Final terlalu dini terjadi di awal fase babak gugur. Hal itu tidak lepas dari jatuhnya peringkat tim raksasa, Liverpool dan PSG, di babak grup.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
NYON, SENIN – Babak 16 besar Liga Champions 2022-2023 sudah terasa seperti pantai puncak. Hasil undian mempertemukan Liverpool lawan Real Madrid dan Paris Saint-Germain lawan Bayern Muenchen. Laga tersebut merupakan ulangan tiga partai final dari lima edisi terakhir.
Empat hari setelah babak grup rampung, pengundian fase gugur langsung dilakukan di kantor pusat UEFA, Swiss, pada Senin (7/11/2022). Mantan pemain finalis Liga Champions, Hamit Altintop, mendapat kehormatan untuk mengambil undian. Hasilnya terbilang mengejutkan.
Liverpool dan Madrid yang bertarung di final Liga Champions 2018 dan musim lalu, akan langsung bertemu di babak pertama. Sementara itu, final ulangan musim 2020 antara PSG dan Muenchen juga akan kembali tersaji. Pertemuan itu tidak bisa dihindari karena Liverpool dan PSG finis sebagai runner-up grup.
“Pertemuan yang akan sangat sulit bagi Liverpool. Mereka, finis kedua di grup, tidak mendapat kesempatan untuk bermain di kandang pada laga kedua (penentu). Bagaimanapun anak asuh Juergen Klopp masih ingin membalas kekalahan di final,” kata mantan pemain Liverpool, Stephen Warnock, kepada Sky Sports.
Liverpool kalah dua kali beruntun dari Madrid di final, termasuk musim lalu dengan skor 0-1. Mohamed Salah dan rekan-rekan juga belum pernah menang atas tim raksasa Spanyol itu dalam enam pertemuan terakhir, sejak 2014. Namun, saat bertemu di 16 besar, pada 2009, Liverpool sukses menumbangkan “El Real” dengan agregat 5-0.
“Si Merah” selalu kurang beruntung dalam dua final terakhir. Musim lalu, mereka kalah akibat penampilan gemilang kiper Thibaut Courtois yang menciptakan rekor di partai puncak dengan sembilan kali penyelamatan. Sementara itu, Salah yang menjadi tumpuan mereka terpaksa diganti karena cedera pada awal laga final 2018.
Perjalanan tim asuhan Klopp meraih trofi “Si Kuping Lebar” ke-6 kalinya pun lebih berat. Adapun final musim ini akan berlangsung di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki. Liverpool punya kenangan manis di stadion itu, saat menaklukkan AC Milan dalam laga dramatis final Liga Champions 2005.
Terlebih lagi, “Si Merah” sedang tidak dalam performa terbaik musim ini. Mereka terpincang-pincang di liga domestik, hanya menang 5 kali dari 13 laga dan menempati peringkat ke-8. Sementara itu, Madrid belum terkalahkan sekalipun dalam 12 laga di liga domestik.
Meskipun begitu, peruntungan Liverpool dan Madrid mungkin bisa berubah drastis ketika bertemu. Mereka baru akan berlaga pada Februari 2023 dan Maret 2023, setelah Piala Dunia Qatar 2022 berlalu pada 20 November – 18 Desember 2022. Kondisi tim penuh ketidakpastian akibat Piala Dunia.
Klopp berencana memperkuat skuadnya pada jendela transfer Januari nanti. Adapun penurunan performa anak asuhnya tidak terlepas dari minimnya pilihan pemain akibat badai cedera. “Saya pikir tambahan pemain di beberapa posisi akan membantu kami,” katanya.
Sementara itu, PSG juga pasti mengincar pembalasan dendam atas Muenchen. Mereka sudah begitu dekat dengan gelar juara Liga Champions pertama pada 2020, saat musim yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Namun, Neymar Jr dan rekan-rekan justru takluk tipis di final 0-1.
PSG jauh lebih kuat musim ini. Sang megabintang, Lionel Messi, semakin menyatu dengan tim pada musim keduanya. Sebenarnya mereka bisa menjadi pemuncak klasemen Grup H. Poin mereka sama dengan Benfica 14 poin. Namun, setelah seimbang dalam head to head dan selisih gol juga, mereka harus turun peringkat karena kalah jumlah gol tandang.
PSG dan Muenchen merupakan dua tim yang paling dominan di babak grup. Mereka belum pernah kalah sekalipun. Kedua tim itu juga berada dalam lima besar pencetak gol terbanyak, Muenchen (18 gol) dan PSG (16 gol) . Adapun Muenchen finis sebagai pemuncak Grup C dengan menyapu bersih enam laga sekaligus.
Meskipun agenda menjadi sangat padat akibat efek Piala Dunia, persaingan babak grup masih sangat kompetitif. Empat tim di Grup D bahkan masih bersaing untuk lolos pada laga terakhir. Di babak ini, sebanyak 304 gol tercipta dari 96 laga. Jumlah itu hanya lebih sedikit 4 gol dari rekor Liga Champions.
Hasil menarik juga terjadi di pengundian babak playoff Liga Europa. Barcelona yang turun takhta akibat finis di peringkat ketiga babak grup Liga Champions, akan bertemu dengan tim raksasa Inggris Manchester United yang finis sebagai runner-up babak grup Liga Europa.
Mereka akan memperebutkan satu tiket ke 16 besar Liga Europa. Pelatih Barca Xavi Hernandez merasa timnya kurang beruntung dalam pengundian karena sebelumnya satu grup dengan lawan berat di Liga Champions, Muenchen dan Inter Milan. “Kami mendapatkan kemungkinan lawan terburuk lagi,” kata Xavi.
Jelang duel itu, sorotan tertuju ke penyerang andalan MU Cristiano Ronaldo. Ronaldo, mantan pemain Real Madrid, punya sejarah permusuhan yang panjang dengan Barca. Dia sudah mencetak 20 gol dalam 34 pertemuan lawan Barca. (AP/REUTERS)