Pertemuan pemain tunggal putra pelatnas berlangsung ketat pada turnamen bulu tangkis Kapal Api International Series. Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay memenangi persaingan saat melawan Yonathan Ramlie 21-9, 20-22, 21-15.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dua tunggal putra pelapis pelatnas utama bulu tangkis Indonesia bersaing dalam laga ketat pada babak kedua turnamen Kapal Api Indonesia International Series. Dalam laga itu, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay menang atas Yonathan Ramlie dalam laga panjang selama satu jam 16 menit.
Persaingan yang terjadi di GOR Among Rogo, Yogyakarta, pada Rabu (21/9/2022) itu menjadi yang ketiga di antara mereka pada turnamen internasional. Ikhsan memenangi dua pertemuan sebelumnya yang berlangsung di Malaysia International Junior Terbuka dan Turki International Series 2018, masing-masing, dalam dua gim.
Ikhsan, yang menjadi unggulan teratas tunggal putra, hampir menang lagi dalam dua gim setelah memenangi gim pertama dan unggul pada gim kedua. Namun, Yonatan bisa membuat pertandingan berjalan tiga gim. Pertandingan berakhir dengan skor 21-9, 20-22, 21-15.
“Yang terjadi pada gim kedua adalah saya kehilangan fokus dan tidak konsisten saat unggul. Setelah itu, saya mencoba bangkit dengan mengembalikan fokus dan kecepatan. Saya bisa menang karena akhirnya bisa tenang pada poin-poin akhir gim ketiga,” tutur Ikhsan.
Saya mencoba bangkit dengan mengembalikan fokus dan kecepatan. Saya bisa menang karena akhirnya bisa tenang pada poin-poin akhir gim ketiga.
Pada babak ketiga, Ikhsan akan berhadapan dengan pemain Indonesia lainnya, Prahdiska Bagas Shujiwo, yang menang atas pemain Malaysia, Ming Yap Too, 21-13, 21-18.
Ikhsan dan Yonatan termasuk pemain pelapis dalam pelatnas utama tunggal putra di bawah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Bersama pemain lain, yaitu Christian Adinata, Bobby Setiabudi, dan Syabda Perkasa Belawa, kedua pemain itu bersaing imbang dalam latihan di pelatnas. Dengan demikian, laga yang mempertemukan pemain-pemain itu biasanya berlangsung ketat.
Tahun ini, para pemain pelapis itu dipercaya tampil dalam Kejuaraan Beregu Asia di Malaysia, 15-20 Februari, yang merupakan babak kualifikasi Piala Thomas Zona Asia. Mereka menembus final setelah mengalahkan Hongkong, Korea Selatan, India, dan Singapura, sebelum akhirnya kalah 0-3 dari Malaysia.
Hasil berbeda didapat Syabda yang tiga bulan lalu menjuarai turnamen Lithuania International Seris. Unggulan kedelapan itu disingkirkan Alvi Wijaya Chairullah 17-21, 21-12, 14-21, juga dalam laga lebih dari satu jam.
Alvi, yang merupakan pemain pelatnas pratma, mengatakan, dia bermain tanpa beban melawan seniornya itu. Dengan demikian, dia bisa fokus pada permainan, bukan pada hasil akhir. Kemenangan itu akan menjadi bekal kepercayaan dirinya melawan pemain Taiwan, Yang Yang, pada babak ketiga.
“Saya dan Syabda sudah saling tahu permainan masing-masing. Tadi, saya mencoba mengontrol permainan di depan net hingga bisa membatasi serangan Bang Syabda, apalagi serangan dia sangat berbahaya, kencang, dan dengan akurasi bagus,” tutur Alvi.
Kemenangan untuk tampil pada babak ketiga juga, didapat Alwi Farhan, tunggal putra peringkat keenam dunia kategori yunior. Setelah mengalahkan rekan sesama Indonesia, unggulan ketujuh itu akan melawan pemain Indonesia lainnya, Muhammad Reza Al Fajri. Krisna Adi Nugraha dan Bobby juga memenangi babak kedua.
Adnan/Indah menang
Pada ganda campuran, awal yang baik didapat pasangan baru, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil. Mereka mengalahkan pasangan Taiwan, Tseng Ping Chiang/Sung Yu Hsuan, 21-17, 12-21, 21-15, pada babak pertama. Meski menang, mereka belum puas dalam beradaptasi dengan kondisi lapangan.
"Kami terlalu lama beradaptasi dengan lapangan dan terlalu banyak mencoba-coba pukulan. Pada akhirnya, tidak meraih poin. Ini tidak boleh terjadi lagi di pertandingan selanjutnya," ujar Adnan.
Adnan berpasangan dengan Indah karena partner lamanya, Mychelle Chrystine Bandaso, belum pulih dari cedera. Tim pelatih ganda campuran pelatnas pun memasangkannya dengan Indah dalam turnamen Indonesia Series dan Indonesia Challenge dalam dua pekan ini.
"Dipasangkan dengan siapa pun, saya ingin tampil maksimal. Ingin menunjukkan yang terbaik," kata Indah yang terakhir kali bertanding dalam turnamen Nantes International Challenge, 23-26 Juni, bersama Ghana Muhamad Al Ihlam.
Sementara, unggulan teratas ganda putra, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, tersingkir pada babak kedua. Mereka kalah dari Takumi Nomura/Yuichi Shimogami (Jepang), 11-21, 21-10, 18-21.