Pebulutangkis peringkat bawah berkesempatan bertemu pemain papan atas dunia. Sementara, pebulutangkis papan atas kelelahan dan harus segera fokus menuju turnamen selanjutnya.
Oleh
Stephanus Aranditio
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Turnamen mini BNI BrightCup yang digelar Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) di Stadion Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, 10-11 November 2022 menjadi kesempatan besar bagi pebulutangkis peringkat bawah dunia. Namun, menimbulkan kekhawatiran bagi pebulutangkis peringkat atas karena rawan cedera.
Turnamen yang menggunakan sistem reli poin 1x25 ini menghadirkan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Chico Aura Dwi Wardoyo, Ng Tze Yong, Leong Jun Hao (Malaysia), dan Sitthikom Thammasin (Thailand) di bagian tunggal. Adapun pada ganda putra, akan tampil Fajar Alfian/Pramudya Kusumawardana, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, serta dua pasangan Malaysia, Aaron Chia/Nur Izzuddin dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, mengakui, turnamen mini PBSI ini memang sangat mepet di tengah jadwal padat karena mereka baru sampai di Indonesia dari Jerman pada Selasa (8/11/2022). Setelah itu, mereka harus pergi lagi ke Australia Terbuka pada 15-20 November, pekan depan.
Memang kami baru pulang dari tur Eropa, pasti capai. Kami baru sampai Selasa malam kemarin, anak-anak belum tidur. Namun, oke semua karena niatnya, kan, memang untuk uji coba menuju kejuaraan berikutnya. Jadi, semuanya enjoy dan penonton juga menikmati. Yang paling penting tidak ada yang cedera.
”Memang kami baru pulang dari tur Eropa, pasti capai. Kami baru sampai Selasa malam kemarin, anak-anak belum tidur. Namun, oke semua karena niatnya, kan, memang untuk uji coba menuju kejuaraan berikutnya. Jadi, semuanya menikmati dan penonton juga menikmati. Yang paling penting tidak ada yang cedera,” kata Irwansyah.
Irwansyah juga belum bisa memastikan apakah Anthony dan Jonatan akan berlaga di Australia terbuka atau tidak, sebab keduanya sudah dipastikan lolos dan akan fokus latihan menuju Final BWF di Guangzhou, China, 14-18 Desember 2022. ”Kalau Jonatan dan Ginting kita lihat satu dua hari ini, tetapi namanya masih di sana. Kalau target di sana, harusnya kita bisa juara,” katanya menegaskan.
Meski lelah, Jonatan dan Anthony menilai turnamen ini menjadi modal menuju menuju Final BWF karena format pertandingannya sama. Final BWF dimulai dengan fase grup memakai sistem round robin, dengan empat pemain saling berhadapan satu kali. Dua posisi teratas masing-masing grup akan lolos ke semifinal.
”Ini pengalaman yang baik karena sama persis format pertandingannya dengan Final BWF World Tour. Jadi, walaupun di pertandingan pertama menang atau kalah, semua kemungkinan masih ada. Bagus juga, jadi pembelajaran untuk nanti,” kata Jojo, sapaan akrab Jonatan.
Anthony menambahkan, dirinya saat ini tengah fokus mempersiapkan diri untuk Final BWF setelah menjadi juara di HYLO Terbuka di Saarbrucken, Jerman, akhir pekan lalu. Dia melihat persaingan antarnomor tunggal putra tidak mudah sehingga turnamen mini ini menjadi salah satu bagian dari persiapan.
”Saya pribadi ingin menjadi juara karena kita sudah latihan keras juga. Kalau tak jadi, harapan atau keinginan juara, ya, sama saja. Namun, untuk mencapai sana, tidak gampang. Lawan-lawan yang lain juga, pasti tunggal putra persaingannya ketat,” kata Anthony.
Dalam turnamen ini, Jojo menjadi juara tunggal putra setelah mengalahkan Anthony dengan skor 25-23, di laga final, Kamis (10/11/2022). Jojo melaju ke final dengan unggul poin di Grup B, setelah kalah dari Leong Jun Hao (Malaysia), 23-25, dan menang atas Sitthikom Thammasin (Thailand), 25-16. Sementara, Anthony melaju ke final setelah menyapu bersih dua kemenangan di babak penyisihan Grup A, mengalahkan Chico Aura Dwi Wardoyo, 25-20, dan Leong Jun Hao dari Malaysia, 25-21.
Di sisi lain, pelatih tunggal putra Malaysia, Hendrawan mengatakan, turnamen ini kesempatan emas bagi Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao. Sebab, pebulutangkis peringkat 34 dan 72 dunia itu bisa berlatih tanding dengan Jojo dan Anthony yang berada di peringkat 7 dan 8.
"Turnamen ini suatu pengalaman yang bagus, terutama untuk Leong Jun Hao itu ranking 72, dia belum pernah merasakan bermain dengan pemain yang level 10. Dia tidak pernah lawan Jonatan, Ginting, Chico, dan Sitthikom," kata Hendrawan.
Meski mepet dengan jadwal Australia Terbuka, turnamen mini PBSI dinilai pelatih asal Indonesia ini sebagai ajang pemanasan bagi anak asuhnya. Setelah turnamen, mereka akan langsung pulang ke Malaysia, lalu berangkat lagi ke Australia pada Sabtu (12/11/2022).
Hendrawan menargetkan Ng Tze Yong bisa terus tampil maksimal untuk masuk ke ranking 30 besar agar bisa bermain di semua level turnamen tahun depan. Sementara, Leong Jun Hao masih harus mengejar ranking 40 besar agar bisa mengikuti level turnamen Super 300.
Sepi penonton
Penonton yang hadir dalam dua hari ke turnamen ini tidak terlalu ramai. Dengan kapasitas Stadion Tenis Indoor Senayan sebanyak 3.300 kursi, penonton terlihat hanya mengisi sebagian kursi tribune. Setengah bagian tribune juga ditutupi dengan kain hitam.
Padahal, panitia pelaksana telah melakukan berbagai cara seperti menurunkan harga tiket dari Rp 290 ribu menjadi Rp 90 ribu per hari. Lalu mendatangkan artis seperti Lyodra dan D'Masiv, serta influencer Caesar Hito, Ibnu Wardani dan Alshad Ahmad yang melakoni pertandingan hiburan melawan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mereka yang hadir kebanyakan adalah para atlet yunior dari klub bulu tangkis di sekitar Jakarta, ada pula para penggemar bulu tangkis tanah air yang berteriak memberikan dukungan bagi pemain kesayangannya.
Musa (12), atlet yunior dari Mansion Exist Badminton Club Jakarta mengaku senang bisa menonton Anthony dan Jojo yang dia idolakan. Dia pun telah menyiapkan kausnya untuk ditandatangani dua pebulutangkis papan atas dunia tersebut.
"Senang bisa ketemu Jojo dan Ginting (Anthony). selama ini cuma lihat di tv. Semoga nanti bisa seperti mereka," kata Musa.
Turnamen BrightCup juga mempertandingkan nomor ganda putra pada Jumat (11/11/2022). Mereka adalah Fajar Alfian/Pramudya Kusumawardana, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, serta dua pasangan Malaysia, Aaron Chia/Nur Izzuddin dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Pramudya menggantikan pasangan Fajar, Muhammad Rian Ardianto, yang sedang tidak prima dan Nur Izzuddin menggantikan pasangan Aaron, Soh Wooi Yik, yang mengalami cedera.