Penampilan Manchester City di awal musim ini masih membuat Pep Guardiola gemas. Laga melawan Wolverhampton Wanderers, Sabtu, menjadi momentum "The Citizens" membenahi sejumlah kelemahan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
WOLVERHAMPTON, JUMAT – Manajer Manchester City Pep Guardiola menjadikan persiapan laga pekan kedelapan Liga Inggris kontra Wolverhampton Wanderers, Sabtu (17/9/2022) pukul 18.30 WIB, di Stadion Molineux, untuk mengevaluasi beberapa sisi negatif dari penampilan timnya di awal musim ini. The Citizens bertekad kembali membawa pulang kemenangan dari lawatan tandang setelah dua kali tertahan di markas lawan.
Stadion Molineux, markas Wolverhampton, adalah tempat keempat yang akan didatangi City di musim 2022-2023. Dalam tiga lawatan sebelumnya, Erling Haaland dan kawan-kawan hanya bisa meraup tiga poin pada laga pertama di Stadion Olimpiade London, milik West Ham United.
Pada dua pertandingan tandang terakhir menghadapi Newcastle United dan Aston Villa, sang juara bertahan hanya bisa membawa pulang satu poin. Dua hasil itu yang membuat City masih tertahan di peringkat kedua dan tertinggal satu poin dari Arsenal.
Namun, untuk bisa mengemas poin penuh di pekan kedelapan ini, City wajib membenahi dulu kelemahan besar pada dua bulan perdana kompetisi 2022-2023, yaitu mengantisipasi situasi bola mati lawan. Dari tujuh gol yang bersarang ke gawang Ederson Moraes di dua kompetisi utama musim ini, Liga Inggris dan Liga Champions Eropa, empat di antaranya tercipta melalui eksekusi bola mati.
Bek sayap kanan Newcastle, Kieran Trippier, menjadi pemain pertama yang membobol City dengan tendangan bebas. Kemudian, Crystal Palace nyaris memberikan kekalahan perdana City di Stadion Etihad pada musim ini setelah sempat unggul dua gol melalui eksekusi tendangan bebas dan sepak pojok.
City pun sempat teringgal satu gol melalui sundulan Jude Bellingham ketika menghadapi Borussia Dortmund, tengah pekan ini. Gol itu tercipta akibat kelengahan pemain City mengamati pergerakan gelandang remaja asal Inggris itu dalam situasi sepak pojok.
Tiga laga itu membuat City merasakan kondisi tertinggal. Guardiola menegaskan, dirinya tidak suka dengan keadaan timnya sempat kecolongan gol lebih dulu dari lawan meski City tetap bisa meraih kemenangan pada hasil akhir.
Di musim ini, City bisa mengemas tujuh poin dari tiga laga ketika sempat tertinggal. Mereka bisa mengalahkan Palace dan Dortmund, lalu bermain imbang dengan Newcastle di Stadion St James Park.
Kondisi (tertinggal) itu harus kami hindari.
“Kondisi (tertinggal) itu harus kami hindari. Kami perlu memperbaiki diri untuk mengamati penempatan posisi dan lebih agresif dalam situasi bola mati,” ujar Guardiola dilansir Sky Sports, Jumat (16/9).
Selain itu, Guardiola juga ingin membenahi agresivitas permainan City. Pasalnya, gerakan agresif setiap pemain ketika menguasai dan kehilangan bola dibutuhkan untuk menghadirkan ritme sempurna bagi permainan “The Citizens” yang wajib selalu menekan lawan.
Jika kehilangan ritme itu, kata juru taktik asal Spanyol itu, City berpeluang mendapat ancaman dari lawan melalui serangan balik. Dalam sisi menyerang, ritme itu dibutuhkan untuk menghadirkan variasi kreasi peluang.
Kesempatan terbuka
Kesempatan City untuk bisa membawa pulang tiga poin dari Molineux cukup terbuka. Sebab, Wolverhampton baru meraih kemenangan pertama pada pekan keenam, 3 September lalu, usai menumbangkan Southampton, 1-0.
“Si Serigala”, julukan Wolverhampton, bukan tim seperti Newcastle, Palace, dan Dortmund, yang piawai memanfaatkan bola mati untuk menjadi gol. Total tiga gol, yang bisa dicetak anak asuhan Bruno Lage itu di Liga Inggris musim ini, dihasilkan melalui permainan terbuka (open play).
Hanya saja, Wolverhampton punya “pembunuh” baru setelah mendatangkan Diego Costa dengan gratis. Meskipun ketajamannya sudah jauh menurun, pemain berusia 33 tahun itu masih dianggap berbahaya di Inggris karena memiliki historis catatan 52 gol selama 89 laga membela Chelsea pada Liga Inggris periode 2014-2017.
“Costa adalah tambahan luar biasa bagi kami karena pengalaman dan pengetahuannya di Liga Inggris. Ia sudah tahu bagaimana bertarung dengan bek di sini dan hasrat besarnya untuk ikut memenangkan bola akan sangat menolong kami,” ujar bek sayap Wolverhampton, Nelson Semedo, seperti dikutip laman klub.
Semedo menambahkan, timnya harus bisa memanfaatkan setiap penguasaan bola untuk mengancam gawang City. Selain itu, dukungan dari fans, lanjutnya, adalah keuntungan yang harus dimaksimalkan Wolverhampton.
Sementara itu, Haaland akan menjadi ancaman terbesar bagi Wolverhampton. Dari delapan lawan yang telah dihadapi Haaland dengan seragam City, ia hanya gagal menaklukan Bournemouth. Penyerang asal Norwegia itu hanya butuh 1,5 tembakan untuk menciptakan gol.
Haaland datang ke Molineux dengan predikat sebagai pemain terbaik Liga Inggris bulan Agustus. Alhasil, ia berambisi menambah pundi-pundi golnya di liga yang telah mencapai 10 gol.
“Saya senang bisa menjalankan peran saya untuk mencetak gol. Terpenting adalah hasil akhir dan membantu tim. Harapannya, saya bisa terus membuat pendukung senang dengan performa kami dan melanjutkan tren positif di permulaan musim ini,” kata Haaland dilansir laman klub.
Terkait perannya yang sangat minim dalam skema bangunan serangan City, Haaland tidak mempermasalahkan itu. Bomber berambut pirang itu hanya menghasilkan rerata 13 operan per laga. Jumlah itu amat rendah dengan koleksi 696 operan per laga yang dicatatkan The Citizens di musim ini.
“Saya tidak masalah hanya sedikit menyentuh bola. Target saya bisa mencetak lima gol dari lima sentuhan,” ucapnya. (AFP)