Kompetisi sepak bola Liga 1 2022/2023 dipastikan akan bergulir mulai 23 Juli. Sejumlah protokol kesehatan disiapkan agar Liga 1 berjalan aman dan lancar, terutama dari lonjakan kasus Covid-19.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah turnamen pramusim Piala Presiden 2022 pada 11 Juni-17 Juli tuntas, kompetisi sepak bola Liga 1 2022/2023 dipastikan akan bergulir mulai 23 Juli yang ditandai laga antara juara bertahan Bali United dan Persija Jakarta di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Untuk mengantisipasi terjadi lonjakan kasus Covid-19 selama kompetisi berlangsung, sejumlah peraturan protokol kesehatan diterapkan, termasuk aturan-aturan yang ada di Piala Presiden yang lalu.
Dari rapat koordinasi, intinya kompetisi Liga 1 2022/2023 sudah bisa dimulai. Liga 1 akan dimulai pada 23 Juli di Bali. Semua persiapan tidak ada masalah lagi.
”Dari rapat koordinasi, intinya kompetisi Liga 1 2022/2023 sudah bisa dimulai. Liga 1 akan dimulai pada 23 Juli di Bali. Semua persiapan tidak ada masalah lagi,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam konferensi pers seusai Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Liga 1 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Zainudin mengatakan, dalam rapat itu hadir sejumlah pihak terkait, seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, dan Polri. Semuanya siap untuk menyelenggarakan Liga 1 dan berharap bisa lebih baik dibandingkan dengan musim sebelumnya ataupun Piala Presiden yang lalu.
Mereka tidak menafikan ada catatan-catatan yang harus dibenahi, terutama terkait pengelolaan penonton yang diizinkan hadir langsung di stadion. Namun, semua pihak itu berkomitmen sudah menyiapkan langkah-langkah agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan. ”Ada yang harus dibenahi. Semuanya berkomitmen untuk pembenahan, antara lain kehadiran penonton dengan sejumlah catatan,” kata Zainudin.
Salah satu catatan penting adalah insiden kericuhan suporter jelang laga Persib Bandung dan Persebaya Surabaya dalam penyisihan Grup C Piala Presiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6/2022). Akibat peristiwa itu, dua pendukung Persib meninggal dunia dan Persib dilarang berlaga di GBLA.
Akan tetapi, menurut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Persib dikabarkan meminta agar bisa memakai GBLA pada Liga 1. PSSI dan LIB akan mendiskusikan dahulu permintaan itu karena khawatir insiden pada Piala Presiden terulang. Mereka lebih berharap Persib bermain di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
”Persib mau bermain di GBLA karena mau mengontraknya dalam jangka panjang. Tetapi, kami perlu memastikan kesiapannya lebih dahulu. Untuk itu, saya dan Menpora berencana memantau langsung ke sana, Jumat (22/7/2022), untuk melihat kesiapan aparat dan panitia setempat,” tuturnya.
Protokol kesehatan
Terlepas dari itu, Iriawan menyebutkan, pihaknya memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerah penyelenggara masing-masing. Contohnya terkait jumlah penonton yang bisa hadir ke stadion, PSSI dan LIB tetap membatasi 75 persen dari kapasitas stadion terkait.
Hal itu sama seperti yang diterapkan selama Piala Presiden. ”Kalau daerah bersangkutan PPKM level 1, tidak tertutup kemungkinan jumlah penonton bisa 100 persen dari kapasitas stadion. Jadi, semuanya sangat bergantung pada situasi yang ada,” terangnya.
Penjualan tiket pun tetap dilakukan secara daring seperti pada Piala Presiden. Tujuannya, untuk mengantisipasi penumpukan penonton yang antre membeli tiket di stadion. ”Itu juga jadi pembelajaran untuk semua. Kami ingin mengikuti sistem penjualan tiket di luar negeri yang tidak lagi secara manual dan pembeli tiket harus duduk sesuai nomor tempat duduk yang didapat agar semuanya bisa lebih tertib. Tetapi, yang jelas, kalau kesadaran penonton tinggi, mereka yang tidak memiliki tiket pasti tidak hadir ke stadion,” ungkap Iriawan.
Selain itu, Direktur LIB Akhmad Hadian Lukita menyampaikan, sebagaimana Pasal 53 Regulasi Liga 1 Indonesia 2022/2023, pihaknya mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan, mulai dari pemain, pelatih, perangkat pertandingan, panitia penyelenggara, keamanan, hingga awak media, di stadion dalam keadaan bebas dari paparan Covid-19 dan sudah menerima dua dosis vaksin. Kontrol dilakukan dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Namun, tambah Lukita, bisa saja semua pihak yang terlibat dalam pertandingan itu diharuskan sudah menerima vaksin penguat. Itu akan mereka terapkan kalau ada arahan dari pemerintah. ”Untuk booster (vaksin penguat), itu menunggu arahan pemerintah. Tetapi, sejumlah klub sudah inisiatif untuk memberikan booster kepada para pemainnya. Kami pun telah mengirim surat anjuran agar klub melakukan booster tersebut,” jelas Lukita.
Terus dipantau
Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengutarakan, pihaknya akan terus memantau penerapan protokol kesehatan selama gelaran Liga 1. Yang pasti, sebagaimana Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan pada Pelaksanaan Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi, semua kegiatan yang melibatkan lebih dari 1.000 orang harus menerapkan protokol kesehatan tertentu.
Protokol itu antara lain harus ada screening dan scanning. Panitia penyelenggara juga harus siap menyesuaikan diri dengan dinamika pandemi di daerah masing-masing. ”Sejauh ini, persyaratan Covid-19 sudah dipenuhi dengan baik oleh PSSI ataupun LIB. Kami pun bekerja sama dengan instansi daerah terkait, seperti BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) dan dinas kesehatan. Kami akan terus memantau bagaimana level PPKM di 18 arena klub peserta,” ujar Raditya.
Pelaksana Tugas Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Endang Budi Hastuti mengatakan, dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 saat ini, pihaknya berharap protokol kesehatan benar-benar dipatuhi dengan ketat dan disiplin. Tujuannya agar Liga 1 dapat berjalan aman dan lancar.
”Kami berharap tidak ada peningkatan kasus Covid-19 selama Liga 1. Maka itu, kami akan terus berkoordinasi dengan daerah dan lintas sektor lainnya agar semuanya berjalan dengan baik,” tegas Endang.
Kepala Bagian Pengkajian Lingkungan Biro Pengkajian dan Strategi Sops Polri Komisaris Besar Umar S Fana menyampaikan, pihaknya siap mendukung pelaksanaan Liga 1 dari perizinan dan pengamanan. ”Tadi pagi, kami sudah rapat daring dengan semua kapolres yang wilayahnya jadi tempat pelaksanaan Liga 1. Kami juga bekerja sama dengan instansi-instansi terkait lainnya,” ujarnya.
Adapun Liga 1 akan tetap disponsori Bank Rakyat Indonesia (BRI) seperti musim lalu. Irawan menyampaikan, nilai kontraknya lebih kurang sama dengan musim lalu. Dari penelusuran Kompas, nilai kontrak musim lalu sekitar Rp 100 miliar.