Bayang-Bayang Ilusi “Blaugrana”
Di Liga Champion Eropa, Barcelona seperti hidup dalam bayangan ilusi. Kemenangan atas Muenchen belum tentu meloloskan ”Blaugrana” ke fase gugur.
BARCELONA, SELASA — Kans Barcelona lolos dari fase grup Liga Champions Eropa teramat tipis. Selain harus mengalahkan Bayern Muenchen, nasib ”Blaugrana” juga bergantung pada hasil laga Inter Milan.
Bermodal dua hasil positif di dua laga Liga Spanyol, Barca optimistis meraih kemenangan. Namun, sekalipun bermain bagus, hanya keajaiban yang mampu meloloskan Barca.
Meskipun mereka menang saat menjamu Bayern di Stadion Camp Nou, Kamis (27/10/2022) pukul 02.00 WIB, hasil itu belum cukup memastikan kelolosan Barca. Pasukan Xavi Hernandez tetap harus berharap pada laga Inter menghadapi Viktoria Plzen.
Barca saat ini berada di peringkat ketiga Grup C. Mereka tertinggal tiga poin dari Inter di peringkat kedua setelah menyelesaikan empat laga. Harapan Barca untuk lolos akan terbuka apabila Viktoria mampu menaklukkan Inter.
Baca juga: Tak Ada Reuni Indah untuk Lewandowski
Namun, hal itu cukup berat mengingat Inter akan bermain di hadapan para pendukungnya sendiri. Selain itu, kans Viktoria untuk menang amat tipis mengingat mereka saat ini terbenam di dasar klasemen Grup C tanpa memetik satu pun poin.
”Itu tidak lagi sepenuhnya tergantung pada kami. Tetapi kami harus menunjukkan besok bahwa kami berada di level sebagaimana klub ini berada,” kata Pelatih Barca, Xavi Hernandez, dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Selasa (25/10/2022).
Walau kemenangan sekalipun belum tentu meloloskan timnya, Xavi bertekad akan membalas kekalahan dari Bayern di pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama, Barca takluk 0-2 di markas Bayern.
Kekalahan tersebut menambah panjang deretan hasil minor Barca kala berhadapan dengan tim berjuluk ”The Bavarian” tersebut. Dalam lima laga, ”Blaugrana” menelan lima kekalahan. Maka dari itu, meski tak menjamin lolos, kemenangan tetap penting bagi Xavi untuk memutus rentetan hasil minor sejarah pertemuan Barca dengan Bayern.
”Laga ini penting bagi kami, terlepas dari hasil di Milan. Kami harus menang demi menunjukkan level kami dan memanfaatkan peluang,” katanya.
Baca juga: Parade Kebodohan Barcelona
Harapan memutus hasil minor dari Muenchen terbuka. Barca sedang berada dalam tren positif seusai menjalani periode yang buruk dua pekan lalu. Saat itu, Barca bermain imbang 3-3 dengan Inter, dan kalah 1-3 dari Real Madrid di Liga Spanyol.
Dua hasil kurang memuaskan itu membuat kans Barca lolos ke fase gugur Liga Champions menipis. Selain itu, kekalahan dari Madrid membuat mereka kehilangan posisi puncak klasemen Liga Spanyol.
Seusai menelan pil pahit, Barca mampu mengembalikan performa bagus seperti awal memulai musim ini. Pada dua laga berikutnya, Barca mampu menyapu bersih kemenangan atas Villarreal dan Athletic Bilbao. Dalam dua laga itu, Barca tampil sempurna dengan mencetak tujuh gol dan tidak kebobolan sama sekali.
Laga ini penting bagi kami, terlepas dari hasil di Milan. Kami harus menang demi menunjukkan level kami dan memanfaatkan peluang.
”Kami harus menjaga mentalitas yang sama. Kami harus bereaksi dengan cara serupa. Kami tak boleh mengubah perasaan, bahkan jika kami lolos ke babak berikutnya. Apa pun yang terjadi di Milan, kami harus menang besok,” ujar Xavi.
Perubahan taktik
Harapan bagi Barca untuk membalaskan dendam kepada Bayern sedikit terbuka dengan perubahan taktik Barca saat melawan Villarreal dan Bilbao. Jika selama ini Barca arahan Xavi lebih dominan bermain menggunakan formasi 4-3-3, di dua laga tersebut Xavi sedikit mengubah cara bermain timnya.
Xavi tetap turun dengan formasi dasar 4-3-3 di awal laga, tetapi di tengah pertandingan, Barca terlihat bermain dengan pakem 4-2-3-1. Tugas empat bek Barca, yaitu Jules Kounde, Eric Garcia, Alejandro Balde, dan Sergi Roberto, untuk menghalau serangan lebih ringan karena ada dua gelandang jangkar, Sergio Busquets dan Frenkie De Jong, melapis pertahanan.
Adapun Pedri, Gavi, dan Ousmane Dembele bermain lebih ke tengah. Sementara itu, penyerang andalan mereka, Robert Lewandowski, menjadi penyerang tunggal. Dengan begitu, Barca bisa bermain dengan lebih efektif memenangi pertarungan di lini tengah.
Selain itu, saat bertransisi dari bertahan ke menyerang, Barca menempatkan empat hingga lima pemain di lini depan dalam skema 2-3-5. Perubahan taktik itu berbuah positif. Barca selalu mampu membobol gawang lawan dengan tiga gol di babak pertama di dua laga tersebut.
Baca juga: Balasan Kenaifan Xavi
Dua bek sayap Barca, Balde dan Roberto, berperan besar membantu serangan. Hanya saja, Barca kemungkinan besar tidak diperkuat Roberto yang mengalami cedera ketika melawan Bilbao. Untuk menggantikan Roberto, Xavi sudah menyiapkan Hector Bellerin sebagai bek sayap kanan.
”Pergerakan Balde sangat cepat dan saya pikir sangat bagus baginya untuk bersaing dengan Jordi Alba dan Marcos Alonso (di posisi bek kiri),” kata Garcia, bek tengah Barca.
Garcia mengatakan, ia dan rekan-rekannya akan kembali mencoba tampil agresif di babak pertama untuk mencuri gol lebih dulu. ”Kami harus memulai dengan sangat kuat. Mencetak gol dengan cepat akan memengaruhi dan memberi kepercayaan diri. Ini sesuatu yang harus kami coba capai di Liga Champions. Hal itu akan sangat membantu,” ujarnya.
Di sisi lain, meski sudah dipastikan lolos dari fase grup, para pemain Bayern tidak berpikir untuk mengurangi kekuatan. Mereka tetap menganggap laga melawan Barca sebagai sesuatu yang penting dan harus dimenangkan.
”Di pertandingan nanti kami akan memberikan semua yang kami miliki. Tidak masalah apakah kami lolos atau tidak. Ini adalah mentalitas Jerman,” kata bek tengah Bayern, Lucas Hernandez.
Sebagaimana Barca, para pemain Bayern juga berada dalam rasa kepercayaan diri yang tinggi setelah berhasil memenangi empat laga terakhir. Mereka juga bernafsu memetik hasil positif untuk menjaga dominasi atas Barca. (AFP)