Real Madrid gagal merebut puncak klasemen Liga Spanyol setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Osasuna. Laga ini kian terasa menyesakkan bagi penyerang Karim Benzema yang gagal mengeksekusi penalti
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
MADRID, SENIN – Karim Benzema memperpanjang catatan inferiornya saat berhadapan dengan kiper Osasuna, Sergio Herrera, saat Real Madrid ditahan imbang 1-1 di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (3/10/2022) dini hari WIB. Penyerang timnas Perancis itu gagal mengeksekusi penalti yang seharusnya bisa membuat Madrid menjadi unggul. Benzema masih memerlukan waktu lebih lama untuk kembali ke performa terbaiknya usai absen hampir satu bulan karena cedera.
Gol Madrid dicetak penyerang Vinicius Junior di menit ke-42. Osasuna membalas melalui sundulan Kike Garcia di menit ke-50. Di laga ini, pelatih Madrid Carlo Ancelotti tidak membuang kesempatan untuk segera menurunkan Benzema yang baru pulih usai cedera.
Benzema terakhir kali bermain pada 6 September 2022, saat Madrid bertandang ke markas Glasgow Celtic di Liga Champions Eropa. Pada pertandingan itu, Benzema mengalami cedera yang membuatnya absen di tiga pertandingan Madrid. Cedera juga membuat Benzema juga tidak bisa memperkuat Perancis pada jeda internasional.
Diturunkan sebagai ujung tombak, dengan diapit oleh Vinicius Junior di kiri dan Rodrygo Goes di kanan dalam skema 4-3-3, Benzema sebetulnya tampil cukup baik dengan mengkreasikan tiga peluang dan empat tendangan ke gawang. Namun, sebagai striker yang performanya dinilai dari jumlah gol yang diciptakan, Benzema terbilang belum kembali menemukan ketajamannya di depan gawang.
Hal itu semakin terlihat jelas kala Benzema gagal mengeksekusi tendangan penalti di menit ke-79. Hadiah penalti diberikan wasit usai Benzema didorong oleh David Garcia dalam duel perebutan bola udara di kotak penalti.
Akan tetapi bola sepakan Benzema meluncur terlampau deras dan mengenai mistar gawang. Saat itu, skor masih imbang 1-1. Padahal bila eksekusi Benzema sukses, Madrid akan kembali unggul atas Osasuna.
“Ini bukan permainan terbaiknya (Benzema). Namun, jelas dia tidak begitu segar dan dia perlu berlatih. Dia sudah tidak bermain selama sebulan,” ujar Ancelotti menanggapi kegagalan Benzema mengeksekusi penalti.
Kegagalan Benzema mencetak gol kontra Osasuna ini kian menegaskan inferioritasnya atas kiper Osasuna, Sergio Herrera. Meski dikenal sebagai penyerang tajam, yang dibuktikan sebagai pencetak gol terbanyak Liga Spanyol musim lalu, Benzema sejauh ini amat kesulitan membobol gawang Herrera. Dalam lima pertemuan terakhir, tidak sekalipun Benzema mampu melesakkan gol saat melawan Osasuna.
Ini bukan permainan terbaiknya (Benzema).
Ironisnya lagi, Benzema selalu gagal menaklukkan Herrera dari titik putih. Sepanjang karier profesionalnya, Benzema hanya tujuh kali meleset mengeksekusi penalti. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya terjadi saat ia berhadapan dengan Herrera.
Tidak ayal kegagalan penalti kali ini amat mengecewakan bagi Benzema. Selain memperpanjang catatan buruknya dari Herrera, Benzema juga gagal membawa Madrid melanjutkan tren positifnya. Meski begitu, Ancelotti tetap memberikan jaminan kepadanya sebagai penendang penalti utama Madrid pada kesempatan berikutnya.
“Benzema adalah penendang penalti terbaik di tim. Dia mencetak gol penting melawan (Manchester) City musim lalu dan ini tidak akan berubah,” ujar Ancelotti.
Kehabisan cara
Selain mampu mementahkan penalti Benzema, Osasuna layak mencuri satu poin dari markas Madrid. Hampir sepanjang laga, pertahanan solid Osasuna membuat para pemain Madrid kesulitan. Hasil imbang ini pun membuat Madrid untuk pertama kalinya kehilangan poin di liga musim ini.
Sebelumnya, Los Blancos selalu meraih kemenangan di enam laga Liga Spanyol. Bermain di hadapan pendukung sendiri, para pemain Madrid seakan kehabisan cara untuk menembus rapatnya pertahanan Osasuna.
Pelatih Osasuna, Jagoba Arrasate, menginstruksikan para pemainnya untuk bermain dengan garis pertahanan rendah. Saat Madrid menyerang, hampir seluruh pemain Osasuna terlibat dalam bertahan. Nyaris tidak ada ruang bagi pemain Madrid untuk berkreasi saat membangun serangan lantaran selalu ada lima hingga tujuh pemain Osasuna di kotak penalti.
Benzema termasuk yang sulit melepaskan diri dari pengawalan pemain belakang Osasuna. Ketika sedang atau tidak membawa bola, hampir selalu ada pemain Osasuna yang mengawal Benzema. Beberapa kali Benzema mampu meloloskan diri dari penjagaan ketat, yaitu saat memperoleh peluang emas dari tendangan voli di menit ke-37.
Rodrygo Goes berperan penting dalam membantu Benzema menemukan ruang. Saat membangun serangan dari skema serangan balik, penyerang Brasil itu bergerak menarik para pemain Osasuna untuk mengikutinya. Pada saat yang bersamaan, Benzema menyelinap ke kotak penalti tanpa disadari pemain belakang Osasuna. Vinicius Junior yang berlari dengan membawa bola dengan jeli melihat Benzema yang sudah tidak terkawal, kemudian mengirim bola. Namun, sepakan Benzema masih melenceng tipis dari tiang gawang.
“Kami harus merayakannya. Mereka telah memenangkan semua pertandingan mereka dan kami bangkit dari ketinggalan satu gol. Tim melakukan pekerjaan yang hebat dan memainkan permainan yang hebat,” kata Arrasate.
Karena sulit menemukan ruang tembak di dekat kotak penalti, para pemain Madrid lebih sering melepaskan umpan-umpan silang atau memutuskan menembak langsung dari luar kotak penalti. Upaya itu berbuah manis. Madrid membuka keunggulan lewat sepakan melengkung jarak jauh Vinicius Junior.
Lima menit usai turun minum, Osasuna bangkit dengan mencetak gol balasan lewat Kike Garcia. Kike menyambut umpan terukur Unai Garcia sambil membelakangi gawang Madrid yang dijaga Andriy Lunin. Bola sundulan Kike melewati Lunin yang berdiri sedikit maju dari gawang.
Usai gagal mengeksekusi penalti, Benzema sempat mencetak gol di menit ke-80. Namun, wasit menganulir gol itu karena Benzema sudah lebih dulu berada dalam posisi offside.
“Kami tidak memulai dengan baik. Kami terlalu pasif. Kami memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan pada akhirnya,” ujar bek Madrid, Antonio Rudiger.
Tiada gol tambahan tercipta hingga laga usai. Tambahan satu poin dari Osasuna tidak cukup membuat Madrid merebut kembali puncak klasemen dari tangan Barcelona yang di laga lainnya mampu menang tipis 1-0 atas Real Mallorca. Madrid kini berada di peringkat kedua dengan 19 poin dari tujuh laga, sama seperti Barca. Hanya saja, Barca berhak berada di puncak klasemen lantaran unggul selisih gol. (AFP)