Mercedes meninggalkan Barcelona dengan optimisme tinggi setelah mengetahui mobil W13 memiliki "pace" yang setara Ferrari F1-75 dan Red Bull RB18. Potensi besar itu dikuak oleh performa brilian Lewis Hamilton.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, MINGGU – Mercedes optimistis tidak lama lagi akan kembali ke persaingan juara Formula 1 menyusul lonjakan perfoma mobil W13 di Barcelona. Paket perbaikan yang mereka pasang dalam seri Spanyol itu mampu memangkas selisih hingga setengah detik dari mobil-mobil tim papan atas, Ferrari dan Red Bull.
Potensi mobil tim Panah Perak itu terlihat jelas dari pace Lewis Hamilton. Sempat tertinggal lebih dari 30 detik saat tercecer di posisi ke-19, ia lalu finis di urutan kelima.
"Mobil terasa sangat bagus dalam balapan. Pace kami semakin dekat dengan yang lainnya, para pebalap terdepan dalam balapan. Itu luar biasa. Hanya saja (saya) sangat tidak beruntung saat start dengan bocor ban yang dialami (akibat kontak dengan mobil Kevin Magnussen). Tetapi, saya tidak menyerah karena itu yang selalu kami lakukan," ungkap Hamilton.
"Jika saya tidak mengalami masalah itu di awal balapan, siapa yang tahu di mana kami akan berada di akhir balapan. Tetapi, sangat bagus bisa mengetahui bahwa kami memiliki pace yang sama dengan beberapa pebalap di urutan depan," tegas Hamilton kepada Formula 1.
Hamilton start dari posisi keenam dalam balapan F1 seri Spanyol, Minggu (22/5/2022), tetapi kemudian dia mengalami kontak dengan pebalap Haas, Magnussen, dan mengalami pecah ban depan kiri. Dia kemudian masuk ke pit untuk mengganti ban dan kembali ke lintasan di posisi ke-19.
Hamilton tertinggal hingga lebih dari 30 detik, bahkan sempat meminta supaya tim menyelamatkan mobil. Dia khawatir mesin akan rusak jika dipaksa mengejar posisi poin, di 15 besar. Jika mesin rusak dan harus diganti, ia akan dipenalti karena harus menggunakan mesin melebihi kuota semusim.
Namun, Mercedes mengatakan bahwa dia masih bisa finis di posisi delapan dengan pace yang dia miliki serta strategi pit stop. Hamilton pun tancap gas dan akhirnya mampu mencapai posisi keempat setelah mendahului pebalap Alfa Romeo, Valtteri Bottas; serta pebalap Ferrari, Carlos Sainz Junior, di lap ke-64 dari total 66 putaran.
"Mereka mengatakan saya mungkin bisa meraih posisi kedelapan. Posisi itu tidak terasa seperti hasil yang mengesankan. Jadi, kemudian (saya) berjuang untuk posisi keempat. Saya sangat senang dengan itu. Saya berharap ini berlanjut dalam balapan-balapan berikutnya. Kita lihat saja," ungkap Hamilton.
Akan tetapi, Hamilton kemudian harus menyelamatkan mobil karena mesin terlalu panas yang kemudian dikonfirmasi akibat kebocoran air di sistem pendingin. Juara dunia tujuh kali F1 itu pun menurunkan bukaan gas hingga setengah dan membiarkan Sainz mengambil alih posisi keempat. Hamilton pun lantas finis kelima, dua posisi di belakang rekan setimnya, George Russell, yang meriah podium ketiga.
Mobil yang dia (Hamilton) pacu terlihat seperti mobil balap pemenang gelar juara. Itu tidak akan mungkin terjadi dalam balapan-balapan sebelumnya. Itu mengingatkan saya pada tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, ketika mobil benar-benar di puncak permainan. (Toto Wolff)
Russell juga menunjukan potensi W13 yang besar dengan menahan dua pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, tetap di belakang dirinya. Russell sempat memimpin balapan setelah Charles Leclerc, pebalap Ferrari yang sempat jauh di posisi terdepan, harus keluar balapan karena mobilnya kehilangan tenaga. Russell kemudian kehilangan posisi setelah Red Bull mengubah strategi pit stop untuk menempatkan Verstappen dan Perez finis di posisi pertama dan kedua.
"Hari ini (cuaca), jauh lebih panas dari yang diperkirakan. Jadi, semua orang cukup sulit dengan mobil. Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi dengan mobil. Saya belum berbicara dengan tim, tetapi saya hanya mengemudi dengan setengah bukaan gas dan berusaha mendinginkan mobil," ujar Hamilton.
Kebangkitan Mercedes
Performa yang ditunjukan oleh Hamilton dan Russell dengan Mercedes W13 yang semakin kompetitif membuat Mercedes jauh lebih optimistis. Tim tersukses di era mesin turbo hibrida V6 itu pun merasa tidak akan lama lagi bisa kembali ke persaingan juara.
Performa W13 diyakini masih akan jauh lebih baik lagi seiring dengan penggunaan paket perbaikan yang mereka gunakan. Saat ini, W13 sudah tidak mengalami porpoising yang parah, tetapi masih perlu menemukan setelan yang seimbang.
"Mobil yang dia (Hamilton) pacu terlihat seperti mobil balap pemenang gelar juara. Itu tidak akan mungkin terjadi dalam balapan-balapan sebelumnya. Itu mengingatkan saya pada tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, ketika mobil benar-benar di puncak permainan," ungkap Kepala Tim Mercedes Toto Wolff kepada Motorsport.
Lonjakan performa W13, yang memungkinkan Hamilton dan Russell bersaing meraih podium, diyakini oleh Wolff menjadi petunjuk selisih timnya dengan Ferrari dan Red Bull tidak lagi terlalu jauh. "Apakah kami bisa bersaing untuk gelar juara? Ya, kami yakin bisa. Tetapi, kami perlu memiliki mobil yang bisa finis pertama dan kedua. Kami memiliki alasan untuk meyakini bisa berada di sana," ungkap Wolff.
Persaingan juara Formula 1 kini dipimpin oleh Verstappen dengan 110 poin, unggul enam poin dari Leclerc di posisi kedua. Adapun Perez di peringkat ketiga dengan 85 poin. Sementara Russell keempat dengan selisih 36 poin dari Verstappen. Selisih poin itu masih berpotensi dipangkas Russell jika W13 terus membaik sementara Verstappen belum bebas dari kendala keandalan RB18, seperti di Barcelona dengan peranti DRS (Drag Reduction System) yang tidak mau aktif.
Adapun posisi kelima ditempati Sainz dengan 65 poin. Lalu, Hamilton di urutan keenam dengan 46 poin. Hamilton terpaut 64 poin dari Verstappen dan memerlukan kerja keras ekstra untuk bisa masuk ke persaingan juara. Namun, melihat potensi yang dia tunjukan di Barcelona, Hamilton kini tidak jauh dari jangkauan podium.
Sedangkan dalam persaingan gelar konstruktor, Mercedes di posisi ketiga, terpaut 49 poin dari Ferrari dan 75 poin di belakang Red Bull yang memimpin dengan 195 poin.
"Kami telah melihat langkah besar lainnya akhir pekan ini dan kemungkinan telah memangkas setengah ketertinggalan dari para pemimpin balapan. Tetapi, jalan masih panjang untuk bisa berada di dalam persaingan papan atas. Kami (kini) di posisi ketiga dengan George. Kemampuan mengemudinya luar biasa, begitu pula cara bertahan dan penempatan posisi. Saya sangat bangga dan senang bisa menyaksikan itu. Bintang besar atau pebalap hebat sedang dalam proses pembuatan," tegas Wolff.