Ferrari melanjutkan momentum kebangkitan yang diraih di Austria dengan menjadi mobil tercepat dalam sesi kualifikasi Formula 1 seri Perancis di Sirkuit Paul Ricard. Namun, laju degradasi ban bisa menjadi batu sandungan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
LE CASTELLET, SABTU — Kerja sama tim yang solid antara Carlos Sainz Junior dan Charles Leclerc memastikan Ferrari menjadi yang tercepat dalam sesi kualifikasi Formula 1 seri Perancis di Sirkuit Paul Ricard, Sabtu (23/7/2022). Sainz, yang akan start dari belakang barisan pebalap lainnya karena menggunakan komponen mesin baru, berperan sebagai penarik Leclerc hingga mencetak waktu lap tercepat dan meraih pole position.
Performa mobil merah asal Italia yang sangat cepat itu menjadi tantangan bagi dua pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, untuk memenangi balapan pada Minggu (24/7) pukul 20.00 WIB. Verstappen dan Perez yang masing-masing start dari posisi kedua dan ketiga masih memiliki peluang meraih podium tertinggi karenakecepatan tiap putaran (pace) mereka dalam long lap sangat bagus, serta didukung oleh laju keausan ban yang lebih rendah dibandingkan para pebalap Ferrari.
Sepanjang akhir pekan ini, Leclerc dan Sainz sangat dominan dalam catatan waktu satu putaran. Namun, mereka memiliki masalah dengan laju keausan ban yang tinggi di trek Paul Ricard yang temperaturnya tinggi. Sebaliknya, para pebalap Red Bull memiliki pace yang konsisten, bahkan Verstappen mampu menjadi pebalap tercepat dalam FP3 dengan ban kompon medium. Keunggulan yang dimiliki masing-masing tim ini akan memunculkan variasi strategi balapan yang membuat persaingan balapan sangat ketat.
Leclerc akan mengawali balapan tanpa dukungan Sainz karena pebalap Spanyol itu akan start dari belakang barisan pebalap bersama dengan pebalap Haas, Kevin Magnussen. Mereka sama-sama menggunakan komponen baru di mesin sehingga menerima penalti. Meskipun start dari posisi paling belakang, Sainz menunjukan performa yang brilian sejak sesi latihan dan berpeluang mengakhiri balapan di posisi depan.
Hal ini memang bukan situasi yang ideal bagi Ferrari untuk bersaing melawan Red Bull, tetapi tim asal Maranello, Italia, itu memaksimalkan peran Sainz untuk membantu Leclerc meraih posisi start terdepan. Dalam sesi kualifikasi ketiga, Sainz menarik Leclerc sehingga bisa mencetak waktu lap tercepat 1 menit 30,872 detik, unggul 0,304 detik atas Verstappen dan 0,463 detik atas Perez.
”Putaran yang sangat bagus. Saya mengalami kesulitan di sepanjang akhir pekan ini untuk menyatukan waktu putaran (di setiap sektor) dan saya harus mengucapkan terima kasih kepada Carlos atas bantuan dia. Ini kerja sama tim yang sangat bagus,” tutur Leclerc di parc ferme.
”Hari ini menunjukkan bahwa kami tim yang solid. Ada atmosfer yang bagus dan kami bersedia saling membantu,” kata Sainz.
Sebenarnya, tanpa bantuan Sainz, Leclerc juga memiliki peluang bagus untuk meraih pole position ketujuhnya musim ini karena Ferrari F1-75 sangat cepat dalam satu putaran. Bahkan, Leclerc pun terkejut dengan pace mobilnya saat kualifikasi yang membuat dirinya bisa dominan di sektor pertama dan ketiga.
”Saya sangat terkejut dengan pace yang kami miliki. Kami bisa membalikkan situasi untuk kualifikasi,” ujar Leclerc.
Terkait dengan performa mobil dan persaingan saat balapan, pebalap asal Monaco itu menilai persaingan masih terbuka karena Red Bull menunjukkan potensi besar saat simulasi balapan. ”Mobil terasa bagus, tetapi sulit untuk memahami apa yang dilakukan oleh Red Bull kemarin karena waktu putaran mereka sangat berbeda. Kita lihat saja bagaimana besok (saat balapan),” ucap Leclerc.
Hari ini menunjukan bahwa kami tim yang solid. Ada atmosfer yang bagus dan kami bersedia saling membantu.
Performa mobil Ferrari yang sangat bagus itu juga membangkitkan optimisme Sainz untuk meraih banyak poin meskipun start dari posisi paling belakang. Dia sudah pasti akan menerapkan strategi berbeda ketimbang Leclerc, dengan selama mungkin di trek sebelum melakukan penggantian ban untuk melakukan over cut.
”Saya sangat cepat. Charles akan bertarung dengan Max, tetapi saya yakin dia bisa melakukan itu. Ini tentang melakukan start dengan baik. Saya sangat cepat di sepanjang akhir pekan ini, jadi ada sedikit kekecewaan (start dari belakang), tetapi saya senang Charles bisa meraih pole position,” tutur Sainz.
Start menentukan
Persaingan meraih podium tertinggi akan sangat ditentukan saat start dan itu menjadi target Verstappen untuk bisa memimpin saat keluar dari tikungan pertama. Jika taktik itu berjalan, dia akan berpeluang besar memenangi balapan.
”Secara umum, kami sedikit kehilangan daya cengkeram dalam kualifikasi, kondisi ini sedikit lebih sulit dari yang saya harapkan. Namun, secara umum, kami memiliki mobil yang bagus untuk besok (balapan). Kita akan tahu besok dengan kondisi yang lebih hangat, tetapi jelas mereka (Ferrari) kembali sangat cepat,” kata Verstappen yang kini memimpin klasemen pebalap, unggul 38 poin atas Leclerc di posisi kedua.
Perez,rekan setim Verstappen, juga termotivasi meraih kemenangan setelah bangkit saat kualifikasi. Pebalap asal Meksiko itu sempat kesulitan mencetak pace yang ideal dalam sesi latihan, tetapi bisa membalikan keadaan saat kualifikasi.
”Kebangkitan yang bagus. Saya sempat sangat kesulitan. Menurut saya ini akhir pekan terburuk, tetapi kami bisa kembali dengan baik saat kualifikasi,” ujar Perez.
”Target balapan adalah berusaha bangkit dan mengalahkan mobil-mobil merah itu. Mereka terlihat kuat hari ini," tutur Perez yang kini berada di posisi ketiga klasemen.
Perez akan start di baris kedua bersama dengan pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, di posisi keempat. Pebalap senior itu mampu memaksimalkan potensi W13 meskipun performanya tidak naik signifikan setelah menggunakan paket aerodinamika baru. Kendala performa W13 itu belum bisa menempatkan Hamilton sebagai pesaing memenangi balapan untuk menandai catatan balapan ke-300 dalam kariernya itu.
Rekan setim Hamilton, George Russell, bahkan menilai performa mobil W13 akhir pekan ini di luar harapan. Pebalap muda Inggris itu hanya bisa meraih posisi start keenam.
”Sebagai tim, kami mungkin sedikit jauh dari apa yang kami harapkan dan mungkin kami perkirakan, khususnya setelah kemarin. Saya melakukan kesalahan dalam putaran terakhir. Namun, ini bukan akhir dari segalanya, menurut saya selisih (dengan Ferrari dan Red Bull) lebih menjadi perhatian daripada urutan finis balapan,” papar Russell.
Kepala Tim Mercedes Toto Wolff pun mengakui, paket perbaikan performa belum bisa membuat W13 dapat bersaing dengan F1-75 dan RB18. ”Kami melakukan eksperimen dengan ketinggian sayap belakang dan temperatur ban, tetapi pada akhirnya keseluruhan paket (mobil) tidak cukup cepat dan kita bisa melihat itu,” katanya kepada Sky Sports F1.