Merangkul Banyak Kalangan, Animo Bulu Tangkis Masih Tinggi
Sejumlah pihak memperkirakan euforia bulu tangkis masih akan berkelanjutan pada 2023. Olahraga ini menarik bagi masyarakat karena mudah dimainkan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Animo masyarakat bermain bulu tangkis diprediksi masih akan berlanjut pada 2023. Prestasi atlet Indonesia yang mendunia serta kemudahan dalam memainkan olahraga ini membuat bulu tangkis semakin merakyat.
Menurut Kepala Bidang Humas dan Media Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Broto Happy, euforia masyarakat bermain bulu tangkis amat besar. Salah satunya tampak dari penuhnya stadion oleh suporter dan penonton saat berlangsungnya beragam turnamen.
Ia menilai prestasi para pebulu tangkis Indonesia yang diakui dunia, dari tahun ke tahun, berkontribusi menambah kecintaan masyarakat terhadap olahraga tersebut. Sebut saja beberapa pebulu tangkis kondang Indonesia, yakni Rudi Hartono, Liem Swie King, Hariyanto Arbi, Taufik Hidayat, dan Susi Susanti.
”Kita, kan, selalu memenangi gelar-gelar penting, mulai dari Piala Thomas hingga pesta olahraga Olimpiade. Pemain-pemain Indonesia sukses itu yang membuat para pemain (masyarakat) begitu antusias untuk bermain,” ujar Broto saat dihubungi dari Jakarta, Senin (14/11/2022).
Selain itu, para pesohor dan tokoh publik berperan pula memompa euforia masyarakat. Hal itu dilakukan sekaligus menambah pengikutnya. Broto menganggap, peluang itu justru makin meningkatkan popularitas bulu tangkis sehingga berdampak positif pula pada olahraga tersebut.
Tahun 2023, animo masyarakat terhadap bulu tangkis akan tetap sama, bahkan bisa meningkat. Sebab, media sosial berperan besar mendongkrak reputasi serta nama besar para atlet. ”Artinya, memang tahun depan saya kira kondisinya makin tetap digemari, tetap masih populer,” kata Broto.
Harapannya, bulu tangkis juga mendidik para pemain agar rutin berolahraga, tak hanya untuk menyehatkan tubuh. Namun, juga membina mental mereka agar bermain sportif, obyektif, dan berjiwa besar menerima kekalahan.
Berdasarkan data PBSI, jumlah perkumpulan untuk pemain profesional bulu tangkis bertambah 37 perkumpulan dari September 2022 ke akhir Oktober 2022. Total atlet mencapai 60.096 orang per akhir Oktober 2022, bertambah 790 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, pelatih sekaligus pengurus PB Sena Jakarta, Nur Hanipah, mengatakan, ada pertambahan jumlah atlet di klubnya. Hingga saat ini, terdapat sekitar 150 atlet yang tersebar di beberapa gelanggang olahraga. Angka ini meningkat sekitar 70 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Tren positif ini tak lepas dari prestasi atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang menarik minat anak-anak untuk bergabung dalam klub olahraga. Nur memperkirakan, tren ini masih akan berlangsung pada 2023.
”Kemungkinan bisa lebih tinggi karena prestasi yang diraih atlet Indonesia. Bulu tangkis juga menjadi olahraga yang paling digemari,” ujar Nur.
Tingginya animo atlet muda di rentang usia 7 tahun-18 tahun mendorong PB Sena Jakarta untuk menambah jadwal berlatih, yakni dari tiga kali per minggu menjadi empat kali dalam rentang waktu yang sama. Biaya latihan juga meningkat menjadi Rp 500.000 per bulan untuk satu anak, padahal tahun lalu hanya ditagihkan Rp 350.000. Kenaikan biaya ini seiring dengan peningkatan harga kok serta sewa lapangan.
Euforia masyarakat yang tinggi terhadap bulu tangkis tecermin pula dari penuhnya lapangan olahraga di GOR Soemantri Brodjonegoro. Hal ini makin terlihat ketika kondisi pandemi melandai sehingga tempat olahraga diizinkan untuk dibuka.
Kepala Satuan Pemeliharaan dan Perawatan GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Andri Lilipaly mengatakan, tren penggunaan lapangan bulu tangkis tergolong tinggi. Hal ini didukung sejumlah alasan.
Pertama, banyak karyawan memanfaatkan waktu sepulang kerja untuk berolahraga, sembari menunggu kemacetan terurai. Tak hanya itu, mayoritas pelanggannya juga menanti berakhirnya peraturan ganjil-genap untuk kendaraan roda empat atau lebih pukul 16.00-21.00. Cara bermain yang relatif mudah, serta harga alat yang tergolong murah dibandingkan olahraga lain menjadi magnet bagi para pelanggan.
”Alhamdulillah lapangan penuh dari pukul 16.00 setiap hari. Sepinya malah Sabtu-Minggu karena yang memakai rata-rata memiliki kartu anggota. Mereka adalah orang kantoran yang ada di sekitar wilayah sini,” ujar Andri.
Pihak pengelola menyediakan enam lapangan, tetapi banyak permintaan dari pelanggan untuk menambahnya. Kondisi itu membuktikan animo masyarakat tergolong besar, serta berharap tren ini berlanjut hingga 2023.
Prestasi para atlet memang mendorong minat masyarakat untuk bermain badminton. Namun, sejumlah orang menyukainya dilatarbelakangi alasan lain.
Daniel Pradina (27), misalnya, bermain bulu tangkis sejak sebelum pandemi Covid-19 karena memang menyukai olahraga tersebut. Wirausahawan ini juga menilai olahraga tersebut mampu menambah relasinya dengan komunitas bulu tangkis. Namun, ia mengaku keberhasilan para atlet di berbagai turnamen mendorongnya untuk makin rajin berlatih.
”Dulu dan sekarang frekuensinya berbeda. Kalau dulu saat 2021 hanya bermain 1-2 minggu sekali, sekarang naik dua kali lipat jadi 3-4 kali per minggu,” kata Daniel.
Dalam sekali bermain, Daniel merogoh kocek sekitar Rp 10.000 hingga Rp 60.000. Hal ini bergantung pada biaya sewa lapangan yang berbeda-beda.
Serupa dengan Daniel, Yohana Dwina (26) juga rutin bermain bulu tangkis. Setidaknya sekali dalam sepekan berdurasi dua jam. Ia perlu mengeluarkan Rp 30.000 dalam sekali pertemuan.
Karyawan swasta yang sempat berkeinginan jadi atlet bulu tangkis ini berharap akan makin rutin bermain bulu tangkis di tahun mendatang. Selain sebagai rekreasi, tentunya dapat menjaga kebugaran tubuhnya.