melampaui milik Messi yang mengukir jumlah gol serupa saat masih berusia 24 tahun 130 hari.
Mbappe berpeluang mendorong Perancis sebagai tim pertama sejak Brasil di tahun 1962 yang mampu mempertahankan trofi Piala Dunia. Saat itu, Brasil melakukannya bersama pemain terbaiknya sepanjang sejarah, Pele. Kebetulan, Mbappe telah menyejajarkan namanya dengan sang legenda saat memborong dua gol ke gawang Argentina pada babak 16 besar Piala Dunia Rusia 2018.
Ronaldo dikejar waktu
Calon peraih Bola Emas lainnya yang tidak bisa diabaikan adalah Cristiano Ronaldo. Striker Manchester United itu dikejar waktu untuk meraih trofi pertamanya di Piala Dunia. Kini, ia berusia 37 tahun.
Jika bisa mencetak gol di Qatar nanti, Ronaldo bakal mengukir sejarah, yaitu sebagai orang pertama yang mampu melakukannya di lima edisi Piala Dunia berbeda.
Ronaldo dikenal sebagai pemain yang sangat ambisius dan tidak pernah berhenti mengukir rekor. Di Qatar 2022, Ronaldo setidaknya ingin menyejajarkan namanya dengan legenda Portugal, Eusebio, yang menjadi pencetak gol terbanyak dalam satu edisi, yaitu 9 gol, di Piala Dunia Inggris 1966. Ronaldo saat ini mengoleksi tujuh gol di empat Piala Dunia berbeda, yaitu mulai edisi 2006 hingga 2018 lalu.
Sayangnya, jalan Ronaldo untuk memberikan penampilan terbaik di Qatar diganggu masalah di luar lapangan. Ia tengah bertikai dengan segala komponen di MU menyusul pernyataan kontroversialnya dalam wawancara dengan penyiar ternama Inggris, Piers Morgan, beberapa waktu lalu.
Ronaldo, yang kembali pulang ke Inggris setelah membela Real Madrid dan Juventus, ternyata jarang menjadi pilihan utama Manajer MU Erik Ten Hag. Ronaldo baru bermain 520 menit dari 1.170 menit atau 44,4 persen kesempatan. Tak hanya itu, kansnya mencetak gol dari situasi bukan penalti miliknya pun turun, yaitu menjadi 0,33 per laga, dari musim sebelumnya 0,57 per laga.
Status MU, yang hanya menjadi peserta Liga Europa pada musim ini, turut memengaruhi performanya. Baginya, kompetisi antarklub kasta kedua di Eropa itu bukanlah habitatnya. Sebagai pemain yang sangat kompetitif, ia ingin terus berada di level teratas kompetisi.
Tak pelak, menjelang dimulainya Piala Dunia Qatar, pemain berjuluk ”CR7” itu mengungkapkan keinginannya untuk pergi dari ”Setan Merah”, julukan MU. Ia kecewa kembali ke Old Trafford dan merasa telah dikhianati MU. Ia menilai MU sebagai klub komersial karena tidak berorientasi prestasi.
Meskipun jarang dimainkan di MU, Ronaldo dipastikan bakal tampil dengan motivasi lebih bersama Portugal. Ia ingin menjadikan Piala Dunia sebagai pelarian sekaligus pelampiasan dari masalahnya di MU.
Ia juga punya modal untuk menjadi pemain terbaik di Qatar. Ia pernah menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Eropa edisi 2012 dan 2020. Rasa lapar gol Ronaldo tampaknya belum akan habis dan perlu dibuktikan setidaknya di fase Grup H melawan Ghana, Uruguay, dan Korea Selatan. Sulit membayangkan Ronaldo gagal mencetak satu gol pun, mengingat ia selalu membuat gol di empat edisi Piala Dunia sebelumnya.
Jika bisa mencetak gol di Qatar nanti, dia bakal mengukir sejarah, yaitu sebagai orang pertama yang mampu melakukannya di lima edisi Piala Dunia berbeda.