Rangkaian kekalahan dialami pebulu tangkis Indonesia dalam babak kedua Jepang Terbuka. Mereka yang tersingkir di antaranya empat dari lima ganda putra terbaik Indonesia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
OSAKA, KAMIS — Babak kedua turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka menjadi momen buruk tim bulu tangkis Indonesia. Kekalahan beruntun dialami skuad pelatnas Cipayung, termasuk empat dari lima ganda putra Indonesia.
Rentetan kekalahan itu dialami di Maruzen Intec Arena, Osaka, Jepang, sejak Kamis (1/9/2022) sesi pagi hingga akhirnya kabar baik diberikan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang bermain pada sesi malam. Pasangan peringkat kelima dunia itu menjadi satu-satunya ganda putra Indonesia yang akan tampil pada perempat final setelah mengalahkan Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand), 21-9, 17-21, 21-12.
Lawan mereka dalam babak delapan besar, Jumat, adalah pasangan China, Liang Wei Keng/Wang Chang, yang menghentikan langkah Hendra Setiawan/Mohamamd Ahsan, 21-18, 21-16. Fajar mengatakan, dia akan berusaha menjaga fokus dan stamina meski telah terkuras saat tampil dalam Kejuaraan Dunia di Tokyo, pekan lalu. Ketika itu, mereka kalah dari Hendra/Ahsan di semifinal.
Kondisi pasangan China tentu lebih bagus karena mereka tidak bermain di Kejuaraan Dunia. Namun, itu bukan alasan karena kami sudah lolos ke perempat final. Kami harus pintar menjaga kondisi.
”Kondisi pasangan China tentu lebih bagus karena mereka tidak bermain di Kejuaraan Dunia. Namun, itu bukan alasan karena kami sudah lolos ke perempat final. Kami harus pintar menjaga kondisi,” komentar Fajar.
Selain menjaga kondisi, Rian menyatakan, mereka pun memiliki motivasi besar untuk memberikan hasil terbaik bagi Indonesia. Apalagi, menjadi satu-satunya andalan ganda putra Indonesia yang bertahan.
Sebelum bersaing di Jepang Terbuka, pemain-pemain terbaik dunia mencurahkan semua fokus, stamina, dan kemampuan mereka dalam Kejuaraan Dunia, salah satu ajang dalam kategori tertinggi struktur turnamen BWF. Sebagian pemain pun kesulitan untuk mengeluarkan performa terbaik di Jepang Terbuka, apalagi ketika menghadapi lawan dengan fisik yang lebih bugar.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga berhadapan dengan pemain yang tak tampil di Kejuaraan Dunia, yaitu Kim Sa-rang/Kim Gi-jung, pada babak kedua. Mereka kalah meski bukan karena kelelahan, melainkan karena kalah cepat dari lawan. Kevin/Marcus kalah 21-17, 17-21, 24-26.
”Lawan bermain baik dan kami sudah mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Pada gim kedua dan setelah interval gim ketiga, sisi lapangan yang kami tempati memang sedikit kalah angin (embusan angin mengarah pada mereka). Jadi, tekanan kami pada lawan berkurang,” tutur Marcus.
Kekalahan juga dialami Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Mereka sebenarnya mendapat game point pada gim pertama saat unggul 20-15 ketika berhadapan dengan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China). Namun, mereka tak dapat memanfaatkan kesempatan itu hingga lawan berbalik unggul dan menang 22-20, 21-18.
”Kami kurang tenang saat unggul 20-15. Kami sebenarnya sudah melupakan gim pertama, tetapi lawan sudah semakin percaya diri dan mereka makin siap menghadapi permainan kami,” kata Fikri.
Wakil Indonesia lainnya yang tersingkir pada babak kedua adalah Jonatan Christie dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Sementara mereka yang akan tampil pada perempat final adalah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Chico Aura Dwi Wardoyo, dan Gregoria Mariska Tunjung.