Menjadikan "Skateboard" Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak
Kecanduan bermain gawai pada anak-anak adalah satu fenomena akibat pandemi. Kecenderungan tersebut dapat diatasi dengan melakukan aktivitas di luar ruangan, salah satunya berolahraga "skateboard".
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Bermain skateboard adalah salah satu kegiatan di luar ruangan yang dapat menjadi sarana pendidikan karakter pada anak. Melalui aktivitas di luar ruangan itu, aspek kognitif maupun emosi sosial anak dapat berkembang.
Suasana Skatepark Pasar Rebo, Cijantung, Jakarta Timur yang sepi menjadi kesempatan Yudhi (40) beserta Ihsan (8), anaknya, bermain skateboard dengan leluasa, Minggu (30/10/2022). Selain menjadi kegiatan fisik, menurut Yudhi, bermain skateboard turut berdampak pada pertumbuhan karakter anaknya.
Semenjak bermain skateboard dan inlineskate, anak saya jadi lebih berani. Contohnya, kata gurunya, waktu di kelas anak saya berani angkat tangan untuk menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal.
"Skateboard bukan sekadar olahraga. Semenjak bermain skateboard dan inlineskate, anak saya jadi lebih berani. Contohnya, kata gurunya, waktu di kelas anak saya berani angkat tangan untuk menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal," kata Yudhi.
Hampir di setiap akhir pekan, Yudhi selalu mengajak anak dan isterinya berkegiatan di luar ruangan, baik itu jalan-jalan ataupun berkunjung ke skatepark. Tujuan dari kegiatan itu adalah untuk melatih anaknya bersosialisasi.
"Sejak awal, kami (Yudhi dan istrinya) memang ingin agar anak punya kegiatan di luar ruangan. Minimal bisa bersosialisasi dan mengurangi intensitas bermain gawai," kata Yudhi.
Selain Yudhi dan keluarganya, tampak juga Fahri Hendriawan (13) yang tengah bermain skateboard. Anak yang duduk di bangku kelas satu SMP itu sudah mengenal skateboard sejak tahun 2020.
"Belajar skateboard otodidak dari Youtube. Kalau perkara jatuh itu sudah biasa. Yang penting itu kita berani untuk coba lagi," ucap Fahri.
Bagi Fahri, skateboard adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan. Selain dapat mempelajari berbagai macam trik, dari skateboard Fahri belajar untuk bersosialisasi dan menghormati sesama pemain skateboard.
Terkait fenomena tersebut, Psikolog Anak Endang Widyorini mengatakan, selama pandemi Covid-19 anak-anak menjadi kecanduan bermain gawai. Kecanduan gawai dapat berdampak buruk pada perkembangan emosi dan sosial anak.
"Anak menjadi tidak terampil bersosialisasi, pembelajaran juga terganggu, dan orang tua juga tidak tahu konten apa yang ditonton anaknya," kata Endang.
Adapun, skateboard hanyalah salah satu jenis kegiatan di luar ruangan. Melalui bermain skateboard, menurut Endang, anak dapat meningkatkan konsentrasi atau fokus, keberanian, dan kepercayaan diri.
"Menghentikan anak kecanduan gawai bukan hal yg mudah. Salah satu caranya adalah dengan mengajak anak bermain di luar ruangan. Kegiatan tersebut dapat berdampak positif karena dapat mengembangkan kognitif maupun emosi sosial anak," kata Endang saat dihubungi dari Jakarta.
Endang menambahkan, sosialisasi yang baik adalah sosialisasi yang dilakukan dengan teman sebaya. Oleh sebab itu, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk bermain dengan teman sebayanya.