Robert Lewandowski belum bisa membantu Barcelona menaklukkan mantan klubnya, Bayern Muenchen. Meski menjadi pemain paling banyak mendapatkan peluang, Lewandowski gagal menghindarkan Barca dari kekalahan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MUENCHEN, RABU — Harapan Barcelona agar Robert Lewandowski menjadi pembawa keberuntungan atau lucky charm pada lawatan ke Arena Allianz, markas Bayern Muenchen, di laga kedua fase grup Liga Champions, Rabu (14/9/2022) dini hari WIB, tidak terwujud. Kerja keras bomber asal Polandia itu belum mampu menghapus nasib buruk ”Blaugrana” karena Bayern menggenggam keunggulan 2-0.
Lewandowski menunjukkan profesionalisme tingkat tinggi dalam kepulangan perdananya ke Arena Allianz sejak hijrah ke Barcelona, musim panas ini. Ia mengawali laga dengan bercengkerama singkat dan menyalami semua mantan rekan setimnya di Bayern ketika mereka berjumpa di lorong stadion sebelum masuk ke dalam lapangan hijau.
Setelah menginjakkan rumput Arena Allianz, pemain berusia 34 tahun itu langsung melepas seluruh memori indah yang pernah diciptakan bersama ”Die Roten”. Lewandowski tampil dengan ambisi besar untuk membantu Barca membawa pulang poin agar untuk pertama kali terhindar dari kekalahan di Muenchen.
Ketika laga berjalan 18 menit, Lewandowski mendapat peluang bersih pertamanya untuk berhadapan satu lawan satu dengan kiper Bayern, Manuel Neuer, tetapi sepakan volinya masih melambung di atas mistar gawang tim tuan rumah. Tiga menit berselang, Neuer menggagalkan sundulan terukur Lewandowski yang juga sudah tidak terkawal.
Untuk meredam pemain yang mencetak 344 gol selama delapan musim berseragam Bayern ini, Pelatih Die Roten Julian Nagelsmann tidak menerapkan man marking untuk menugaskan salah satu dari bek tengah untuk mengikuti pergerakan Lewandowski. Nagelsmann lebih menginstruksikan zonal marking kepada empat bek Bayern untuk tampil berjibaku menghindari Lewandowski menghadirkan mimpi buruk bagi mereka.
Selama 90 menit, Lewandowski berduel dengan keempat bek Bayern serta Joshua Kimmich yang berperan sebagai gelandang bertahan. Bek sayap kanan Bayern, Nousair Mazraoui, misalnya, menciptakan blok krusial di menit ke-44 untuk menggagalkan sepakan Lewandowski di dalam kotak penalti.
Kolektivitas itu menjadi kunci Bayern bisa meredam Lewandowski. Pada laga kedua Grup C itu, Lewandowski adalah pemain yang paling banyak menciptakan tembakan dengan total tujuh tembakan. Empat tembakannya tepat mengarah ke gawang yang dikawal Neuer.
Kehadiran Lewandowski terbukti membantu Barca tampil lebih baik dalam penciptaan peluang dengan 18 tembakan berbanding 13 tembakan yang dihasilkan tim tuan rumah. Tetapi, pemain bernomor punggung sembilan itu belum bisa menghadirkan gol yang amat didamba Barca.
Dalam tiga laga terakhir menghadapi Bayern, Barca tidak bisa menaklukkan Neuer. Sebaliknya, mereka telah kemasukan delapan gol dalam tiga pertemuan di fase grup Liga Champions pada dua musim terakhir.
Ini bukan hari milik Lewandowski. Ia bermain dengan banyak emosi dan sudah bekerja keras, tetapi ia gagal tampil tajam seperti biasanya.
”Ini bukan hari milik Lewandowski. Ia bermain dengan banyak emosi dan sudah bekerja keras, tetapi ia gagal tampil tajam seperti biasanya,” kata Mario Gomez, anggota skuad Bayern yang memenangi Liga Champions 2012-2013, dilansir laman UEFA.
Pelatih Barca Xavi Hernandez menilai, timnya tampil lebih bagus, tetapi dihukum karena gagal memaksimalkan peluang menjadi gol. Perbedaan dari performa kedua tim, kata Xavi, adalah efektivitas Bayern memaksimalkan dua kesalahan pemain belakang di awal babak kedua.
”Kami membuat enam atau tujuh peluang besar yang seharusnya menjadi gol. Kami bermain sangat baik. Seandainya kami bisa mencetak satu gol di babak pertama, pertandingan akan berjalan berbeda,” ujar Xavi seperti dikutip Mundo Deportivo.
Melalui akun Instagram-nya, Lewandowski tidak ingin larut dalam kegagalan membantu Barca mencetak kemenangan perdana di kandang Bayern. ”Ini malam yang sulit. Sekarang waktunya fokus untuk masa depan. #ucl @fcbarcelona,” tulis Lewandowski dalam takarir foto dirinya memberikan tepuk tangan penghormatan atas sambutan pendukung Bayern.
Performa lengkap
Sementara itu, Nagelsmann menganggap timnya tampil secara lengkap karena mampu tampil kolektif untuk meredam serangan Barca serta efesien dalam memaksimalkan peluang yang dimiliki. Dua hal itu, lanjut Nagelsmann, yang kurang ditunjukkan Die Roten ketika ditahan Borussia Moenchengladbach dan VfB Stuttgart pada dua laga Liga Jerman terakhir.
”Pada babak pertama, kami sangat bergantung kepada penyelamatan-penyelamatan Manu (Neuer). Tetapi, di babak kedua, kami tampil lebih agresif dan senang bisa mencetak dua gol dalam kurun waktu singkat,” ucap Nagelsmann dilansir laman Bayern.
Gol pertama Bayern dicetak melalui sundulan bek tengah, Lucas Hernandez, setelah menerima umpan sepak pojok Kimmich di menit ke-50. Peluang sepak pojok itu pun diawali tembakan Leon Goretzka yang menjadi peluang berbahaya pertama yang diciptakan Die Roten.
Empat menit berselang, kolaborasi dua penyerang sayap Bayern, Jamal Musiala dan Leroy Sane, berbuah gol kedua. Kecepatan Sane membuat dirinya bisa melewati dua bek Barca, kemudian menempatkan bola di pojok kanan gawang Barca untuk menaklukkan kiper Barca, Marc-Andre Ter Stegen.
”Melawan Inter atau Barca, mereka adalah tim yang amat menginginkan penguasaan bola. Itu memberikan kami ruang yang bisa dimaksimalkan menjadi gol,” tutur Neuer menanggapi kemampuan timnya menaklukkan dua lawan tertangguh di Grup C.
Dengan raihan enam poin di dua laga awal, Die Roten mengontrol persaingan Grup C, Mereka akan menghadapi Viktoria Plzen, tim terlemah di grup tersebut, pada dua laga selanjutnya.
Jika bisa mengalahkan Plzen berturut-turut, Bayern berpeluang menjadi tim pertama dari Grup C yang lolos ke babak 16 besar. Pada laga lain, Inter Milan menaklukkan Plzen 2-0. (REUTERS)