Liverpool masih berupaya keluar dari rentetan hasil kurang memuaskan. Kemenangan dramatis 2-1 atas Ajax Amsterdam menjadi katalisnya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LIVERPOOL, RABU — Setelah melalui dua laga yang mengecewakan, Liverpool akhirnya kembali ke jalur kemenangan seusai menundukkan Ajax Amsterdam, 2-1, di Stadion Anfield, Rabu (14/9/2022) dini hari WIB. Gol telat Joel Matip menyelamatkan Liverpool yang sempat kesulitan menemukan cara untuk kembali unggul. Liverpool memaknai keunggulan atas Ajax sebagai langkah awal pemulihan.
Liverpool sedang dirundung performa inkonsisten dalam dua pekan sebelumnya. Tim besutan Manajer Juergen Klopp itu hanya memenangi tiga dari delapan pertandingan di Liga Inggris dan Liga Champions Eropa. Di dua laga sebelumnya, Liverpool hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Everton dan berakhir antiklimaks dengan dibantai Napoli, 1-4, pada laga pembuka Liga Champions.
Performa itu dinilai tidak sepadan dengan predikat Liverpool sebagai klub yang mampu menembus tiga final di tiga turnamen berbeda musim lalu. Liverpool begitu dominan dengan menembus final Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Liga Champions.
Di Liga Inggris, Liverpool mampu finis di peringkat kedua, di bawah Manchester City yang mengklaim gelar juara. Tidak ayal anak asuh Klopp panen kritik, terutama dari mantan pesepak bola, lantaran memulai musim dengan performa yang inkonsisten.
Kami tahu persis bahwa pertandingan melawan Napoli tidak dapat diterima. Itu sangat buruk dan kami mencoba memperbaikinya sekarang.
”Kadang-kadang lucu karena ada banyak mantan pesepak bola dan mereka tahu persis apa yang kami alami. Mereka mengatakan banyak hal untuk berusaha menjatuhkan kami. Kami tahu persis bahwa pertandingan melawan Napoli tidak dapat diterima. Itu sangat buruk dan kami mencoba memperbaikinya sekarang,” tutur bek Liverpool, Virgil van Dijk, merespons rangkaian kritik kepada timnya, dikutip dari Liverpool Echo.
Kendati tahu hasil positif akan menjauhkan mereka dari tekanan, Liverpool nyatanya kesulitan menundukkan Ajax meski bermain di hadapan pendukung sendiri. Bermain dengan garis pertahanan tinggi sejak menit awal, para pemain Liverpool menekan dengan tempo cepat, tetapi belum ada gol tercipta.
Liverpool memecah kebuntuan di menit ke-17 melalui sepakan Mohamed Salah. Diogo Jota berperan sebagai pemberi asis. ”Si Merah” nyaris menggandakan keunggulan beberapa menit setelahnya. Namun, upaya Salah, Luis Diaz, dan Jota gagal menemui target.
Ajax mampu menyamakan kedudukan 10 menit kemudian. Menyerang dari sisi kanan pertahanan Liverpool, manuver Steven Berghuis tidak mampu dihentikan bek Liverpool. Operan pendek Berghuis dioptimalkan Mohammed Kudus dengan sepakan keras yang tak mampu dibendung Alisson Becker. Hingga babak pertama usai, skor masih sama kuat 1-1.
Di babak kedua, Liverpool melanjutkan dominasi. Meski tertekan, Ajax sesekali mampu membahayakan gawang Becker. Peluang emas sempat diperoleh Daley Blind melalui sundulan dari jarak dekat, tetapi bola masih melenceng dari sasaran. Liverpool berusaha merespons salah satunya lewat Salah, tetapi bola hasil sepakannya masih membentur tiang setelah mengenai kaki bek Ajax.
Saat laga seperti akan berakhir imbang, Matip keluar sebagai penyelamat. Melalui skema sepak pojok, Matip mampu mengonversi umpan Konstaninos Tsimikas. Bek Ajax sempat membuang bola, tetapi wasit memutuskan bola sudah melewati garis gawang sepenuhnya. Gol Matip itu menjadi yang ke-10 untuk Liverpool di semua kompetisi. Setiap kali Matip mencetak gol, selalu mampu menghindarkan Liverpool dari kekalahan.
”Rasanya luar biasa bisa mencetak gol dan tiga poin besar bagi kami. Saya sangat senang. Yang pasti, ini adalah kemenangan yang sangat-sangat penting,” Kata Matip.
Matip menambahkan, Liverpool amat membutuhkan kemenangan setelah tampil inkonsisten sejak beberapa pekan belakangan. Bagi Matip, kemenangan atas Ajax menjadi modal berharga Liverpool untuk keluar dari performa inkonsisten.
Hingga laga usai, Ajax tidak mampu menyamakan kedudukan. Tiga poin pun menjadi milik Liverpool. Saat pertandingan berakhir, Klopp tampak lega. Menurut dia, para pemainnya tampil sangat berbeda dibandingkan dengan ketika dibantai Napoli.
Oleh karena itu, Klopp mengatakan, pasukannya pantas menang. Ia menilai Ajax menampilkan permainan yang intens sehingga kuncinya adalah bermain sabar sembari menunggu celah untuk mencetak gol.
”Sepak bola yang kami mainkan, cara kami bertahan, semuanya berbeda. Intensitas yang jauh lebih tinggi, lebih agresif, lebih berani, lebih siap. Bagaimana saya katakan, semuanya lebih baik. Itu adalah langkah pertama, tidak ada yang lain, tidak lebih, tetapi semuanya baik-baik saja,” katanya.
Di sisi lain, Blind menilai timnya gagal menampilkan performa terbaik di laga ini. Selain itu, ia dan rekan-rekannya membuat beberapa kesalahan individu yang akhirnya bisa dimanfaatkan Liverpool.
Tambahan tiga poin membuat Liverpool untuk sementara menempel Napoli di peringkat pertama Grup A. Kedua tim sama-sama mengemas tiga poin. Namun, Napoli bisa kembali menggeser Liverpool apabila mampu mengatasi Rangers. (AFP)