Pandemi Kasus Covid-19 Pengaruhi Pertumbuhan Animo Bulu Tangkis
Kenaikan kasus Covid-19 membayangi euforia bulu tangkis yang mulai tampak. Akibatnya, timbul kekhawatiran berkurangnya animo olahraga tersebut.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Antusiasme masyarakat bermain bulu tangkis kembali hidup sejak kasus Covid-19 terkendali. Meski demikian, sejumlah pihak dalam industri ini mencemaskan animo meredup jika pandemi Covid-19 terus meningkat.
Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Kita justru berdiri di tengah pandemi Covid-19. Menurut Ketua PB Kita, Aldi mengatakan awalnya perkumpulan itu hanya terdiri 12 orang untuk menyalurkan hobi sejak Maret 2022. Namun, angkanya terus meningkat hingga menembus 200 orang pada November 2022.
Guna mengakomodasi kuantitas anggota yang terus bertambah, PB Kita mengubah jadwal berlatih dari hanya sekali menjadi dua kali dalam sepekan. “Untuk saat ini kami menambahkan jadwal latihan pada Senin, Selasa, Jumat dan Sabtu. Antusiasme para anggota sangat besar untuk berlatih bersama kami,” ujar Aldi secara tertulis pada Rabu (16/11/2022).
Aldi menilai, tren bulu tangkis pada 2023 akan terus meningkat, sebab olahraga ini tak akan termakan usia.
Tren positif itu juga dialami pemilik gedung olahraga Pergola Badminton, Prayanto Prasetyo (46). Dia menyebut, animo masyarakat untuk kembali bermain bulu tangkis meningkat. Kenaikan itu terjadi sejak pemerintah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Prayanto mengatakan, ia bahkan banyak menolak permintaan konsumen untuk menyewa lapangan bulu tangkis, karena daftar tunggu penyewa lapangan menyentuh 200 pemesan. Wirausahawan ini juga tak mengubah harga sewa lapangan sebesar Rp 50.000 sejak pertama kali dibuka pada 2010, sehingga minat masyarakat untuk menyewa lapangannya pun besar. Prayanto ingin memfasilitasi masyarakat yang ingin berolahraga, selain karena dirinya pun menyukai bulu tangkis juga.
“Animonya tinggi jika dibandingkan awal pandemi dan sekarang. Kenaikannya bisa sampai 100 persen,” ujar Prayanto di Pergola Badminton, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2022).
Hal serupa juga dialami arena bulu tangkis lain, Diaz Badminton Hall di Jakarta Barat. Menurut penjaga lapangan sekaligus petugas kasir Selvi Farhana (29), usaha penyewaan ini mulai menggeliat. Banyak karyawan kantor yang menyewa lapangan saat jam pulang kerja, sekitar pukul 16.00-23.00.
Berdasarkan pantauan Kompas, arena lapangan bulu tangkis yang terdiri atas lima lapangan terisi penuh pada pukul 15.30. Pemain ganda mengisi tiap lapangan, sehingga total 20 orang sedang bermain, tak termasuk mereka yang sedang menunggu giliran.
Berdasarkan data Worldometers, kasus Covid-19 di Indonesia tengah merangkak naik. Dalam rentang 1-7 November 2022 terdapat total 32.041 kasus harian. Angkanya naik 27,3% sepekan setelahnya pada 8-14 November 2022 dengan 40.792 kasus. Secara keseluruhan sejak awal pagebluk terjadi, tercatat ada 6.565.912 kasus.
Tren kenaikan kasus Covid-19 itu dikhawatirkan menurunkan animo bulu tangkis. Sebab berkaca dari pengalaman sebelumnya, pandemi Covid-19 memaksa gedung olahraga Diaz Badminton Hall bebas dari segala aktivitas, sehingga pengelola kehilangan para anggotanya. Kini, pengelola berjuang untuk mengumpulkan kembali anggota-anggota baru, memulai prosesnya dari nol.
Selvi menilai, semarak bulu tangkis di tempatnya bekerja tak jauh berbeda antara sebelum pandemi Covid-19 dan saat ini. Walau demikian, kasus Covid-19 yang kembali naik menimbulkan kekhawatiran menyusutnya jumlah pengguna lapangan bulu tangkis.
“Pasti akan turun kalau kasus Covid-19 naik lagi, apalagi saat ini juga banyak orang sedang sakit. Tetap protokol kesehatan yang perlu dijaga,” kata Selvi.
Pengelola gedung olahraga Mitra Utama, Rizal Hidiya (39), menganggap tren bermain bulu tangkis menurun sejak pandemi Covid-19 melanda.
Rizal mengatakan, sebelum pandemi terjadi 2020, satu gedung dapat terisi hingga 100 orang. Namun saat ini, paling banyak hanya 50 orang yang datang dan bermain bulu tangkis. Kecemasan terhadap Covid-19 bahkan berlanjut hingga saat ini, sebab per November 2022, tren penyewa lapangan juga kembali menurun.