Kemenangan Max Verstappen di Monza menempatkan pebalap Red Bull itu selangkah dari gelar juara dunia keduanya di Formula 1. Bahkan, dia bisa mengunci gelar juara di Singapura atau paling realistis di Suzuka, Jepang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MONZA, MINGGU - Max Verstappen tinggal selangkah lagi dari gelar juara dunia keduanya di Formula 1 setelah memenangi balapan seri Italia di Sirkuit Monza, Minggu (11/9/2022). Pebalap Red Bull Racing itu kini unggul 116 poin atas pesaing terdekatnya, Charles Leclerc (Ferrari) yang finis kedua di Monza.
Saat ini, hanya tersisa maksimal 164 poin untuk diraih dari enam balapan utama, satu balapan sprint di Brasil, serta enam poin bonus lap tercepat di setiap balapan utama. Verstappen pun bisa mengunci gelar juara di Singapura pada 2 Oktober mendatang, jika perolehan poinnya minimal 22 poin lebih banyak dibandingkan Leclerc.
Saat ini, Verstappen mengumpulkan 335 poin, unggul 116 poin atas Leclerc di posisi kedua dengan 219 poin. Balapan yang tersisa masih ada enam, yaitu seri Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Mexico City, Sao Paulo, dan Abu Dhabi. Jika Verstappen memenangi balapan seri berikutnya di Singapura, pada 2 Oktober, dan Leclerc hanya bisa finis di posisi ke-9 meskipun meraih bonus lap tercepat, Verstappen akan mengunci gelar juara dunia Formula 1.
Skenario Verstappen juara di Singapura memang sangat optimistis, namun bukan mustahil terjadi karena balapan di sirkuit jalan raya sering menyuguhkan kejutan. Karakter trek jalan raya yang sempit membuat potensi insiden lebih besar dan bisa menjadi penentu gelar juara.
Peluang terbesar Verstappen untuk juara sebenarnya ada di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada 9 Oktober. Verstappen akan juara jika selisih poin dengan Leclerc tidak lebih dari 112 poin. Setelah seri Jepang, poin maksimal yang bisa diraih tinggal 112 poin dari empat balapan utama, satu balapan sprint, dan bonus lap tercepat.
Kini, Verstappen dalam posisi yang sangat baik untuk menjadi juara dunia setelah memenangi seri Italia di Sirkuit Monza, Minggu (11/9/2022). Pebalap asal Belanda itu mengalahkan Leclerc yang finis kedua, serta George Russell (Mercedes) yang finis ketiga. Balapan ini memang berakhir antiklimaks karena finis di belakang safety car menyusul kerusakan mobil Daniel Ricciardo (McLaren) pada lap ke-47 dari total 53 putaran.
"Ya, kami menjalani balapan dengan sangat baik, setiap kompon ban kami tercepat dan degradasi juga sangat bagus. Selain itu, kami juga memiliki mobil balap yang sangat bagus dan saya hanya menjaga selisih waktu di lap-lapakhir sebelum safety car masuk lintasan. Sayangnya, kami tidak bisa start balapan lagi, tetapi secara umum kami meraih hari yang sangat bagus," ungkap Verstappen, juara dunia bertahan.
Start dari posisi ketujuh
Pebalap berusia 24 tahun itu memenangi balapan meskipun start dari posisi ketujuh karena penalti menggunakan komponen mesin pembakaran dalam yang baru. Dia melakukan start yang sangat bagus hingga berada di posisi ketujuh selepas tikungan pertama. Strategi start menggunakan ban kompon lunak berjalan mulus, hingga dia sudah berada di posisi ketiga sebelum memasuki lapkedua. Verstappen kemudian mendahului Russell untuk naik ke posisi kedua dan mengejar Leclerc yang memimpin balapan.
Verstappen mengambil alih posisi setelah Leclerc masuk pit-stop di lap ke-13 menyusul virtual safety car akibat kerusakan mobil pebalap Aston Martin, Sebastian Vettel. Verstappen, yang menerapkan strategi sekali pit-stop, kemudian mengganti ban dengan kompon medium pada lap ke-26.
Unggul pace, Verstappen terus mendekat ke Leclerc yang sempat unggul 10 detik. Leclerc kemudian melakukan pit-stop kedua pada lap ke-34 dan menggunakan ban kompon lunak. Dia kembali ke trek dengan tertinggal 19,5 detik dari Verstappen yang memimpin balapan. Dengan pace yang dimilikinya, Leclerc tidak akan bisa mendahului Verstappen hingga finis di lap ke-53.
Perlu waktu cukup lama untuk meraih podium yang sangat bagus seperti ini. Akhirnya, kami bisa berada meraih ini. (Max Verstappen)
Balapan kemudian diinterupsi safety car pada lap ke-48 menyusul kerusakan mobil Ricciardo. Balapan pun berakhir di belakang safety car. Leclerc sangat kecewa dengan hal itu. Jika balapan kembali dilanjutkan, meskipun dengan sisa satu putaran, dia masih bisa berjuang untuk menang dan menyempurnakan perayaan 75 tahun Ferrari.
"Start sangat bagus, saya melewati chicane dengan mulus dan bisa dengan cepat kembali ke ritme saya dan naik ke posisi kedua. Mobil sangat bagus dengan ban-ban yang dipakai. Mobil sangat menyenangkan dikendarai hari ini, meskipun di lintasan cukup panas," ungkap Verstappen.
Raihan di Monza merupakan kemenangan pertama Verstappen di markas Ferrari, pencapaian yang sudah lama dia kejar sejak promosi ke Formula 1 pada 2015 bersama Torro Roso. "Perlu waktu cukup lama untuk meraih podium yang sangat bagus seperti ini. Akhirnya, kami bisa berada meraih ini," ujar Verstappen.
Kekecewaan Ferrari
Hasil ini membuat Ferrari musim ini kembali gagal menang di Italia. Sebelumnya, di Imola, Ferrari juga kalah dari Red Bull. "Akhir balapan ini mengecewakan. Saya berharap kami bisa menjalani balapan lagi. Ini disayangkan. Saya mengerahkan seluruh kemampuan, tetapi kami meraih P2 (finis kedua) hari ini. Saya berharap bisa menang di depan tifosi (penggemar Ferrari) yang luar biasa di sini. Saya tidak bisa melakukan itu hari ini," ungkap Leclerc.
Leclerc mengakui dirinya tidak senang dengan hasil balapan di Monza dan bertekad berjuang lebih keras lagi. Terkait dengan pace F1-75, dia menilai mobil Ferrari itu belum cukup untuk menyaingi Red Bull. "Saya tidak tahu, pace sangat kuat. Kami harus melihat data terkait itu. Saya pikir kami cukup kuat, tetapi itu tidak cukup," tegas pebalap asal Monako itu.
Kini, dengan selisih 116 poin dari Verstappen, peluang Leclerc meraih juara Formula 1 untuk pertama kali semakin berat. Bahkan, jika kembali kalah dari Verstappen dalam dua balapan berikutnya di Singapura dan Jepang, peluangnya akan pupus. Kini, yang bisa dilakukan oleh Leclerc adalah menunda pesta juara Verstappen selama mungkin dan melihat apakah momentum seperti di awal musim ini akan kembali dia raih.