Meski tampil tidak maksimal, Real Madrid mampu meraih tiket babak 16 besar Liga Champions Eropa. Carlo Ancelotti menyimpan kekuatan terbaiknya untuk persiapan menghadapi “El Clasico” akhir pekan nanti
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
WARSAWA, RABU – Carlo Ancelotti hampir membayar mahal keputusannya untuk menyimpan kekuatan terbaik saat Real Madrid nyaris kalah dari Shakhtar Donetsk. Dampaknya, Madrid tampil buruk dan harus bersusah payah memetik hasil imbang 1-1. Meski hanya mampu memetik hasil imbang, itu sudah cukup untuk mengantarkan Madrid ke babak 16 besar Liga Champions Eropa.
Sejumlah pemain kunci Madrid seperti Luka Modric, Eder Militao, David Alaba, dan Vinicius Junior hanya menjadi penghangat bangku cadangan di Stadion Municipality, Warsawa, Polandia, Rabu (12/10/2022) dini hari WIB. Ancelotti menyimpan tenaga mereka demi menghadapi rival abadi, Barcelona, di laga El Clasico melawan Barcelona akhir pekan nanti.
Saat pemain kunci lainnya absen, Karim Benzema, Rodrygo Goes, Toni Kroos, Ferland Mendy, dan Federico Valverde tetap dipercaya sebagai pemain mula. Sepanjang musim, para pemain kunci Madrid terbiasa bermain di lapangan dengan komposisi pemain yang hampir tidak pernah berubah.
Dengan begitu, saat Ancelotti melakukan perubahan dengan mengganti sejumlah pemain sejak awal, perlu adaptasi yang lebih lama bagi mereka hingga benar-benar menyatu di lapangan.
“Ini adalah pertandingan yang sulit. Mereka menekan kami sepanjang laga. Kebobolan di awal babak kedua membuat segalanya menjadi lebih sulit bagi kami,” kata bek kanan Madrid, Lucas Vazquez, seusai pertandingan.
Walaupun tanpa diperkuat sejumlah pemain kunci, Madrid masih terlalu tangguh untuk dihentikan Shakhtar. Los Blancos mampu mendominasi laga sejak laga dimulai. Hanya saja, Shakhtar yang menerapkan formasi 4-1-4-1 mampu bertahan dengan sangat baik.
Shakhtar menumpuk pemain di area tengah yang menyulitkan para pemain Madrid mendapatkan ruang tembak bagus. Kiper Shakhtar Anatolii Trubin juga tampil gemilang dengan membuat empat penyelamatan penting sepanjang laga. Benzema yang menjadi ujung tombak Madrid dibuat tidak berdaya dengan hanya mampu mencatatkan empat peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol.
“Shakhtar belajar banyak dari laga pertama. Jadi, mereka membuat kami lebih sulit. Kami memiliki lebih sedikit ruang daripada seminggu yang lalu. Kemudian kami keluar dari jeda dengan sangat buruk dan semuanya menjadi sulit,” kata Kroos.
Shakhtar belajar banyak dari laga pertama. Jadi, mereka membuat kami lebih sulit.
Kelengahan Madrid saat babak kedua baru berjalan 30 detik berbuah petaka. Shakhtar mampu unggul lebih dulu berkat sundulan Oleksandr Zubkov yang memaksimalkan umpan silang Bogdan Mykhaylychenko. Ini membuat Madrid telah kebobolan sembilan gol dari 12 pertandingan terakhir mereka.
Saat tiga poin seakan menjadi milik Shakhtar, Toni Kroos membuat keajaiban dengan akurasi umpannya. Dari lapangan tengah, pemain timnas Jerman itu mengirim umpan terukur yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Antonio Rudiger. Kombinasi dua pemain timnas Jerman tersebut pada akhirnya menyelamatkan Madrid dari kekalahan. Madrid memaksakan hasil imbang 1-1 hingga laga usai.
Hasil imbang sudah cukup untuk mengantarkan Madrid ke babak 16 besar. Madrid telah menjalani empat laga dan mengoleksi 10 poin, hasil dari tiga kali menang dan satu imbang. Dengan begitu, Madrid dipastikan akan finis setidaknya di antara dua tim teratas grup saat Shakhtar melawan RB Leipzig di pertandingan pamungkas.
Bermain buruk
Kendati mampu mengunci tiket ke babak 16 besar, Ancelotti mengakui timnya bermain buruk. “Kami mengerti bahwa kami tidak bermain dengan baik, tetapi kami tidak pernah menyerah. Sekarang kami akan berkonsentrasi untuk memulihkan diri secara fisik kemudian mencoba untuk finis di puncak grup,” kata Ancelotti.
Ancelotti menyadari pilihan untuk memainkan pemain pelapis berisiko besar dan ia nyaris membayar mahal keputusannya tersebut. Namun, keputusan untuk mengistirahatkan pemain kunci demi menghadapi El Clasico dinilai masih jauh lebih masuk akal dibandingkan memaksakan diri merebut poin penuh di markas Shakhtar.
Bagi Ancelotti, mengalahkan Barcelona lebih krusial daripada memetik tiga poin atas Shakhtar. Kini, Madrid kehilangan puncak klasemen Liga Spanyol usai direbut Barca. Dengan begitu, laga El Clasico akhir pekan nanti tiada ubahnya sebuah partai final untuk memperebutkan puncak klasemen.
Selain Madrid, Manchester City juga tidak memaksakan diri untuk memetik tiga poin di markas FC Copenhagen. Kedua tim harus puas bermain imbang 0-0. Hasil itu juga sudah cukup bagi City untuk memastikan tempat di babak 16 besar. Di laga ini, manajer City, Pep Guardiola juga mengistirahatkan para pemain kuncinya agar bugar menatap laga penting di markas Liverpool akhir pekan nanti. (AFP/REUTERS)