Cristiano Ronaldo mengukir sejarah dengan mencetak gol ke-700 saat membantu MU menang 2-1 atas Everton. Saat performanya mulai tak diperhitungkan, mencapai torehan gol sebanyak itu bisa jadi lembaran baru bagi Ronaldo
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
Lesakan satu gol kaki kiri Cristiano Ronaldo ke gawang Jordan Pickford sudah cukup membuatnya mengukir sejarah sebagai pesepak bola pertama yang mencetak 700 gol di level klub. Di tengah performanya yang semakin tidak diperhitungkan, Ronaldo membuktikan dirinya belum habis. Gol ke-700 itu bisa menjadi lembaran baru dalam kariernya.
Ronaldo menjadi pahlawan kemenangan 2-1 Manchester United atas Everton di Stadion Goodison Park, Senin (10/10/2022) dini hari WIB. MU tertinggal lebih dulu melalui gol cepat Alex Iwobi pada menit kelima. “Setan Merah” membalas 10 menit kemudian lewat sepakan Antony dan membalikkan keadaan melalui Ronaldo di pengujung babak pertama.
Tiada hal yang lebih menggembirakan bagi Ronaldo saat ini selain mencetak gol ke-700 di sepanjang kariernya di tingkat klub. Di tengah keremangan performanya, lesakan gol ke-700 itu seperti pelita besar yang bisa membawanya kembali dipercaya sebagai pilihan utama manajer Erik Ten Hag.
Ia pun memilih cara selebrasi baru untuk merayakan gol bersejarah itu. Bila biasanya Ronaldo berlari lalu melompat dan merentangkan kedua tangannya ke bawah atau yang dinamakan selebrasi “Siuu”, kali ini dia menumpuk dua telapak tangannya di dada dan memejamkan mata. Selebrasi ini baru pertama kali dilakukan Ronaldo, yang mana artinya gol ke-700 ini begitu spesial baginya.
Bukan hal mudah bagi Ronaldo untuk membuktikan bahwa dirinya belumlah habis. Di era manajer baru Ten Hag, dari 10 laga MU di Liga Inggris, Ronaldo hanya sekali mendapat kesempatan bermain secara penuh. Ia dinilai kurang cocok dengan gaya permainan Ten Hag yang kerap membangun serangan dari bawah.
Pola main itu tidak cocok untuk Ronaldo yang kerap meminta bola selalu dialirkan kepadanya secara cepat. Hal lain yang membuatnya tidak cocok dengan gaya permainan Ten Hag adalah Ronaldo lamban dalam melakukan pressing. Maka dari itu, Ten Hag lebih sering menepikan dirinya. Posisinya perlahan mulai tergantikan oleh pemain-pemain yang lebih muda seperti Martial atau Marcus Rashford.
Dampaknya, pesepak bola Portugal itu pun mulai jarang mencetak gol. Ronaldo terakhir kali mencetak gol lewat titik penalti saat membantu MU menundukkan Sheriff Tiraspol 2-0 di Liga Europa.
Ditepikan
Setelah itu, ia kembali sangat jarang mendapatkan menit bermain dari Ten Hag. Pada laga penting dan sarat gengsi melawan Manchester City, Ronaldo lagi-lagi tidak menjadi pilihan utama. Ia pun harus rela menunggu masuk lapangan hingga menit ke-29 untuk menggantikan Anthony Martial yang cedera.
Kesempatan itu tidak disia-siakan Ronaldo untuk mencatatkan namanya dalam sejarah. Ia dinobatkan sebagai pesepak bola pertama yang mampu menorehkan 700 gol di level klub. Sebuah yang bahkan belum bisa dicapai Lionel Messi. Messi, rival terberat Ronaldo, baru mencatatkan 691 gol selama membela Barcelona dan Paris Saint-Germain.
“Itu benar-benar mengesankan. Mencetak 700 gol adalah kinerja yang luar biasa. Saya benar-benar bahagia untuknya. Saya mengucapkan selamat kepadanya atas penampilan itu dan saya juga senang karena itu adalah gol pertamanya musim ini di Liga Inggris,” kata Ten Hag dalam konferensi pers seusai laga.
Ketajaman dan naluri gol Ronaldo memang belum bisa dikatakan telah habis. Namun, di tengah kepungan striker-striker muda berbakat seperti Erling Haaland dan Kylian Mbappe, rasanya memang sudah semakin sempit tempat bagi Ronaldo sebagai pemain senior untuk lebih unjuk gigi.
Ronaldo kemudian menolak untuk tenggelam lebih cepat. Ia tetap melakukan latihan berat dan menjaga pola makan untuk menunjang performanya, paling tidak agar tetap bisa tampil prima saat sewaktu-waktu dibutuhkan.
Itu benar-benar mengesankan. Mencetak 700 gol adalah kinerja yang luar biasa.
Di Stadion Goodison Park, Ronaldo memberikan jawaban lewat kakinya. Tidak ayal catatan gol bersejarah itu telah membuka mata semua pihak tentang ketajamannya yang belum habis.
Ten Hag agaknya menjadi salah satu orang yang terperangah dengan masih adanya kebesaran Ronaldo. Masuk sebagai pemain pengganti, Ronaldo nyatanya menjadi penentu kemenangan tim. Seiring cederanya Martial, kesempatan bagi Ronaldo untuk menunjukakn ketajamannya lagi kembali terbuka.
“Dia harus menunggu dan saya yakin akan ada lebih banyak gol setelah ini,” ucap Ten Hag.
Manajer Everton, Frank Lampard, menjadi satu dari sekian banyak orang yang selalu percaya Ronaldo masih bisa melakukan hal-hal luar biasa di usianya yang semakin senja, 37 tahun. Saat masih aktif sebagai pesepak bola, Lampard merasakan pesona Ronaldo tidak akan cepat pudar meski dimakan usia.
Naluri Lampard terbukti seiring Ronaldo yang menghadirkan kekalahan ketiga Everton musim ini. Setelah hampir terdegradasi musim lalu, Everton perlahan bangkit. Sebelum menjamu MU, The Toffes belum terkalahkan di enam laga.
“Untuk bermain dan terlihat sebagus penampilannya, untuk terus mencetak gol seperti yang dia lakukan, angka yang dia dapatkan telah menjadi normal. Angka abnormal menjadi normal dari tahun ke tahun. Dia selalu menjaga dirinya dengan cara yang benar,” kata Lampard.
Tantangan bagi Ronaldo tersaji saat MU menghadapi Omonoia FC di Liga Europa tengah pekan ini. Setelah itu, MU akan kembali melanjutkan petualangan di Liga Inggris dengan menjamu Newcastle United. (REUTERS)