Bungker bom dan laga tanpa penonton menjadi warna pada Liga Ukraina 2022-2023 yang dimulai Selasa (23/8/2022). Ini adalah momen pertama dalam 32 tahun penyelenggaraan, kompetisi dijalankan di tengah perang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Setelah menghilang selama 254 hari, Liga Primer Ukraina, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di negara itu, kembali bergulir. Laga antara Shakhtar Donetsk dan Metalist 1925 Kharkiv di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Selasa (23/8/2022), membuka musim 2022-2023. Edisi pertama kompetisi di tengah situasi perang.
Laga Liga Ukraina terakhir adalah duel Kolos Kovalivka melawan Mynai pada 12 Desember 2021. Setelah itu kompetisi memasuki jeda musim dingin, tetapi musim 2021-2022 tidak bisa dilanjutkan karena serangan militer oleh Rusia pada 26 Februari.
Selain laga yang berakhir imbang tanpa gol itu, hari pertama Liga Ukraina musim ini memainkan tiga laga lain. Mereka adalah Zorya Luhanks yang menumbangkan Vorskla Poltava 3-1, Kolos Kovalivka unggul 1-0 atas Kryvbas Kryvyi Rih, serta Veres Rivne menang 1-0 atas Chornomorets Odesa.
Keempat laga itu menjadi momen perdana kompetisi sepak bola profesional di Ukraina dilangsungkan tanpa penonton di tribune. Pada masa pandemi Covid-19 sejak 2020, Pemerintah Ukraina tetap mengizinkan laga disaksikan fans sebanyak 25 persen dari kapasitas stadion.
Aturan itu didasari larangan aktivitas massa yang masih diberlakukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Status siaga atas serangan udara militer Rusia masih diaktifkan.
Bahkan, 13 stadion yang menjadi lokasi pertandingan kompetisi musim ini wajib memiliki bungker untuk mengantisipasi serangan misil Rusia saat laga berlangsung.
”Kami memiliki aturan (baru) ketika alarm berbunyi, maka kami harus langsung menuju ruang bawah tanah,” kata Taras Stepanenko, gelandang bertahan dan kapten Shakhtar, kepada ESPN setelah laga pertama yang bersejarah.
Pertandingan Shakhtar versus Metalist secara simbolis dibuka dengan sepakan oleh seorang anggota militer dari resimen Azov. Aksi itu simbol bentuk terima kasih insan sepak bola Ukraina kepada perjuangan militer yang menjaga keamanan sehingga liga bisa kembali bergulir.
Hari pembuka kompetisi musim 2022-2023 itu bertepatan dengan Hari Bendera Nasional Ukraina. Sehari setelahnya, Rabu (24/8/2022), Ukraina merayakan Hari Kemerdekaan ke-31.
Andriy Shevchenko, ikon dan legenda sepak bola Ukraina, menuturkan, Liga Ukraina saat ini ibarat sebuah usaha yang mustahil jika melihat situasi negara itu pada musim semi lalu. Namun, seluruh elemen masyarakat Ukraina berjuang bersama untuk bersatu dan mengembalikan kehidupan normal secara bertahap.
”(Sepak bola) ini sangat penting bagi masyarakat dan untuk dunia. Kami bisa menyebarkan pesan bahwa Ukraina tetap ada. Meski dalam situasi perang di dalam negeri, kami terus berjuang karena menginginkan negara yang normal, kehidupan yang normal,” tutur Shevchenko kepada CNN Sport.
Kami memiliki aturan (baru) ketika alarm berbunyi, maka kami harus langsung menuju ruang bawah tanah.
Presiden Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF) Andriy Pavelko mengungkapkan, rencana memulai kembali kompetisi sepak bola profesional mulai dibicarakan sejak Juni. Liga Ukraina diharapkan menjadi awal bagi kembalinya kompetisi olahraga di negeri itu.
”Saya berbicara dengan presiden kami tentang pentingnya sepak bola untuk mengalihkan perhatian semua orang (dari perang). Kami membahas bagaimana sepak bola bisa membantu kami berpikir tentang masa depan,” ujar Pavelko.
Agar liga bisa disaksikan ke seluruh negeri, Liga Primer Ukraina (UPL), operator kompetisi, menggandeng Setanta Sports, media penyiaran olahraga asal Dublin, Irlandia. Kerja sama itu berlangsung selama tiga tahun hingga musim 2024-2025 senilai 16,2 juta dollar AS (Rp 240,5 miliar).
Namun, di pekan pertama sudah terjadi insiden karena dua laga, yakni Zorya melawan Vorskla, Selasa (23/8), dan Rukh versus Metalist, Rabu (24/8), tidak bisa disiarkan Setanta. Aparat keamanan di stadion melarang kru Setanta, terutama juru kamera, masuk ke dalam stadion.
Laga Zorya melawan Vorskla berlangsung di Stadion Avangard, Uzhhorod, sedangkan Rukh menghadapi Metalist di Stadion Skif, Lviv. Kejadian itu pun tengah diinvestigasi UPL.
Dominasi pemain muda
Selain kompetisi yang mengalami banyak penyesuaian di masa perang, Liga Ukraina kini didominasi oleh pemain muda lokal. Mayoritas klub memilih mempromosikan pemain akademi ke tim utama karena pemain asing dipersilakan mencari klub baru oleh FIFA setelah Liga Ukraina dihentikan, Maret lalu.
Shakhtar, misalnya, yang menduduki peringkat pertama hingga kompetisi dihentikan, tampil dengan pemain lokal di laga pembuka. Untuk mempersiapkan kompetisi, Pelatih Shakhtar Igor Jovicevic membawa anak asuhnya menjalani latihan pramusim di Belanda.
Meski persiapan cukup, Jovicevic pesimistis timnya bisa tampil superior di musim ini karena Shakhtar kehilangan semua pemain asing asal Brasil. Selain tampil di kompetisi domestik, Shakhtar akan menjadi satu-satunya duta Ukraina di Liga Champions musim ini.
”Dalam beberapa tahun terakhir, Shakhtar disebut tim Brasil, salah satu tim top di liga. Sekarang kami harus melupakan itu dan membangun tim baru secepat mungkin,” kata Jovicevic, yang menggantikan Roberto De Zerbi, pelatih asal Italia, yang mengakhiri kerja sama dengan klub, 11 Juli lalu.
Pelatih Dynamo Kiev Mircea Lucescu mengatakan, kompetisi musim ini akan jauh lebih sulit. Situasi perang akan memengaruhi kondisi mental hingga persiapan tim jelang setiap pertandingan.
”Kompetisi akan berjalan penuh tantangan karena tidak jelas apakah pertandingan kami aman dari bom atau tidak. Tetapi, sudah pasti, kompetisi harus berjalan, kami harus kembali melanjutkan sepak bola,” kata Lucescu, yang membawa Dynamo juara musim 2020-2021, seusai timnya tumbang 0-3 dari Benfica pada laga kualifikasi Liga Champions, Rabu dini hari WIB.
Untuk memulai kompetisi, UPL juga memperhatikan kondisi klub setelah serangan Rusia dimulai. Dua klub, Desna Chernihiv dan Mariupol, dieliminasi musim ini karena alasan berbeda.
Desna tidak bisa berpartisipasi karena kota Chernihiv di Ukraina utara yang berbatasan dengan Belarus tidak memiliki fasilitas memadai sebab stadion sepak bola menjadi sasaran serangan Rusia. Adapun kota Mariupol telah hancur dan berada dalam kekuasaan militer Rusia. Dua tim itu digantikan oleh Metalist Kharkiv dan Kryvbas yang menduduki dua posisi teratas Divisi Satu musim lalu.
Melalui sepak bola, Ukraina menghadirkan pesan kebangkitan dan persatuan dari masyarakat yang menderita akibat perang. Stadion bisa saja rusak, tetapi semangat Ukraina untuk sepak bola tetap bergelora. (REUTERS)