Alexander-Arnold, Masalah Berulang di Lini Pertahanan Liverpool
Kinerja Trent Alexander-Arnold belum juga membaik kendati Liverpool mampu menang 2-1 atas Ajax Amsterdam. Bek sayap Inggris itu disebut terlalu mementingkan penyerangan dibandingkan dengan tugas utamanya, yaitu bertahan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
LIVERPOOL, RABU — Liverpool belum sepenuhnya bebas dari masalah meskipun mampu membekap Ajax Amsterdam, 2-1, pada penyisihan grup Liga Champions Eropa, Rabu (14/9/2022) dini hari WIB. Pertahanan mereka masih rapuh, terutama di sektor kanan yang dikawal bek sayap Trent Alexander-Arnold.
Ketika unggul lebih dulu pada menit ke-17 berkat gol Mohamed Salah, Liverpool kembali masuk kondisi sulit setelah pemain Ajax, Mohammed Kudus, mencetak gol penyeimbang pada menit ke-27. Beruntung, tandukan bek Joel Matip di pengujung laga itu mampu memastikan kemenangan Liverpool.
Proses gol Kudus itu menyibak lubang pertahanan yang belum juga mampu ditutup Liverpool. Gol itu berawal dari manuver Steven Berghuis di sisi kanan pertahanan Liverpool, lokasi yang menjadi tanggung jawab Arnold. Berghuis leluasa mengobrak-abrik lini pertahanan ”Si Merah”. Ia lantas memberikan operan pendek yang dimaksimalkan Kudus menjadi gol Ajax di Stadion Anfield.
”Trent dapat melihat dia (Berghuis) bergerak melebar. Dia dapat melihat ke mana dia pergi, tetapi hanya menonton bola tanpa mau bergerak. Saat ini, dari setiap kesalahan, mereka dihukum (kebobolan). Mereka harus membereskan hal-hal semacam ini,” ujar Rio Ferdinand, mantan bek Manchester United, dikutip BT Sport.
Bukan sekali itu saja Arnold mendapat sorotan terkait kinerja mengawal pemain lawan di wilayahnya. Sebelumnya, ia disebut sebagai ”biang kerok” kekalahan Liverpool, 1-4, dari Napoli pada pekan pertama penyisihan grup Liga Champions. Ia dianggap malas dalam menutup ruang untuk lawan.
Beberapa bulan sebelumnya, Arnold memang sering dikritik lantaran dinilai terlampau fokus dalam membantu serangan daripada bertahan. Masalahnya, dia melakukan peran itu karena mengikuti instruksi Manajer Liverpool Juergen Klopp yang ingin kedua bek sayapnya aktif membantu serangan. Arnold dikenal sebagai bek sayap dengan kemampuan langka, yaitu spesialis umpan silang.
Asis terbanyak
Data Liga Inggris musim lalu menunjukkan, Arnold dan bek sayap kiri Liverpool, Andrew Robertson, masuk daftar tiga besar bek dengan jumlah asis terbanyak. Arnold mencatatkan 12 asis, sedangkan Robertson 10 asis. Serangan Liverpool lebih banyak dimulai dari sayap kanan, yaitu hingga 41 persen. Arnold berperan besar dalam upaya Liverpool membangun serangan dari sektor itu.
Kami tak terbawa suasana karena memainkan begitu banyak laga. Sekarang, kami harus fokus pada setiap laga klub dan tim nasional untuk menghentikan hasil buruk sebelumnya.
Namun, konsekuensinya, ia kerap terlambat mundur untuk bertahan. Wilayah pertahanan kanan Liverpool, yang ditempati Arnold, merupakan area favorit bagi lawan-lawan Liverpool untuk memulai serangan. ”Apakah Klopp mengatakan kepada dia (Arnold) bahwa keberadaannya di sini untuk menciptakan peluang? Apakah Klopp memperlakukannya seperti pemain nomor 10 yang bermain di bek kanan?” kritik Ferdinand kemudian.
Menurut dia, Klopp seharusnya sudah menyadari kelemahan dari Arnold. Maka, akan bagus bagi Klopp untuk membantu Arnold memperbaiki kesalahannya itu. Jika tidak, menurut Ferdinand, akan sangat sulit bagi Arnold untuk dipanggil membela tim nasional sepak bola Inggris di Piala Dunia Qatar 2022, akhir tahun ini.
Kritik terhadap Arnold juga datang dari mantan penyerang timnas Inggris dan Liverpool, Michael Owen. Dia berkata, karakter bermain Arnold sangat berlawanan dengan tugas utama bek biasanya, yaitu mengawal lini pertahanan.
Owen tidak mempermasalahkan seorang bek membantu serangan timnya. Namun, menurut dia, setiap pemain di posisi itu harus tahu bahwa tugas utamanya adalah mencegah gawang dari kebobolan. Bukan sebaliknya. ”Selesaikan lebih dulu (tugas) pertahanan. Jika bisa membantu serangan, itu adalah bonus,” kata Owen.
Menanggapi berbagai kritik itu, bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk, memilih membela rekan setimnya. Ia bahkan menganjurkan rekan-rekan setimnya agar mengabaikan kritik-kritik yang dianggapnya menyudutkan timnya itu.
Menurut dia, kemenangan tipis atas Ajax menunjukkan timnya sudah melangkah di jalur yang benar setelah sempat dilanda inkonsistensi. ”Kami tak terbawa suasana karena memainkan begitu banyak laga. Sekarang, kami harus fokus pada setiap laga klub dan tim nasional untuk menghentikan hasil buruk sebelumnya,” ucapnya dikutip Liverpool Echo.