Jelang Piala Dunia 2022, kemeriahan pertandingan masih belum tampak. Namun, pengamat meyakini euforia akan meningkat setidaknya setelah laga pertama, yaitu Qatar versus Ekuador, Minggu (20/11/2022) mendatang.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sejumlah penggemar sepak bola kesulitan mencari pernak-pernik Piala Dunia Qatar 2022. Perbedaan kemeriahan dibanding edisi sebelumnya, antara lain, diyakin dipicu jadwal pertandingan yang kurang sesuai, apalagi masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
Beberapa penggemar sepak bola baru mendapatkan cendera mata jersei untuk ikut memeriahkan turnamen terbesar tahun ini. Suvenir lainnya, seperti boneka dan topi, masih sulit didapatkan.
“Nah itu, sampai saat ini sih kayaknya enggak ada yang aku lihat berjualan,” ujar karyawan swasta penggemar sepak bola, Stevanus Sony (26), ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Hal senada juga diutarakan Pramudya Anindito (34), penggemar sepak bola lainnya yang bekerja sebagai arsitek. Ia juga belum mengetahui tempat pembelian cendera mata Piala Dunia Qatar
Walau demikian, Sony dan Anindito memiliki pandangan yang berbeda terhadap kemeriahan Piala Dunia 2022. Sony menilai euforia Piala Dunia tahun ini masih akan bagus, serupa dengan edisi 2010 lalu, yaitu di Afrika Selatan.
Alasannya, Piala Dunia 2022 akan menjadi laga terakhir beberapa pemain bintang, seperti Lionel Messi dari tim Argentina serta Cristiano Ronaldo yang mewakili Portugal. Maka, banyak penggemar yang masih akan mengikuti sepak terjang kedua pemain top dunia itu.
“Piala Dunia bakal jadi panggung internasional terakhir mereka,” kata Sony.
Sebaliknya, Anindito beranggapan euforia turnamen empat tahunan ini tak seramai acara-acara sebelumnya. Ia mengaku tak mengetahui lagu resmi Piala Dunia, begitu pula dengan sejumlah stadion yang digunakan.
“Anthemnya saja enggak tahu, cuma tahu maskotnya,” ujar Anindito.
Menurut dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Bonaventura Satya Bharata ,ada sejumlah alasan mengapa Piala Dunia Qatar belum terlihat semarak. Qatar 2022 adalah Piala Dunia pertama sepanjang sejarah yang digelar akhir tahun.
Padahal, biasanya, ajang olahraga paling terpopuler sejagat itu biasanya berlangsung Juni-Juli. Jadwal itu menyesuaikan agenda liga-liga sepak bola dunia, seperti Eropa dan Amerika Latin, yang berakhir jelang pertengahan tahun. Jeda waktu pada musim panas itu adalah masa istirahat para pemain.
“Itu yang enggak terjadi di masa ini. Itu kan masih di tengah-tengah (jadwal berlangsungnya) liga-liga di Eropa dan Amerika Latin yang otomatis mengganggu ritme liga-liga sepak bola kedua wilayah itu,” ujar Bona.
Situasi klub-klub Eropa dan Amerika Latin tak diuntungkan karena para pemain tak tampil maksimal di liga masing-masing. Pekan ini, liga di Eropa masih berlangsung, padahal beberapa pemainnya akan tampil juga membela negara masing-masing.
Euforia Piala Dunia Qatar akan terasa setidaknya setelah pertandingan pembuka, yaitu Qatar lawan Ekuador pada Minggu (20/11/2022) mendatang.
Dengan demikian, fokus pemain maupun penggemar masih terpecah, yaitu antara liga dengan Piala Dunia. Hal itu tidak terjadi pada Piala Dunia edisi-edisi sebelumnya, yaitu tatkala liga tengah libur. Maka, perhatian pemain dan para penggemar bisa terfokus hanya ke Piala Dunia.
Pandemi
Selain itu, masa pemulihan akibat pandemi Covid-19 juga dianggap berpengaruh pada euforia pagelaran sepak bola akbar ini. Resesi juga mempengaruhi fokus masyarakat yang saat ini memprioritaskan ekonomi. Sementara sepak bola hanyalah bagian dari hiburan.
Bona mengatakan, kemeriahan Piala Dunia yang belum tampak di Indonesia disebabkan situasi politik yang meributkan Pemilihan Umum 2024. Namun, ia meyakini, euforia akan terasa setidaknya setelah pertandingan pembuka, yaitu Qatar lawan Ekuador pada Minggu (20/11/2022) mendatang.
Ia meyakini, setidaknya sebagian masyarakat masih akan melakukan ritual nonton bareng (nobar) di sekitar tempat tinggal masing-masing.
Ornamen sepak bola
Kurangnya penyambutan Piala Dunia Qatar juga terlihat dari beberapa swalayan besar yang tak memasang ornamen sepak bola. Berdasarkan pantauan Kompas, tiga swalayan di daerah Jakarta Selatan tak menampilkan hiasan sepak bola.
Ketika ditanya pun, para petugas mengaku belum mendapat arahan untuk menonjolkan ornamen-ornamen tersebut. Alhasil, kemeriahan turnamen tersebut memang tak nampak.
Dalam Piala Dunia 2022, Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bermitra dengan Coca-Cola sebagai sponsor resmi. Maka, merek itu berhak untuk mempromosikan Piala Dunia.
Pada saat yang sama, Hypermart Thamrin City, Jakarta Pusat, dan swalayan Harmony di Tangerang Selatan telah memasang pernak-pernik Piala Dunia. Meski demikian, konsep pemasangannya berbeda.
Pemasangan ornamen Piala Dunia di Hypermart Thamrin City bukan karena arahan sponsor, namun karena agenda rutin toko untuk memeriahkan acara-acara yang sedang berlangsung. Maka, bendera berbagai negara, lapangan mini berwarna hijau, lengkap dengan sepak bolanya, juga didesain oleh pihak toko.
“Ide sendiri saja untuk merancang ini. Kalau dari sponsor Coca-Cola sih enggak ada (dukungan desain),” ujar Humas Hypermart Thamrin City Masyithoh.
Masyithoh menambahkan, sejauh ini, pihak Coca-Cola hanya memberikan promo dengan menurunkan harganya. Kemasan pun juga diubah dengan menyodorkan bonus tas belanja.
Walau demikian, ia menilai helatan tahun ini berbeda dengan pertandingan terdahulu. Alasannya, merek lain bahkan pernah mengadakan acara khusus guna memeriahkan Piala Dunia dengan melibatkan pelanggan secara langsung. Namun, hal tersebut tak ditemukan dalam turnamen tahun ini.
Berbeda dengan konsep mandiri Hypermart, swalayan Harmony bekerja sama dengan Coca-Cola untuk mendirikan pojok minuman bersoda. Mulai dari desain Piala Dunia hingga pasokan barang pun disediakan merek tersebut. Pihak toko hanya membantu memasarkan.
Menonjolnya ornamen sepak bola bahkan mendorong seorang konsumen, Debi R (12), untuk membuka dan menutup kursi penonton, hiasan pojok etalase Coca-Cola. Meski Debi tak mengikuti acara Piala Dunia, namun ia membeli beberapa kaleng minuman bersoda tersebut.