Trisula Spurs yang sedang ditakuti si se-antero Inggris, akan diuji benteng kokoh pertahanan Chelsea. Selain itu, cuaca panas di London akan turut menghalangi mereka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, MINGGU – Kehadiran Dejan Kulusevski sukses memperkaya dimensi serangan Tottenham Hotspur yang semula dipimpin duo Harry Kane dan Son Heung-Min. Dalam seketika, mereka menjadi trisula paling berbahaya di tanah Inggris. Kesahihan trio itu baru akan sesungguhnya terbukti ketika Spurs bertemu lawan paling ditakuti, Chelsea.
Laga bertajuk Derbi London itu akan berlangsung di markas Chelsea, Stamford Bridge, pada Minggu (14/8/2022) malam WIB. Jelang laga besar tersebut, sorotan mengarah kepada trio penyerang Spurs yang sedang dalam perfroma terbaik.
Sejak debut Kulusevski, 9 Februari 2022, trisula Spurs sudah menghasilkan 33 gol dan 21 asis dalam 19 pertandingan. Masing-masing, Kulusevski dengan 6 gol dan 9 asis, Kane dengan 12 gol dan 7 asis, serta Son dengan 15 gol dan 5 asis. Tidak ada trio di Liga Inggris yang bisa mendekati produktivitas tersebut.
Tren cemerlang musim lalu itu dilanjutkan lagi dalam laga pembuka musim ini ketika Spurs menaklukkan Southampton 4-1. Kulusevski menyumbang 1 gol dan 1 asis, sementara Son mencetak 1 gol. Trio yang memimpin lini depan dalam formasi 3-4-3 ala manajer Antonio Conte itu tidak terhentikan.
Arah serangan klub berjuluk “Si Lili Putih” itu menjadi amat runcing. Kulusevski, berkaki kidal, menempati sisi kanan. Kondisi sebaliknya berlaku dengan Son. Kane yang bisa memerankan penyelesaian akhir dan pembagi bola, menjadi pelengkap di tengah.
Trisula itu jauh lebih kompleks dibandingkan duo Kane dan Son yang diandalkan Spurs sebelumnya. Mereka sangat berbahaya, terutama dalam skema serangan balik kilat yang merupakan gaya khas dari sistem bermain Conte.
“Bagi kami Harry dan Sonny sangat vital. Kami selalu membutuhkan mereka untuk mencetak gol. Namun, saat bersamaan kami perlu mencari solusi selain dari mereka. Sekarang kami sudah memiliki solusi itu dengan cara bermain dalam serangan saat ini,” kata Conte yang meminta klub untuk mendatangkan Kulusevski pada jendela transfer musim dingin lalu.
Namun, kehebatan Kulusevski – Kane – Son baru akan tervalidasi setelah melawan Chelsea. Chelsea di era manajer Thomas Tuchel merupakan mimpi terburuk untuk Spurs. Dalam lima pertandingan pada semua kompetisi di bawah kepemimpinan Tuchel, Spurs selalu kalah.
Sekarang kami sudah memiliki solusi itu dengan cara bermain dalam serangan saat ini.
Lebih parahnya, Spurs tidak mencetak satu gol pun dari semua pertemuan tersebut. Tidak pelak, laga derbi tersebut akan menjadi momen pembuktian paling tepat untuk trisula “Si Lili Putih”. Apakah ketiganya bisa mengubah mental inferior Spurs ketika bertemu Chelsea atau tidak.
Chelsea sudah membuktikan lagi ketangguhan pertahanan mereka pada laga perdana, pekan lalu. “Si Biru” berkali-kali diuji serangan Everton, tetapi berhasil menyudahi laga tanpa kebobolan dan menang 1-0.
Dengan formasi 3-4-3, tim asuhan Tuchel menempatkan tiga bek andal di lini pertahanan, yaitu Thiago Silva, Cesar Azpilicueta, dan Kalidou Koulibaly. Yang paling menarik adalah Koulibaly. Dia mampu mengisi kepergian Antonio Rudiger di posisi kiri dalam formasi tiga bek.
Pertarungan tiga penyerang Spurs dan tiga bek Chelsea pun kemungkinan besar akan menjadi penentu jawaban hasil Derbi London. Jika trisula Spurs bisa diredam lagi, kemungkinan nasib malang mereka dalam pertemuan sebelumnya akan terulang.
Tuchel menilai, laga kali ini akan lebih sulit daripada yang terdahulu. “Mereka sangat kompetitif saat ini dengan skuad berbakat. Namun, saya juga tahu sangat baik bagaimana caranya untuk mengalahkan mereka. Pada laga derbi seperti ini, hal yang tak kalah penting adalah usaha besar dari semua pemain,” ujarnya.
Derbi London kali ini akan sangat menantang untuk kedua tim. Selain atmosfer panas antarpemain, mereka juga akan diuji cuaca panas di Kota London. Diperkirakan, suhu di Stamford Bridge pada laga nanti bisa mencapai 32 derajat celsius, jauh lebih tinggi dibandingkan biasanya yang tidak sampai 20 derajat celsius.
“Laga nanti berlangsung pukul 16.30 (waktu setempat) jadi cukup menantang. Kami sudah menerapkan beberapa pola untuk mendinginkan suhu tubuh dan mengembalikan kondisi pemain sebanyak mungkin. Namun, yang pasti, laga itu akan menguras tenaga,” pungkas Tuchel.
Penyelenggara Liga Inggris mengaplikasikan kebijakan baru pada pekan ini akibat efek cuaca panas itu. Mereka mengizinkan jeda minum selama beberapa menit pada setiap pertengahan babak. Selain bisa mengembalikan kondisi tubuh, jeda itu juga dijadikan para manajer untuk memberi instruksi kepada para pemain. (AP/REUTERS)