Arema FC Putus Kontrak Sponsor yang Diduga Terkait Judi ”Online”
Manajemen Arema FC memutuskan menghentikan kerja sama ”sponsorship” dengan situs daring yang diduga berkaitan dengan usaha judi ”online”. Pemutusan kontrak kerja sama itu disebut tidak mengganggu performa tim.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Manajemen Arema FC, klub sepak bola asal Malang, Jawa Timur, memutuskan menghentikan kerja sama sponsorship dengan situs daring yang diduga berkaitan dengan usaha judi online. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan atas penertiban dan pengawasan terkait bisnis perjudian di Tanah Air. Pemutusan kontrak kerja sama itu disebut tidak mengganggu performa tim.
Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan, pemutusan kontrak dengan situs daring tersebut tidak berdampak pada tim. Tidak ada gangguan terkait gaji dan operasional tim setelah pemutusan tersebut dilakukan.
”Tidak ada dampaknya untuk tim, karena kami tim yang sudah settle (mapan). Ini hanya soal image (citra). Kami menjaga image Arema FC bahwa kami adalah tim taat hukum dan kami tidak terlibat dengan pengelolaan situs terduga judi online itu,” kata Sudarmaji, Rabu (24/8/2022).
Dalam kerja sama sponsorship itu, nama situs daring tersebut ditampilkan dalam konstum yang dipakai para pemain Arema FC saat latihan. Oleh karena itu, pemutusan kontrak tersebut tidak berdampak pada kostum resmi tim.
Sudarmaji menambahkan, kerja sama Arema FC dengan situs daring itu dimulai sejak awal musim kompetisi tahun ini. Dalam kontrak kerja sama itu, situs tersebut disebut sebagai media pemberitaan. Oleh karena itu, manajemen Arema FC tidak tahu jika situs tersebut diduga berkaitan dengan usaha judi online.
”Dalam perjanjiannya disebutkan itu media pemberitaan. Kami pun tidak tahu hingga dilaporkan. Akhirnya diambil jalan keluar memutus kontrak itu. Dan lagi, kami tidak bisa ikut campur dalam konten media tersebut,” kata Sudarmaji.
Dalam kerja sama sponsorship itu, nama situs daring tersebut ditampilkan dalam konstum yang dipakai para pemain Arema FC saat latihan.
Sudarmaji memaparkan, pemutusan kontrak kerja sama dengan situs tersebut dilakukan pada 23 Agustus 2022. ”Pemutusan itu diikuti dengan konsekuensi kami mengembalikan uang sponsorship,” katanya. Namun, Sudarmaji enggan menyebutkan nominal angka sponsorship dari situs tersebut.
Manajer Bisnis Arema FC Yusrinal Fitriandi menyampaikan permohonan maaf terkait masalah tersebut. Dia menyatakan, Arema FC bukan pengelola situs yang diduga berkait dengan judi online itu. Manajemen Arema FC juga tidak memiliki kewenangan dan tanggung jawab atas kebijakan redaksi serta isi konten di dalam situs tersebut.
”Kita sangat menghormati ada pihak yang melaporkan konten situs tersebut yang dianggap melanggar norma hukum. Dan, kami tentunya perlu menjelaskan posisi kami, hanya sebagai pihak yang ditawarkan untuk bekerja sama iklan,” paparnya.
Manajemen Arema FC berharap hal ini disikapi secara obyektif dan bijaksana oleh banyak pihak. ”Sekali lagi secara obyektif, klub hanya sebagai obyek pemasangan promosi situs, bukan pengelola. Semoga penjelasan ini dapat memberikan khasanah pemahaman yang obyektif untuk kita semua,” kata Yusrinal.