Krisis Ukraina dan Rusia mulai dirasakan dunia sepak bola. Rusia dicoret dari status tuan rumah pada sejumlah laga internasional, tahun ini. Klub dan pemain di Eropa tunjukkan pesan solidaritas untuk warga Ukraina.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
AFP/SERGEI CHUZAVKOV
Warga membawa bendera Ukraina raksasa di Stadion Olimpiade, Kiev, untuk merayakan Hari Perasatuan pada 16 Februari 2022. Komunitas sepak bola Eropa dan dunia mengecam serangan militer Rusia ke Ukraina yang dimulai Kamis (24/2/2022).
Serangan militer Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat mendapat kecaman dari dunia internasional. Di ranah sepak bola, bentuk kecaman itu dilakukan dengan berbagai cara.
Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) langsung mencabut penunjukan kota Saint Petersburg, Rusia, sebagai tuan rumah final Liga Champions Eropa musim ini. Disusul pernyataan sikap tiga tim nasional yang menolak bermain di Moskwa, ibu kota Rusia, pada laga playoff Piala Dunia 2022, dan munculnya tuntutan pengambilalihan aset pemilik klub Liga Inggris, Chelsea, Roman Abramovich.
Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina ditanggapi UEFA dengan mencari kota pengganti untuk menyelenggarakan partai puncak Liga Champions Eropa edisi 2021-2022. Keputusan ini diambil karena klub-klub dan para suporter enggan melakukan perjalanan ke Rusia sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Ukraina.
Gazprom Arena di kota Saint Petersburg dijadwalkan menjadi lokasi duel dua tim terbaik yang akan memperebutkan takhta juara Eropa musim ini. Berbagai persiapan telah dilakukan Saint Petersburg, seperti peluncuran logo hingga menyiapkan penjualan tiket secara daring yang dijadwalkan dimulaiawal Maret. Laga final akan berlangsung 28 Mei mendatang.
AFP/DENIS LOVROVIC
Para pendukung klub Dinamo Zagreb mengibarkan bendera Ukraina sebagai bentuk dukungan kepada Ukraina yang mendapat serangan militer Rusia, pada laga kedua babak 32 Besar Liga Europa antara Dinamo Zagreb dan Sevilla FC di Stadion Maksimir, Zagreb, Kroasia.
Namun, rencana itu hanya tinggal rencana. Pada Kamis, rapat darurat Komite Eksekutif UEFA memutuskan untuk mengubah lokasi laga final kompetisi tertinggi antarklub di Eropa itu. Lokasi tuan rumah baru akan ditentukan pada rapat UEFA bersama semua anggota, Jumat (25/2/2020).
”Kami tetap teguh dengan solidaritas kami kepada komunitas sepak bola di Ukraina, dan siap mengulurkan tangan kami kepada warga Ukraina,” tulis pernyataan UEFA di laman resmi.
Desakan untuk memindahkan lokasi final Liga Champions juga dikemukakan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Selasa (22/2). Dalam rapat dengan anggota parlemen, Johnson membahas rencana desakan Inggris kepada dunia internasional untuk memberikan sanksi kepada Rusia.
”Saya tidak bisa membayangkan turnamen mayor sepak bola diselenggarakan di Rusia setelah, yang saya katakan, terjadi invasi kepada sebuah negara berdaulat,” ucap Johnson.
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Arsip foto 16 April 2021 memperlihatkan logo Gazprom, perusahaan energi Rusia, pada sebuah stasiun pengisian bahan bakar di Moskwa, Rusia. Komite Eksekutif UEFA pada Kamis (24/2/2022) membatalkan rencana laga final Liga Champions Eropa di Gazprom Arena, Saint Petersburg, Rusia, pada 28 Mei 2022, sebagai akibat serangan militer Rusia ke Ukraina. Tuan rumah baru untuk laga final tersebut akan ditentukan kemudian.
Berdasarkan informasi di media Eropa, Stadion Wembley di London, Inggris, menjadi salah satu kandidat tuan rumah baru final Liga Champions untuk menggantikan Gazprom Arena.
Perubahan lokasi partai puncak Liga Champions bukan hal yang asing. UEFA telah melakukan itu pada dua musim sebelumnya.
Saya tidak bisa membayangkan turnamen mayor sepak bola diselenggarakan di Rusia setelah, yang saya katakan, terjadi invasi kepada sebuah negara berdaulat.
Pada musim 2019-2020, UEFA menunjuk Stadion da Luz di Lisboa, Portugal, untuk menggantikan Stadion Ataturk di Istanbul, Turki. Kemudian, Gazprom Arena juga pernah tergusur pada perhelatan edisi 2020-2021 dan digantikan Stadion do Dragao di Porto, Portugal. Kedua perubahan itu didasarkan pada kondisi pandemi Covid-19.
Tak hanya soal tuan rumah final Liga Champions, parlemen Inggris, Kamis, juga mendesak pemerintah memberikan sanksi tegas kepada pengusaha Rusia. Chris Bryant, anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, mendesak Pemerintah Inggris menyita aset warga orang kaya asal Rusia di Inggris. Salah satu sosok yang menjadi perhatian Bryant adalah pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
AP Photo/Hassan Ammar
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich (tengah), membalas sambutan penonton pada akhir laga final Piala Dunia Antarklub antara Palmeiras dan Chelsea di Stadion Mohammed bin Zayed, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 12 Februari 2022. Seruan untuk membekukan aset warga Rusia di Inggris, termasuk Abramovich, menguat di parlemen Inggris menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina.
”Bekukan aset semua orang Rusia, atau orang yang memegang dwikewarganegaraan,” desak Bryant dilansir BBC.
Bryant pun menganggap Abramovich tidak pantas berada di Inggris karena dugaanmemiliki kedekatan dengan Putin. Namun, pada Oktober 2021, juru bicara Abramovich menegaskan, kliennya berada di London dalam beberapa tahun terakhir dengan status warga negara Israel yang bebas visa untuk masuk wilayah Inggris.
Adapun Johnson telah melarang maskapai Rusia, Aeroflot, untuk beroperasi di Inggris. Aeroflot adalah salah satu sponsor utama Manchester United dalam beberapa musim terakhir.
Menolak bermain
Sementara itu, tim nasionalPolandia, Swedia, dan Ceko mengonfirmasi enggan menjalani laga playoff Piala Dunia 2022 di Rusia, akhir Maret. Rusia direncanakan akan menjalani laga semifinal playoff kualifikasi zona Eropa menghadapi Polandia, 24 Maret. Pemenang laga itu akan menghadapi pemenang dari laga antara Swedia dan Ceko. UEFA sebelumnya telah menunjuk Stadion Pusat Dynamo di Moskwa sebagai lokasi dua duel itu.
AFP/PANAYOTIS TZAMAROS
Gelandang Atalanta asal Ukraina, Ruslan Malinovskyi, memperlihatkan pesan Jangan ada perang di Ukraina yang tertulis di kaus dalamnya seusai mencetak gol pada laga kedua babak 32 besar Liga Europa antara Olympiacos FC dan Atalanta di Stadion Georgios Karaiskakis, Piraeus, Yunani.
”Eskalasi militer yang kami amati membawa konsekuensi serius dan menghadirkan keselamatan yang rendah bagi tim nasional dan delegasi resmi kami,” bunyi pernyataan bersama Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN), Swedia (SvFF), dan Ceko (FACR), Kamis.
Dalam pernyataan terpisah, Presiden FIFA Gianni Infantino mengutuk keras penggunaan kekuatan militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. ”Akibat situasi darurat, penetapan Rusia sebagai tuan rumah laga playoff Piala Dunia 2022 tengah kami kaji ulang,” kata Infantino.
Presiden FIFA berharap semua pihak kembali membuka jalan untuk menyelesaikan krisis itu melalui dialog. Serangan yang dilakukan Rusia telah menyebabkan kehidupan warga Ukraina terganggu, termasuk dihentikannya aktivitas sepak bola di negara itu hingga waktu yang tidak pasti.
Tertahan
Situasi mencekam di kota Kiev, Ukraina, dirasakan oleh sejumlah pelatih dan pemain asing yang berkarier di Liga Ukraina. Pelatih Shakhtar Donetsk Roberto De Zerbi, yang berasal dari Italia, tertahan di sebuah hotel di Kiev.
Tangkapan layar instagram
Hasil tangkapan layar akun instagram penyerang klub Shaktar Donetsk, Junior Moraes, Kamis (24/2/2022). Junior berpesan kepada rekan dan keluarga bahwa dirinya dan tim tertahan di hotel di Kiev dan menanti solusi untuk keluar dari Ukraina.
De Zerbi bersama tujuh anggota staf kepelatihan Shaktar, yang juga berkebangsaan Italia, berniat kembali ke Italia seiring ditundanya Liga Ukraina musim ini. De Zerbi sebenarnya baru kembali ke Kiev, Minggu (20/2.2020) lalu, seusai memimpin timnya menjalani pemusatan latihan di Turki.
”Kami semua berada di hotel, situasi semakin memburuk sejak Kamis pagi. Karena kami tidak bisa menjalankan pekerjaan kami di sepak bola, kami harus mencari cara untuk pergi,” kata De Zerbi, mantan Pelatih Sassuolo, kepada Sky Sport Italia.
Di hotel yang sama terdapat pula belasan pemain dan keluarga pemain Shakhtar Donetsk dan Dynamo Kiev asal Brasil, yang menunggu evakuasi dari pemerintah Brasil. Mereka membuat pesan bersama yang diunggah di akun media sosial meminta bantuan evakuasi untuk kembali ke Brasil.
”Situasi di sini sangat serius dan kami tertahan di Kiev menunggu solusi terbaik untuk keluar dari negara ini. Kami berada di dalam hotel. Berdoalah untuk kami,” tulis penyerang Shakhtar, Junior Moraes, dalam takarir unggahan foto dirinya bersama pemain asal Brasil lain di hotel itu pada akun Instagram pribadinya.
AFP/LEON KUEGELER
Arsip foto 15 Mei 2021 memperlihatkan dua pemain Schalke 04 mengenakan jersei dengan logo Gazprom, perusahaan energi Rusia, jelang laga Bundesliga antara Schalke 04 dan Eintracht Frankfurt di Gelsenkirchen, Jerman. Pada Kamis (24/2/2022), Schalke 04 memutuskan akan menghapus logo Gazprom, sponsor utama klub di jersei mereka, sebagai protes atas serangan militer Rusia ke Ukraina.
Sejumlah klub dan pemain menampilkan solidaritasnya kepada Ukraina. Sebelum memulai laga playoff babak 16 besar Liga Europa di Stadion Diego Armando Maradona, Jumat (25/2) dini hari WIB, pemain Napoli dan Barcelona membentangkan spanduk bertuliskan takarir ”Stop Perang”.
Pemain Atalanta asal Ukraina, Ruslan Malinovskyi, menunjukkan pesan ”Jangan ada perang di Ukraina”, yang ia tulis di kaus dalamnya. Pesan itu diperlihatkan Malinovskyi setelah mencetak gol ke gawang Olympiacos Piraeus pada lagakedua babak 32 besar Liga Europa antara Olympiacos dan Atalanta di Stadion Georgios Karaiskakis, Piraeus, Yunani.
Pada waktu yang bersamaan, ratusan pendukung klub Norwegia, Bodo/Glimt, memegang bendera Ukraina ketika mendukung timnya di Stadion Aspmyra pada laga kandang Liga Konferensi Eropa melawan Glasgow Celtic.
Aksi mendukung Ukraina juga ditunjukkan klub Bundesliga 2 Jerman, Schalke 04. Mereka menghapus tulisan Gazprom, perusahaan energi Rusia yang menjadi sponsor utama, di bagian dada jersei di sisa musim ini. (AFP/REUTERS)