Laga semifinal bulu tangkis kelas SU5 ASEAN Para Games 2022 menjadi ulangan final Paralimpiade Tokyo 2020 antara Dheva Anrimusthi dan Cheah Liek Hou. Jika Dheva menang, peluang final sesama Indonesia bakal sangat besar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Laga semifinal bulu tangkis kelas berdiri dengan keterbatasan salah satu tangan atau SU5 di ajang ASEAN Para Games 2022 akan menjadi ulangan final Paralimpiade Tokyo 2020. Atlet andalan Indonesia, Dheva Anrimusthi, akan kembali bertemu Cheah Liek Hou, atlet Malaysia peraih medali emas di Tokyo.
Duel tersebut akan menjadi ujian Dheva untuk kembali merebut supremasi dari Cheah, atlet yang kini mengalami transformasi fisik dan teknik setelah berlatih bersama legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek.
Dheva melaju ke semifinal bulu tangkis SU5 setelah menang, 21-6, 21-8, atas Pham Van Toi (Vietnam) pada perempat final di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (3/8/2022). Cheah mengalahkan wakil Vietnam lainnya, Van Anh Tuan, 21-5, 21-9. Pada semifinal lainnya, pebulu tangkis Indonesia, Suryo Nugroho, akan bertemu atlet Malaysia, Mohamad Faris bin Ahmad Azri. Jika Dheva dan Suryo menang, mereka akan menciptakan final sesama Indonesia.
Pertemuan Dheva dan Cheah terjadi berkali-kali. Dheva, atlet asal Jawa Barat, lebih dominan. Namun, dalam persaingan di Paralimpiade Tokyo 2020, Cheah memanfaatkan masa pandemi Covid-19 untuk memperbaiki fisik serta tekniknya.
Berkat latihan fisik yang keras, Cheah membuat tubuhnya yang gemuk menjadi atletis. Lawan-lawannya pun pangling. Latihan teknik dia perbaiki dengan berlatih di klub milik Sidek, mantan atlet bulu tangkis Malaysia yang meraih medali perunggu tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996.
Transformasi Cheah membuat dia memiliki variasi dan kecepatan pukulan serta daya tahan fisik yang lebih baik. Perubahan itu berkat tekad kuat Cheah untuk meraih medali emas pertamanya di Paralimpiade. Selain menggenjot fisik, dia juga memperbaiki teknik dengan berlatih bersama atlet-atlet normal di klub milik Sidek.
Perjuangan Cheah lantas membuahkan medali emas Paralimpiade Tokyo setelah mengalahkan Dheva, 21-17, 21-15. Performa Cheah tahun ini pun masih tinggi. Dia mampu meraih 10 kemenangan beruntun, terakhir dalam ajang internasional ialah Fazza Dubai Bulu Tangkis Paralimpiade 2022 pada Mei lalu.
Dheva harus cerdik di lapangan. Bukan hanya kecermatan, melainkan juga harus bisa membaca kelemahan yang ada di dalam diri Cheah.
Untuk menghadapi ulangan final Paralimpiade 2020 itu, Dheva mengaku sudah memperbaiki kekurangan yang dia rasakan selama di Tokyo. Dia memperbaiki fisik dan teknik selama mengikuti pemusatan latihan nasional jelang ASEAN Para Games 2022 di Surakarta.
”Persaingan di Paralimpiade dan ASEAN Para Games tidak ada bedanya. Pertandingan apa pun tetap harus ada persiapan yang baik. Saya sudah siap dari segi apa pun. Tinggal diri saya sendiri untuk bisa main all out,” ungkap Dheva, peraih dua emas pada nomor tunggal dan ganda Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Paralimpiade 2019.
Ia pun tidak menampik ingin meraih emas. ”Saya ingin mempersembahkan yang terbaik dan dapat emas. Akan tetapi, saya ingin main all out dan syukur jika meraih medali,” tuturnya.
Jika Dheva menang, ia berpeluang bertemu Suryo, rekan senegaranya. Suryo pun sudah siap menghadapi final melawan Dheva ataupun Cheah yang dia kalahkan pertama kali dalam final SU5 ASEAN Para Games 2015 di Singapura.
”Kalau persiapan, sudah siap banget. Kami sudah di pelatnas setelah Paralimpiade. Jadi, sekitar setahun. Persaingan di upper 5 ini bisa dikatakan paling berat karena peraih emas, perak, dan perunggu di Paralimpiade akan bermain di sini. Target saya pribadi bisa all Indonesian final karena kita main di sini, di Surakarta. Banyak yang mendukung. Itu kebanggaan dan semangat baru bagi kami dan teman-teman,” ujar Suryo.
Suryo merupakan peraih medali perunggu SU5 Paralimpiade Tokyo. Semetara Dheva meraih perak, Cheah emas. Ketiga atlet elite itu kini bersaing di ASEAN Para Games 2022. Laga semifinal akan berlangsung pada Kamis (4/8/2022), sementara final digelar pada Jumat (5/8/2022).
”Jadi, meskipun kami main di level ASEAN, spirit persaingan seperti di Paralimpiade,” pungkas Suryo.
Faktor kejelian
Nur Rohman, kepala pelatih bulu tangkis Paralimpiade Indonesia, menilai, peluang Dheva dan Cheah untuk menang masih berimbang, 50:50. Maka, hasil pertandingan itu akan sangat ditentukan kejelian tiap-tiap atlet untuk mengeksploitasi kelemahan lawan. Kedua pemain itu sama-sama memiliki kualitas teknik dan fisik yang bagus pada saat ini.
”Dheva harus cerdik di lapangan. Bukan hanya kecermatan, melainkan juga harus bisa membaca kelemahan yang ada di dalam diri Cheah. Jadi, kalau dalam pertandingan melihat celah kelemahan dari Cheah, akan kami sampaikan juga ke para pemain,” ungkap Nur Rohman yang akan mendampingi Dheva dari tepi lapangan.
Nur menilai, Dheva juga memiliki variasi pukulan yang beragam, tidak jauh berbeda dengan Cheah. Apalagi, setelah Paralimpiade Tokyo 2020, atlet-atlet itu rutin berlatih dengan atlet-atlet normal.
”Yang kami drill, setelah Paralimpiade, sebagian besar pada teknik berupa akurasi dan kecepatan. Di samping itu, kami datangkan juga sparing (atlet lawan tanding) non-Paralimpiade untuk bermain dengan Dheva dan Suryo. Itu salah satu cara untuk meningkatkan performa mereka,” ungkap Nur Rohman kemudian.
”Ke depan, akan lebih kami tingkatan lagi dengan mendatangkan para pemain yang jauh lebih baik, seperti mantan pemain timnas bulu tangkis di Cipayung, ke sini. Itu akan memberi semangat ke Suryo dan Dheva agar lebih meningkat lagi. Sparing itu sangat penting," ujar Nur Rohman.