Jelang WSBK, Lapisan Atas Sirkuit Mandalika Akan Diaspal Ulang
Hampir sebulan menjelang ajang WSBK, permukaan Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan diaspal ulang. Pengaspalan direncanakan dimulai pada 16 Oktober mendatang.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Berbagai persiapan menjelang kejuaraan dunia Super Bike atau WSBK 2022 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika yang akan berlangsung pada 11-13 November 2022 mulai dilakukan. Salah satunya adalah pengaspalan ulang lapisan atas sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu. Pengaspalan dijadwalkan dimulai pada 16 Oktober.
Direktur Mandalika Grand Prix Association Priandhi Satria menyampaikan hal itu di Sirkuit Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/10/2022).
Menurut Priandhi, Federasi Balap Motor Internasional (FIM) dan Federasi Balap Mobil Internasional (FIA) sebenarnya sudah cukup puas dengan aspal Sirkuit Mandalika. Apalagi telah dua kali dicoba, yakni lewat ajang WSBK pada November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Meski demikian, kedua federasi tersebut meminta agar lintasan sirkuit terus diperbaiki untuk menggelar WSBK dan MotoGP di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dilakukan pengaspalan ulang permukaan lintasan.
”Kami sepakat untuk mengaspal (ulang) hampir seluruh permukaan sirkuit. Lapisan atasnya saja ya. Tujuannya agar traksi atau gaya gesek maksimal antara ban dan permukaan jalan lebih bagus, daya menikung lebih bagus. Agar tontonannya lebih menarik,” kata Priandhi.
Proses pengaspalan ulang lapisan atas sirkuit akan dimulai pada 16 Oktober 2022. Untuk pengaspalan ulang itu, MGPA menggandeng konsultan desain sirkuit asal Italia, Dromo-Applied Italian Circuit Design. Konsultan tersebut berpengalaman menangani pembangunan dan pengaspalan sejumlah sirkuit, termasuk Sirkuit Silverstone, Autodromo, dan beberapa sirkuit lainnya.
Priandhi menjelaskan, proses pengaspalan ulang tidak jauh berbeda dengan pengaspalan ulang Sirkuit Mandalika menjelang MotoGP lalu. Dimulai dengan mengupas atau mengikis lapisan atas, lalu dilanjutkan pengaspalan dan diratakan.
Menurut Priandhi, untuk pengaspalan ulang tersebut, mereka tidak akan lagi menggunakan campuran stone mastic asphalt (SMA). Campuran itu digunakan sejak awal dan saat pengaspalan ulang pertama Mandalika.
”Nama detail teknis saya tidak tahu. Kami kembali menggunakan apa yang sudah umum dipakai atau mengikuti kebanyakan standar sirkuit dunia pakai apa. Kompromi antara tingkat kekuatan dan tingkat friksi. Kita cari yang win-win. Tingkat friksi berkurang sedikit, tingkat kekuatan naik. Mencari optimumnya di mana,” kata Priandhi.
Jika dimulai sesuai rencana pada 16 Oktober, pengaspalan ulang itu dilakukan kurang dari sebulan menjelang dimulainya rangkaian WSBK 2022 di Mandalika pada November mendatang.
MGPA optimistis perbaikan ini akan selesai sesuai jadwal dan dapat digunakan pada waktunya. Menurut Priandhi, pengaspalan ulang lapisan atas itu membutuhkan waktu antara lima dan tujuh hari. ”Kalau kontinu mengupas lapisan atas dan mengaspal, lalu udaranya bagus seperti hari ini, mungkin (butuh waktu) lima sampai tujuh hari. Kami berharap yang terbaik. Cuaca mendukung seperti hari ini, yakni mendung sedikit, lalu siang cerah,” kata Priandhi.
Berdasarkan pantauan Kompas, persiapan menuju pengaspalan ulang telah berlangsung. Konsultan bersama kontraktor tengah menguji campuran aspal. Proses pengujian dilakukan di area parkir di sisi utara di seberang area paddock Sirkuit Mandalika.
”Hari ini (Kamis) dan besok akan ada pengetesan. Pengaspalan, kan, seperti orkestra. Depan mengikis, belakangnya mengaspal dan meratakan. Jadi sedang dipastikan kecepatannya berapa, siapa mesti mengerjakan apa,” kata Priandhi.
Selain pengaspalan ulang, kata Priandhi, mereka juga sudah menyelesaikan pelebaran run-off di beberapa tikungan. ”Run-off Mandalika sudah cukup lebar. Namun, pihak WSBK, Dorna, dan FIM minta diperlebar di tikungan yang high speed, seperti tikungan satu dan 10,” kata Priandhi.
Menurut Priandhi, permintaan pelebaran run-off bertujuan agar keselamatan sirkuit semakin baik. Selain itu, dengan run-off yang lebih lebar, jalannya balapan akan semakin menarik.
”Kalau run-off sebelumnya, jika motor terlalu kencang dan masuk gravel, selesai. Namun, dengan yang sekarang, kalau terlalu kencang, masih tetap di run-off sehingga pebalap bisa kembali ke lintasan dan kejar-kejaran. Dengan begitu, tontonan akan semakin menarik,” kata Priandhi.
Selain perbaikan di dalam sirkuit, MGPA juga terus mendorong peningkatan penjualan tiket, baik secara daring maupun luring, termasuk adanya penjualan tiket keliling ke sejumlah titik di Pulau Lombok.
Senior Advisor Commercial MGPA Diana Tajuddin sebelumnya mengatakan, sebagai upaya memeriahkan WSBK dan meningkatkan minat penonton untuk hadir, MGPA berencana mengadakan acara pendamping, yakni Nusantara Festival.
”Tidak hanya menyajikan hiburan musik, festival ini juga menyediakan instalasi seni, pertunjukan seni, dan festival kuliner yang menyediakan aneka sajian makanan Nusantara,” kata Diana.
MGPA juga terus mencari cara kreatif dengan menggandeng sejumlah pihak. Salah satunya Pemerintah Provinsi NTB melalui Sumbawa-Lombok Festival. Menurut Diana, dalam festival itu akan dipromosikan kerajinan, kuliner, dan pertunjukan seni budaya lokal dan nilai kearifan lokal Indonesia.