Juara bertahan MotoGP, Fabio Quartararo, datang ke Phillip Island dalam kondisi segar setelah memulihkan fisik dan mental menyusul balapan mengecewakan di Thailand. Dia pun bertekad menyerang dalam tiga balapan terakhir.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
PHILLIP ISLAND, RABU —Fabio Quartararo meninggalkan Thailand dengan kekecewaan besar karena hanya bisa finis di posisi ke-17 sehingga tidak meraih poin yang krusial dalam persaingan juara. Dia memanfaatkan jeda sepekan untuk memulihkan energi serta motivasi untuk menjalani tiga balapan terakhir MotoGP yang sangat krusial dalam penentuan juara.
Meskipun kini tinggal unggul dua poin atas Francesco Bagnaia, Quartararo mengaku tidak khawatir. Pebalap berjuluk ”El Diablo” itu pun akan menyerang total dalam balapan di Phillip Island, Sepang, dan Ricardo Tormo.
”Hasil balapan di Thailand sangat mengecewakan. Setelah seri Thailand, saya bisa fokus untuk fokus menghadapi babak terakhir musim ini. Saya memanfaatkan waktu sepekan untuk latihan dan persiapan, karena dua balapan berikutnya beruntun, dan kedua balapan itu sangat penting, tetapi saya tidak merasa khawatir,” ungkap Quartararo di laman resmi tim Monster Energy Yamaha, Rabu (12/10/2022).
Quartararo saat ini memuncaki klasemen dengan 219 poin, unggul dua poin atas pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, di posisi kedua, serta 20 poin atas pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, di urutan ketiga. Peluang juara juga masih terbuka bagi Enea Bastiani (Gresini) dan Jack Miller (Ducati) di posisi keempat dan kelima yang masing-masing terpaut 39 dan 40 poin dari El Diablo.
Posisi Quartararo saat ini kurang menguntungkan menyusul kesulitan dengan motor YZR-M1 yang kalah dalam akselerasi dan kecepatan puncak dengan Desmosedici GP. Pebalap asal Perancis itu bahkan tidak pernah meraih podium dalam empat balapan terakhir di Misano, Aragon, Motegi, dan Buriram. Dia terakhir kali naik podium di Red Bull Ring, saat finis di posisi kedua.
Performa El Diablo dalam seri Austria itu spektakuler karena mampu memaksimalkan M1 dengan pilihan rasio transmisi rapat untuk gigi satu, dua, dan tiga. Dia membalap dalam limit pengendalian hingga mampu mendahului Miller di chicane baru untuk finis di posisi kedua.
Namun, setelah itu, Quartararo mengalami kesulitan memaksimalkan M1. Semua usaha menutup kelemahan M1 melalui perubahan gaya membalap, setelan detail motor, sudah tidak bisa membendung kekuatan motor Ducati. Nestapa Quartararo bertambah dengan insiden di Aragon, serta cuaca buruk di Motegi dan Buriram. Dalam tiga balapan terakhir itu, Quartararo hanya meraih delapan poin, kontras dengan Bagnaia yang meraih 36 poin.
Dengan selisih dua poin di antara mereka berdua, persaingan juara pun seperti dimulai dari nol lagi. Gelar juara akan ditentukan dalam tiga balapan terakhir di Phillip Island (14-16 Oktober), Sepang (21-23 Oktober), dan terakhir di Ricardo Tormo, Valencia (4-6 November).
Persaingan juara sekarang dalam posisi setara. Jadi ini soal melakukan yang terbaik, bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim, dan mencetak poin sebanyak mungkin.
”Persaingan juara sekarang dalam posisi setara. Jadi ini soal melakukan yang terbaik, bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim, dan mencetak poin sebanyak mungkin,” ujar Quartararo.
Yamaha menegaskan, Quartararo telah mengisi kembali ”baterainya” setelah menjalani tiga balapan beruntun. Dia kini kembali dengan mode menyerang dalam tiga balapan terakhir musim 2022. Tim asal Iwata itu pun berkomitmen mengerahkan seluruh sumber daya untuk membantu Quartararo mempertahankan gelar juara.
”Balapan sebelumnya berakhir dengan kekecewaan bagi kami, khususnya bagi Fabio. Namun dengan tiga seri untuk dijalani, saat ini bukan waktu untuk memikirkan hal-hal negatif. Kami memiliki pekerjaan untuk diselesaikan dan kami akan melakukan itu dengan sikap positif,” ungkap Direktur Tim Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli.
Balapan akhir pekan ini di Australia akan rumit dengan kondisi cuaca yang kurang bagus, berangin, dan udara sangat dingin. Analisis data untuk pemilihan ban, serta setelan mesin, memerlukan kerja ekstra.
Bagi Quartararo, kondisi cuaca itu menambah tantangan ekstra karena dia baru sekali memacu motor MotoGP di Phillip Island pada 2019. Balapan itu pun tidak mulus karena dia langsung keluar balapan pada lap pertama, setelah Danilo Petrucci yang terlempar dari motornya membentur motor El Diablo.
”Sudah tiga tahun sejak kami terakhir balapan di Phillip Island, jadi semua tim perlu melihat data 2019 untuk mendapatkan setelan dasar yang bagus untuk menjalani latihan pada Jumat pagi. Secara historis, ini trek yang kuat bagi kami. Ini cocok dengan M1 dan kami mendedikasikan 100 persen untuk meraih hasil bagus akhir pekan ini,” kata Meregalli.
Persaingan akhir pekan ini akan sangat krusial karena siapa pun yang kehilangan poin akan meredup peluangnya untuk juara. Namun, Pecco optimistis dirinya bisa menjaga momentum positif yang dia raih sejak paruh kedua musim ini. Dia pun merasa saat ini dirinya dalam situasi lebih baik dari Quartararo.
”Jelas, saat ini Fabio adalah pebalap yang harus dikalahkan. Dia salah satu pebalap terkuat. Dia juara dunia tahun lalu,” ujar Bagnaia dalam wawancara dengan MotoGP, Selasa (11/10/2022).
”Namun, saya dalam situasi yang lebih baik dibandingkan Fabio. Saya merasa sangat bagus dengan motor saya, saya bisa tancap gas, saya bisa menyerang, sedangkan dia sedikit kesulitan dengan motornya. Mungkin motor kami lebih komplet,” ujar Pecco.
Pebalap tim pabrikan Ducati itu juga merasa tidak memerlukan bantuan dari pemacu Desmosedici GP lainnya untuk meraih kemenangan. Pebalap berjuluk ”Pecco” itu konsisten menolak team order untuk membantu dirinya meraih gelar juara MotoGP pertamanya.
”Saya tahu potensi saya dan saya tahu saya bisa menang tanpa bantuan dalam balapan,” tegas Pecco.
”Tentu terkait dengan kejuaraan, dalam dua balapan terakhir mungkin beberapa bantuan akan menolong. Namun, dalam hal ini, saya telah memenangi enam balapan karena saya paling kuat di sana, bukan karena seseorang membiarkan saya mendahului atau menunggu saya (untuk mendahului),” ujar rekan setim Jack Miller itu.
”Menurut saya, tim order bagus, itu jelas. Namun, tidak untuk saat ini,” tegas Pecco.
Dengan sisa tiga balapan dan 75 poin maksimal untuk diraih, Pecco mengaku akan memperlakukan setiap seri seperti balapan lainnya. Dia tidak ingin terkekang oleh pikiran meraih gelar juara.
”Saya akan berusaha menjalani balapan tersisa seperti biasa. Saya akan menyerang, saya akan tancap gas, saya tidak akan memikirkan kejuaraan, dan melakukan tugas saya. Kemudian jika saya dalam situasi tinggal memiliki peluang terakhir untuk juara, saya akan memikirkan semuanya. Namun, pada saat ini saya tidak ingin memikirkan risiko,” tegas Pecco.