Indonesia memiliki tiga wakil yang akan tampil pada semifinal turnamen bulu tangkis Hylo Terbuka di Jerman. Salah satunya adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang tersingkir di semifinal Perancis Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SAARBURECKEN, JUMAT — Setelah tersingkir pada semifinal turnamen bulu tangkis Perancis Terbuka, pekan lalu, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati mendapat kesempatan untuk tampil kembali pada semifinal meski dalam turnamen dengan level lebih rendah. Belajar dari kekalahan di Perancis, mereka akan lebih fokus dan langsung menekan sejak awal laga pada semifinal Hylo Terbuka di Jerman.
Dalam semifinal turnamen level BWF World Tour Super 300 di Saarbruecken, Jerman, Sabtu (5/11/2022) ini, Rehan/Lisa akan bertemu pasangan Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue. Pertemuan itu akan terjadi setelah ganda campuran Indonesia peringkat ke-26 dunia itu mengalahkan unggulan kelima asal Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boeje, 21-12, 21-8, pada perempat final, Jumat (4/11/2022) malam waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia.
Rehan percaya diri bisa mengalahkan kembali Gicquel/Delrue setelah menang atas pasangan yang sama pada perempat final Perancis Terbuka Super 750 dengan skor 14-21, 21-15, 21-17. Pada tahun ini juga, Rehan/Lisa mengalahkan mereka pada perempat final Swiss Terbuka Super 300.
”Kami memiliki modal cukup baik karena bisa mengatasi mereka di Perancis Terbuka. Kami akan main tanpa beban dan langsung menekan sejak awal agar permainan mereka tidak berkembang,” ujar Rehan, yang merupakan putra dari mantan pebulu tangkis ganda campuran Tri Kusharjanto.
Di Perancis, kemenangan atas Gicquel/Delrue mengantarkan Rehan/Lisa pada semifinal turnamen besar untuk pertama kalinya. Ketika berhadapan dengan Robin Tabeling/Selena Piek (Belanda), mereka pun hampir menang setelah merebut gim pertama dan unggul 13-7 pada gim kedua. Namun, mereka gagal menambah satu angka pun pada gim kedua dan kehilangan kepercayaan diri pada gim ketiga, hingga akhirnya kalah 21-17, 13-21, 12-21.
Jika bisa menang lagi atas pasangan Perancis peringkat ketujuh dunia itu, Rehan/Lisa akan bersaing dengan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) atau Mathias Thyrri/Amalie Magelund (Denmark) di final.
Sementara tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung akan menjalani semifinal kedua tahun ini setelah Malaysia Master Super 500, Juli. Gregoria akan berhadapan dengan Han Yue (China) setelah mengalahkan Malvika Bansod (India), 21-17, 21-10.
”Puji Tuhan bisa masuk semifinal karena hasil pada dua turnamen sebelumnya bisa dibilang sangat buruk. Namun, saya tidak mau puas sampai di sini. Di semifinal, saya akan coba bermain lebih maksimal lagi,” kata Gregoria yang tersingkir pada babak pertama Denmark dan Perancis Terbuka.
Adapun tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga menapaki perjalanan lebih jauh setelah gagal pada babak pertama di Denmark dan Perancis. Tunggal putra peringkat keenam dunia itu mengalahkan Loh Kean Yew (Singapura), 21-13, 21-14, dan akan melawan Kidambi Srikanth (India) pada semifinal.
Kami memiliki modal cukup baik karena bisa mengatasi mereka di Perancis Terbuka. Kami akan main tanpa beban dan langsung menekan sejak awal agar permainan mereka tidak berkembang.
Setelah terseok-seok dalam enam bulan pertama tahun ini, Anthony menjuarai Singapura Terbuka Super 500 yang merupakan gelar pertama dalam 2,5 tahun terakhir. Setelah itu, dia kembali kesulitan hingga tersingkir pada perempat final Kejuaraan Dunia dan babak pertama tiga turnamen terakhir sebelum tampil di Hylo Terbuka.
Namun, langkah Anthony, Gregoria, dan Rehan/Lisa tak bisa disamai Jonatan Christie dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Jonatan kalah dari Srikanth, 13-21, 19-21, sedangkan Rinov/Pitha disingkirkan Thyrri/Magelund, 19-21, 21-13, 17-21.
”Seharusnya saya bisa mengimbangi lawan, tetapi karena kok berkarakter kencang, jadi sedikit menguntungkan lawan karena dia menantang saya untuk beradu permainan net. Sementara saya kurang berani bermain di depan,” kata Jonatan.
Jonatan bermain di Hylo Terbuka setelah mengalami cedera engkel di Perancis. Dia memaksakan tampil demi mendapat poin untuk lolos ke turnamen Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 14-18 Desember. Turnamen ini diikuti delapan wakil terbaik dari setiap nomor berdasarkan performa tahun ini, termasuk di dalamnya para juara dunia tahun ini.
Mengevaluasi penampilannya di Denmark, Perancis, dan Jerman, Jonatan menuturkan bahwa dia harus bisa cepat beradaptasi terkait penggunaan kok dengan karakter berbeda. Di Denmark dan Jerman, dengan laju kok sangat kencang, dia dituntut bermain agresif pada permainan net. ”Adapun di Perancis, dengan kok yang lebih lambat, tuntutannya adalah daya tahan. Kualitas pukulan juga harus diperbaiki. Itu menjadi evaluasi saya,” tuturnya.