Soal Dua Penonton Persib Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Tiket Palsu
Polisi menyelidiki dugaan kelebihan penonton dan tiket palsu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung, Jawa Barat, saat laga lanjutan Piala Presiden antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS - Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung, Jawa Barat, diduga kelebihan kapasitas saat laga lanjutan Piala Presiden antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya, Jumat (17/6/2022). Dugaan beredarnya tiket palsu tengah diselidiki.
Sebelumnya, dua penonton, Asep Ahmad Solihin, warga Kota Bandung, dan Sopiana Yusuf, warga Bogor, dilaporkan tewas. Keduanya terimpit antrean panjang saat hendak masuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api, tempat laga berlangsung.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar pada Sabtu (18/6) mengatakan, pihaknya bakal menyelidiki kasus ini. Dugaan ada penonton masuk dengan tiket palsu akan diusut.
Dugaan tiket palsu muncul karena tiket yang disediakan hanya 15.000 orang. Namun, saat laga berlangsung kapasitas stadion 38.000 orang itu hampir terisi penuh.
”Kami akan selidiki. Kebetulan, korban Asep Ahmad sendiri memegang tiket resmi saat hendak menyaksikan laga,” kata Umuh.
Penjagaan
Kepala Polrestabes Kota Bandung Komisaris Besar Aswin Sipayung mengatakan, pihak keamanan sudah maksimal melakukan penjagaan. Namun, dia mengakui animo penonton masuk stadion sangat tinggi.
”Ada banyak orang yang sepertinya tidak sabar masuk ke stadion,” katanya.
Rekan dari korban Asep Ahmad Solihin, Raihan Fauzi (25), mengatakan, saat kejadian, dia terpisah dengan korban saat hendak masuk stadion. Saat itu, dia dan Asep berada di pintu masuk V.
”Saya tiba sekitar pukul 18.00 dan langsung antre, tapi sekitar pukul 19.30, pintu masuk ditutup dan tidak ada petugas. Padahal, masih banyak penonton mendorong saat hendak antre masuk,” katanya.
Akibat saling dorong, Raihan mengatakan, banyak penonton terjatuh, termasuk dia dan Asep yang ada di belakangnya.
”Saya sudah tidak ingat lagi kejadiannya. Mungkin pingsan karena saat bangun sudah ada ditangani petugas medis di sekitar stadion,” katanya yang memar di bagian perut, punggung, dan ulu hati.