Tiga gelar juara didapat Indonesia dari turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge. Ketiga gelar itu diraih dari nomor-nomor ganda.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-Tiga wakil Indonesia yang tampil dalam final turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi juara. Gelar yang direbut Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, bahkan, menjadi gelar keempat secara beruntun.
Dalam final yang berlangsung di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Minggu (16/10/2022), Dejan/Gloria mengalahkan pasangan China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, dengan skor 21-18, 22-20. Dua gelar lain bagi tuan rumah didapat ganda putri dan ganda putra, Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari dan Pramudya Kusumawardana/Rahmat Hidayat.
Sebelum menjadi juara di Malang, Dejan/Gloria menjadi ganda campuran terbaik pada turnamen Denmark Masters (9-12 Juni), Indonesia International Series (20-25 September), dan Vietnam Terbuka Super 100 (27 September-2 Oktober). Dengan prestasi tersebut, pemain yang berduet sejak awal 2022 itu menyatakan kesiapan mereka untuk bersaing pada turnamen berlevel lebih tinggi, yaitu rangkaian turnamen BWF World Tour yang terdiri atas Super 300, 500, 750, dan 1000.
Mereka berduet sejak Gloria tak lagi berlatih di pelatnas bulu tangkis. Oleh karena berasal dari klub berbeda dengan pasangan sebelumnya, Hafiz Faizal (PB Jaya Raya), Gloria dipasangkan dengan Dejan oleh pelatih di klub mereka, PB Djarum. Mereka menjalani debut di All England dan bertahan hingga babak kedua.
Dengan masih berada pada peringkat 300 hingga 200-an dunia saat awal berpasangan, Dejan/Gloria pun lebih banyak tampil pada turnamen yang berlevel lebih rendah dari BWF World Tour. Mereka pun bersaing pada level International Series, International Challenge, atau Super 100.
Dengan tiga gelar sebelum tiba di Malang, Dejan/Gloria berada pada posisi ke-57 dunia dan bisa naik lagi ketika daftar peringkat baru dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Selasa. Mereka pun memiliki peluang besar untuk mendapat tempat dalam babak utama BWF World Tour.
"Kemenangan ini menambah kepercayaan diri kami. Saya sudah sangat siap bersaing dari mulai level 300, 500 hingga 1000 atau bahkan di Olimpiade nanti," kata Dejan.
Bersyukur kami masih diberikan kemenangan dan meraih gelar juara. Saya sampai tidak bisa berkata-kata, yang jelas ini menjadi awal untuk kami melangkah ke depan.
"Bersyukur kami masih diberikan kemenangan dan meraih gelar juara. Saya sampai tidak bisa berkata-kata, yang jelas ini menjadi awal untuk kami melangkah ke depan," tambah Gloria.
Gloria juga mengatakan bahwa keberhasilan mereka di Malang berkat adanya dukungan penonton. "Terima kasih untuk dukungannya, bersyukur masih ada banyak mendukung kami meski pasangan baru. Pelan-pelan kami menunjukkan permainan di atas lapangan. Dukungan dari penonton menjadi pelecut untuk terus berprestasi," kata Gloria yang pernah berperingkat keenam dunia bersama Hafiz pada 2019.
Bagi Ribka/Lanny dan Pramudya/Rahmat, gelar dari Indonesia International Challenge menjadi yang pertama sejak berpasangan akhir-akhir ini. Turnamen tersebut, bahkan, menjadi yang pertama bagi Pramudya/Rahmat yang dipasangkan untuk sementara sambil menanti pasangan Pramudya, yaitu Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, pulih dari cedera lutut.
Dalam final, Pramudya/Rahmat mendapat perlawanan ketat pasangan Jepang, Hiroku Okamura/Masayuki Onodera. Laga yang berakhir dengan skor 23-21, 16-21, 21-15. itu menjadi satu-satunya final yang berlangsung dalam tiga gim. Ribka/Lanny, juga, menang atas pasangan Jepang, Sayaka Hobara/Hinata Suzuki, yaitu dengan skor 21-16, 21-18.
"Ini gelar pertama kami sejak dipasangkan, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tentu senang bisa naik podium untuk kali pertama," kata Lanny.
Rahmat merasa senang bisa berpasangan dengan Pramudya yang merupakan juara Asia bersama Yeremia. "Berpasangan dengan Pramudya menambah pengalaman untuk saya. Saya nyaman berpasangan dengan dia," kata Rahmat yang biasanya berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah.
Pada nomor tunggal, Weng Hong Yang menjadi juara di bagian putra setelah mengalahkan sesama pemain China, Lei Lan Xi, 21-10, 21-10. Adapun tunggal putri dijuarai Gao Fang Jie (China) yang menang atas juara dunia yunior 2019, Riko Gunji (Jepang), 21-9, 21-11.