Kompetisi sepak bola yang dihadiri penonton akan kembali hadir di Liga 1 2022-2023. Kehadiran ribuan suporter di stadion bakal dibarengi komitmen untuk mendukung program vaksinasi penguat yang digalakkan pemerintah.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan Piala Presiden 2022 yang berlangsung cukup baik dan disambut meriah menjadi bekal pelaksanaan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023. Turnamen pramusim sepak bola itu menjadi percontohan kembali hadirnya pendukung di stadion untuk memeriahkan laga.
Setelah memasuki era pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, kompetisi sepak bola di Indonesia berlangsung dengan laga ”hantu” alias tanpa kehadiran suporter. Pada Liga 1 musim lalu, mayoritas tim bahkan berlaga di luar kota asal mereka.
Suasana berbeda hadir pada Piala Presiden 2022. Enam dari tujuh stadion yang menjadi lokasi dari 41 laga kembali dipadati suporter. Hanya tiga pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung tanpa kehadiran penonton.
Data Kompas menunjukkan tingkat keterisian tribune di enam stadion mencapai lebih dari 30 persen. Stadion Segiri di Samarinda, Kalimantan Timur, misalnya, dihadiri rerata 5.624 penonton per laga atau 35 persen dari kapasitas. Lalu, Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, dihadiri rata-rata 14.551 penonton per laga (34 persen kapasitas).
Kembali hadirnya penonton menjadi berkah bagi pemilik kedua stadion itu, yaitu Borneo FC dan Arema FC. Kedua tim itu menjalani laga pembuka di penyisihan grup hingga akhir fase gugur di kandang masing-masing karena final turnamen itu menggunakan format kandang-tandang.
Pada laga kedua final, Minggu (17/7/2022) malam, di Stadion Segiri, Arema mengunci gelar juara setelah menahan imbang Borneo, 0-0. Hasil itu membuat ”Singo Edan” unggul agregat 1-0 di final. Arema lantas mengukuhkan diri sebagai penguasa ajang Piala Presiden dengan koleksi tiga trofi juara dari lima kali penyelenggaraan.
Liga 1 musim ini bisa menjadi wujud nyata sepak bola selaras dengan pemerintah. Komunitas sepak bola yang berada di seluruh Indonesia bisa menjadi agen untuk menyukseskan program pemerintah itu. (Eko Noer)
Arena lain yang menggelar Piala Presiden tahun ini adalah Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah. Stadion itu mencatatkan 8.886 penonton per laga atau 44 persen dari kapasitas. Lalu, ada pula Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, yang menyelenggarakan empat laga dengan mencapai 13.598 penonton per laga atau 34 persen dari total kapasitas tribune.
Dinodai
Rekor penonton terbanyak di era pandemi pun pecah di GBLA ketika Persib menghadapi Persebaya, 17 Juni lalu, dengan 37.872 penonton. Sayang, rekor itu dinodai dengan wafatnya dua bobotoh, sebutan pendukung Persib, ketika hendak masuk ke dalam area tribune. Kondisi itu membuat tiga laga di Bandung selanjutnya dilangsungkan tanpa penonton.
Sementara kandang PSIS Semarang, yakni Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, mencatatkan 15.073 rata-rata penonton dalam dua laga kandang tim ”Mahesa Jenar” di fase gugur atau mencatat 48 persen dari kapasitas stadion. Lalu, satu laga kandang PS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, pada babak semifinal dihadiri 27.876 penonton atau 88 persen dari total kapasitas tribune.
Akhmad Hadian Lukita, Ketua Organizing Committee Piala Presiden 2022, menuturkan, turnamen pramusim itu menjadi ajang uji coba hadirnya kembali suporter di laga resmi sepak bola. Dalam Piala Presiden 2022, kata Lukita, pihaknya mendapatkan beberapa catatan evaluasi agar Liga 1 2022-2023 bisa berjalan aman dan nyaman dengan penonton.
”Piala Presiden ini menjadi upaya kami untuk menyusun formula terbaik guna menyambut suporter di stadion. Peristiwa di Bandung, misalnya, menjadi salah satu pelajaran bagi kami untuk membenahi sistem pengamanan dengan zonasi ring, lalu meningkatkan kembali kesadaran panitia lokal pertandingan, klub, dan pendukung untuk menyajikan kenyamanan dan ketertiban, seperti larangan untuk tidak menyalakan flare (suar),” ujar Lukita yang dihubungi di sela laga kedua final Piala Presiden 2022.
Lukita, yang juga Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, menambahkan, pihaknya juga intens melakukan komunikasi dengan pemerintah jelang pekan pertama Liga 1 2022-2023, Sabtu (23/7/2022) mendatang. Komunikasi itu dimaksudkan untuk memperbarui status pandemi di setiap wilayah yang akan memengaruhi persentase penonton yang diizinkan hadir di stadion.
Vaksin penguat
Di sisi lain, PT LIB juga menunggu aturan terbaru dari pemerintah sebelum menentukan aturan bagi penonton yang diizinkan menyaksikan laga di stadion, seperti kewajiban setiap orang menerima vaksin dosis ketiga.
”Untuk Liga 1, kami menyelenggarakan pertandingan di 18 stadion sehingga penting bagi kami mematuhi aturan dari pemerintah. Dalam pertemuan dengan manajer tim, pekan ini, semua tim berkomitmen membantu program vaksinasi penguat,” ucapnya.
Eko Noer Kristiyanto, pengamat hukum olahraga, menilai, Liga 1 bisa menjadi langkah konkret sepak bola mendukung program pemerintah terkait vaksinasi penguat (booster). Menyaksikan laga sepak bola, tutur Eko, bisa menjadi motivasi bagi pendukung klub untuk menyempurnakan dosis vaksin Covid-19.
”Liga 1 musim ini bisa menjadi wujud nyata sepak bola selaras dengan pemerintah. Komunitas sepak bola yang berada di seluruh Indonesia bisa menjadi agen untuk menyukseskan program pemerintah itu,” kata Eko.
Lebih lanjut, Eko berharap PT LIB tidak memberlakukan keterisian stadion mencapai 100 persen. Hal itu demi menghindari euforia berlebihan dari suporter sepak bola sekaligus menunjukkan bahwa situasi pandemi belum sepenuhnya usai.
Komitmen tersebut telah ditampilkan Bali United yang menjadi tim pertama menjual tiket laga pekan pembuka Liga 1 2022-2023, Sabtu mendatang. Bali mewajibkan penonton berusia 18 tahun ke atas telah menerima vaksin dosis ketiga sebagai syarat masuk stadion pada pertandingan kontra Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Direktur Utama PT Bali Bintang Sejahtera (Bali United) Yabes Tanuri menyatakan, aturan penonton itu menyesuaikan dengan aturan dari PT LIB dan pemerintah daerah. Ia optimistis pertandingan kandang ”Serdadu Tridatu” bisa berjalan lancar dengan kehadiran suporter, mengingat klub itu telah berpengalaman menyambut fans di Wayan Dipta pada Piala AFC 2022, akhir Juni lalu.