Leclerc Tumpuan Ferrari Menjaga Martabat di Monza
Charles Leclerc mengambil risiko lebih besar dalam kualifikasi Formula 1 seri Italia untuk meraih posisi start terdepan. Leclerc pun membuka peluang perayaan 75 tahun Ferrari disempurnakan dengan kemenangan.
MONZA, SABTU –Charles Leclerc menjadi tumpuan harapan Ferrari untuk menyempurnakan perayaan 75 tahun Ferrari dengan memenangi balapan Formula 1 seri Italia, Minggu (11/9/2022). Peluang Leclerc finis terdepan di Sirkuit Monza cukup besar, karena pesaing terberatnya, pebalap Red Bull Max Verstappen, akan mundur posisi start karena menggunakan mesin pembakaran dalam baru. Selain itu, performa Ferrari F1-75 juga sangat solid di sepanjang akhir pekan ini. Kemenangan akan melindungi martabat Ferrari di hadapan ribuan tifosi tim Kuda Jingkrak di Monza.
"Ini akhir pekan yang sangat bagus hingga saat ini, mobil terasa luar biasa. Saya sangat berharap besok kami bisa melakukan seperti pada 2019," ungkap Leclerc yang menang di Monza tiga tahun lalu.
Baca juga : Penalti Verstappen Buka Peluang Leclerc Kuasai Monza
Untuk mengulang kemenangan itu, Leclerc sepertinya akan mengambil risiko lebih besar seperti dalam kualifikasi ketiga, untuk memaksimalkan F1-75 yang cepat di tikungan. Dalam kualifikasi ketiga, dia melakukan putaran yang mulus meskipun memeras potensi mobilnya hingga limit. "Saya hanya mengambil lebih banyak risiko," ungkap Leclerc terkait kunci meraih pole position kedelapannya musim ini.
Itu merupakan putaran terakhir, saya tahu saya harus menemukan performa yang cukup banyak dan saya hanya berusaha melakukan itu dan berhasil.
"Itu merupakan putaran terakhir, saya tahu saya harus menemukan performa yang cukup banyak dan saya hanya berusaha melakukan itu dan berhasil," ungkap Leclerc seusai kualifikasi, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga : Momentum Verstappen Puncaki Monza
Leclerc yang kalah cepat dari rekan setimnya, Carlos Sainz Junior, dalam kualifikasi kedua, akhirnya mengambil risiko lebih besar dalam kualifikasi ketiga, untuk mencetak waktu putaran tercepat. Pebalap asal Monaco itu memperbaiki catatan waktu di sektor dua dan tiga, hingga mencetak waktu lap tercepat 1 menit 21,280 detik. Leclerc pun menjadi pebalap Ferrari pertama Ferrari yang meraih delapan pole position dalam semusim setelah Michael Schumacher pada 2004. Catatan waktu Leclerc itu unggul 0,145 detik atas Verstappen di posisi kedua, serta 0,268 detik di atas Sainz.
Namun, Verstappen dan Sainz mendapat penalti mundur posisi start karena menggunakan komponen mesin baru melebihi kuota. Verstappen mundur lima posisi start, dan Sainz akan start dari posisi belakang grid. Pebalap lainnya yang juga mendapat penalti mundur posisi start adalah Lewis Hamilton, Yuki Tsunoda. Valtteri Bottas, Sergio Perez, Kevin Magnussen, Mick Schumacher, dan Esteban Ocon.
Penalti yang diterima oleh sembilan pebalap itu, menguntungkan pebalap Mercedes George Russell yang naik empat posisi untuk start di posisi kedua. Pebalap McLaren, Lando Norris juga naik empat posisi dan akan start dari posisi ketiga. Sedangkan posisi start keempat diperkirakan akan ditempati oleh Verstappen bukan Daniel Ricciardo, berdasarkan perkiraan dari Sky Sports.
Kondisi tersebut disebabkan oleh sistem penalti mundur posisi start yang bisa diinterpretasikan berbeda, dan cukup membingungkan, bahkan para pebalap yang terkena penalti pun tidak yakin mereka akan start balapan dari posisi keberapa. Bahkan Red Bull Racing melalui akun Twitter mereka mengunggah pertanyaan "Adakah yang tahu di mana kami akan start besok?". Keputusan akhir posisi start ditentukan oleh FIA.
Baca juga: Wajah Muram Ferrari Menuju Monza
Jika Verstappen start dari posisi keempat, bukan dari urutan ketujuh, itu akan menambah besar tekanan pada Leclerc, karena pace balapan Red Bull lebih baik dibandingkan Ferrari. Apalagi, RB18 musim ini menjadi mobil tercepat di lintasan lurus, dan Monza yang dikenal dengan Temple of Speed memiliki banyak lintasan lurus. Pebalap andalan Red Bull itu pun sudah dua kali membuktikan kelihaiannya memaksimalkan potensi RB18 dengan memenangi seri Hongaria dari posisi start ke-10, serta seri Belgia di mana Verstappen start ke-14.
"Ini sangat ketat, tetapi kami memilih untuk menggunakan downforce sedikit lebih besar di sini dan untuk waktu satu putaran itu mungkin bukan hasil terbaik, tetapi untuk besok saya pikir mobil akan cukup kuat, meskipun kami tahu akan start sedikit ke belakang," ungkap Verstappen optimistis.
"Kami memilih menggunakan downforce yang sedikit lebih tinggi dibandingkan mobil-mobil lainnya, tetapi itu terasa bagus dan tentu saja di sini dari kualifikasi ke balapan selalu terasa berbeda, dan simulasi balapan saya terasa sangat bagus. Jadi, saya sangat senang dengan pace itu. Saya sangat menantikan balapan besok," lanjut Verstappen.
Baca juga: Gelanggang Pertarungan Sainz dan Perez
Red Bull memilih menggunakan downforce yang lebih tinggi karena akan mengurangi tekanan pada ban, sehingga laju degradasi lebih rendah. "Semoga kami bisa menunjukkan itu besok," tegas Verstappen.
Terkait dengan strategi saat start balapan, pemuncak klasemen sementara itu mengaku, akan berusaha menghindari kecelakaan saat memasuki tikungan pertama. "Saya hanya akan berusaha menjauhi masalah di awal dan kemudian menjalani balapan saya," pungkas pebalap asal Belanda itu.