Penalti Verstappen dan Leclerc Membuka Peluang Baru
Balapan Formula 1 seri Belgia berpotensi memunculkan pemenang baru menyusul penalti start dari belakang ”grid” bagi Max Verstappen dan Charles Leclerc. Ini juga jadi peluang Mercedes meraih kemenangan pertama musim ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
STAVELOT, JUMAT — Dua rival terkuat kandidat juara dunia Formula 1 musim 2022, Max Verstappen dan Charles Leclerc, akan start dari belakang barisan pebalap di Spa-Francorchamps, Belgia, menyusul penggunaan elemen mesin baru. Kondisi ini membuka peluang munculnya pemenang baru selain para pebalap Red Bull dan Ferrari, yang mendominasi podium tertinggi dalam 13 balapan yang telah bergulir. Kondisi ini juga menjadi momentum bagus bagi Mercedes untuk meraih kemenangan pertama musim ini.
Verstappen dan Leclerc akan start dari belakang grid bersama dengan Lando Norris, Esteban Ocon, Mick Schumacher, dan Valtteri Bottas, yang juga menggunakan elemen mesin baru akhir pekan ini. Keputusan mengganti elemen mesin diambil oleh banyak tim karena di Spa-Francorchamps relatif mudah untuk mendahului guna memperbaiki posisi.
Verstappen, Norris, Ocon, dan Bottas akan menggunakan komponen baru mesin pembakaran dalam, turbocharger, MGU-H (Motor Generator Unit-Heat). Penggantian itu berujung penalti karena melebihi kuota maksimal dalam semusim. Selain elemen tersebut, Verstappen dan Ocon juga menggunakan MGU-K (Motor Generator Unit-Kinetic) baru. Ocon, bahkan, harus mengganti semua elemen power unit, yang artinya dia juga akan menggunakan penyimpan energi dan pengontrol elektronik baru.
Leclerc yang musim ini meraih tiga kali kemenangan akan menggunakan elemen baru berupa MGU-K, penyimpan energi, rumah girbok, cassette transmission, gearbox driveline, gearchange, dan komponen-komponen tambahan yang melebihi kuota maksimal. Verstappen juga menggunakan komponen baru gearbox driveline, gearchange, serta beberapa komponen tambahan.
Penalti tersebut akan membuka peluang lebar bagi para pebalap selain Red Bull dan Ferrari untuk memenangi balapan seri Belgia ini. Mercedes yang musim ini belum meraih kemenangan akan memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Mereka bisa mengakhiri penantian panjang itu melalui George Russell yang menjadi pebalap keempat tercepat dalam sesi latihan pertama, Jumat (26/8/2022), ataupun Lewis Hamilton.
Spa memiliki catatan bagus bagi Hamilton dengan empat kemenangan, serta dalam lima tahun terakhir meraih tiga kali posisi start terdepan pada 2017, 2018, dan 2020. Jika meraih kemenangan di Spa, dia akan memperpanjang rekor sebagai satu-satunya pebalap F1 yang selalu bisa meraih kemenangan, minimal sekali, di setiap musim. Rekor itu terancam putus musim ini karena Hamilton terkendala oleh performa Mercedes W13 seiring perombakan regulasi teknis musim ini.
Namun, saat ini W13 semakin kompetitif dan selisih waktu putaran dengan mobil Red Bull dan Ferrari terus terpangkas. Bahkan, dalam lima seri terakhir, Hamilton selalu finis di podium, tiga kali di posisi ketiga, dan dua kali di urutan kedua. Kondisi itu membuat Hamilton yakin bahwa kemenangan pertama Mercedes sudah sangat dekat.
”Saya pikir demikian, pasti,” ucap Hamilton terkait dengan kemenangan pertama Mercedes yang semakin dekat.
”Menurut saya, sudah pasti kami terus membaik, kami meraih konsistensi yang muncul dalam beberapa balapan terakhir ini merupakan kemajuan besar yang diraih oleh tim, semua orang bekerja keras bersama-sama dan terus berjuang,” ucap juara dunia tujuh kali Formula 1 itu dalam konferensi pers, Kamis.
Mobil semakin menjadi mobil balap, yang sebelumnya tidak seperti itu di awal musim, lebih seperti mobil balap biasa dalam hal karakternya. Dan beberapa balapan terakhir menjadi penampilan terbaik kami.
”Mobil semakin menjadi mobil balap, yang sebelumnya tidak seperti itu di awal musim, lebih seperti mobil balap biasa dalam hal karakternya. Dan beberapa balapan terakhir menjadi penampilan terbaik kami sejauh ini, dan bagi kami itu dorongan yang sangat besar bagi kami untuk memangkas selisih,” ujar Hamilton.
”Biasanya, persaingan akan terus sulit, kami akan terus fokus pada diri kami. Para pebalap lain melakukan pekerjaan yang luar biasa, tetapi saya yakin kami bisa menutup selisih itu,” kata Hamilton yang berada di posisi kesembilan di akhir FP1.
Namun, persaingan meraih kemenangan di Belgia tidak sepenuhnya mudah bagi Mercedes karena Red Bull dan Ferrari masing-masing masih memiliki Sergio Perez dan Carlos Sainz Junior. Bahkan, Sainz menunjukan tanda-tanda performa bagus setelah memuncaki sesi FP1. Ini menjadi suntikan motivasi bagi Sainz untuk memperbaiki pencapaian musim ini yang naik turun.
Sainz baru sekali menang musim ini dalam balapan di Silverstone, Inggris. Namun, dalam tiga balapan berikutnya sebelum jeda musim panas, dia selalu gagal meraih podium. Kini, dia kembali dengan spirit baru untuk meraih konsistensi.
”Musim ini seperti rollercoaster, khususnya di awal. Sebelumnya sulit memacu mobil ini. Dua kali gagal finis di awal telah terlalu dini menyingkirkan saya dari persaingan juara. Kemudian, saya meriah puncak tinggi (dengan persaingan meraih kemenangan) di Kanada dan (menang) di Silverstone, kemudian turun, kemudian naik. Tetapi, saya lebih memilih rollercoaster, tetapi kompetitif seperti saat ini, dibandingkan pada awal musim,” ungkap Sainz di Hongaria yang menutup paruh pertama musim 2022.
Paruh kedua musim ini yang diawali di Spa juga akan dijadikan oleh Perez untuk memperbaiki konsistensi. Musim ini, Perez enam kali meraih podium, termasuk kemenangan di Monaco. Namun, seperti Sainz, dalam tiga balapan terakhir dia selalu gagal meraih podium. Perez kini di posisi ketiga, terpaut 85 poin dari Verstappen di puncak dengan 258 poin.
”Menurut saya, saat ini semuanya masih sangat terbuka, jadi kami harus terus berjuang keras. Ferrari menjadi sedikit lebih cepat dari kami dalam beberapa balapan terakhir, jadi kami harus terus bekerja keras dan semuanya bisa terjadi,” ucap Perez terkait dengan persaingan juara.
Pebalap asal Meksiko itu pun kembali dari liburan musim panas dengan motivasi tinggi untuk memangkas selisih poin. ”Ini jeda yang bagus dan saya telah terisi kembali untuk paruh kedua musim ini dan saya siap untuk itu,” ujar Perez.
Selain persiangan meraih kemenangan di Spa, persaingan antara Verstappen dan Leclerc yang start dari posisi paling belakang juga akan sengit. Misi mereka adalah finis dengan poin sebesar mungkin. Target itu akan sangat ditentukan oleh strategi penggunaan ban dan pit stop untuk meraih posisi di trek.
”Saya merasa siap untuk balapan lagi setelah jeda yang bagus. Saya sudah tidak sabar untuk kembali balapan. Ini akan menjadi tiga balapan beruntun yang sibuk, tetapi itu akan baik-baik saja karena kami semua sudah beristirahat,” kata Verstappen.
Saat ini, Verstappen unggil 80 poin dari pesaing terdekatnya, Leclerc, di posisi kedua klasemen sementara. Musim ini Leclerc meraih tiga kemenangan, kontras dengan Verstappen yang sudah delapan kali menang. Namun, masalah utama Leclerc bukan pada dirinya, melaikan lebih sering karena masalah mobil serta strategi Ferrari.
Leclerc masih optimistis peluangnya juara tetap terbuka dengan sembilan balapan untuk dijalani. ”Saya masih yakin dalam perburuan juara, sudah pasti ini akan menjadi tantangan yang sangat sulit, tetapi saya akan tetap yakin hingga akhir,” ucap Leclerc di Belgia.