Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan memenangi babak pertama Malaysia Terbuka dalam laga penuh tekanan. Mereka kehilangan gim awal meski unggul lebih dulu 17-11. Laga itu, juga, diwarnai protes mereka karena keputusan wasit.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, RABU - Setelah mendapat hasil buruk pada dua turnamen di Jakarta, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bertekad mendapat hasil lebih baik dalam tur di Malaysia dan Singapura. Di awal tur itu, mereka mengatasi tekanan dari lawan dan situasi non teknis di lapangan.
Tekanan itu dihadapi ketika ganda putra berjulukan “The Daddies” tersebut berhadapan dengan pebulu tangkis China, Ren Xiangyu/Tan Qiang, di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (29/6/2022). Ketenangan mengantarkan Hendra/Ahsan pada kemenangan dengan skor 17-21, 21-15, 21-14.
Kemenangan itu didapat setelah Hendra/Ahsan mengatasi tekanan dari permainan cepat dan penuh tenaga dari lawan yang berperingkat ke-137 dunia tersebut. Hendra/Ahsan kehilangan gim pertama ketika tak bisa lagi menambah angka pada keunggulan 17-11.
Pada gim kedua, emosi mereka diuji saat dua keputusan wasit dinilai merugikan. Namun, karena tak bertanding di lapangan utama, mereka tak bisa meminta tayangan ulang. Protes pertama disampaikan Ahsan ketika kok dari servisnya dinyatakan keluar.
Setelah itu, menjelang interval gim kedua, lawan mendapat tambahan poin ketika kok dari smes mereka dinyatakan mengenai lengan Hendra. Hal itu dibantah mereka hingga Ahsan meminta pertimbangan dari wasit turnamen.
“Wasit turnamen tidak bisa apa-apa, keputusan tetap ada pada wasit di lapangan. Namun, setidaknyakami mencoba protes, setelah itu berusaha melupakan dengan cepat,” kata Hendra.
Ahsan menuturkan, kejadian memprotes wasit sebenarnya hal yang biasa dalam pertandingan. “Hanya saja, itu terjadi saat kami dalam tekanan dan dalam posisi tertinggal terus. Jadi, itu momen krusial bagi kami,” ujar Ahsan.
Momen jeda saat diskusi dengan wasit turnamen, membuat Hendra/Ahsan bisa mengembalikan fokus karena ditenangkan oleh Aryono Miranat, pelatih ganda putra yang mendampingi pemain di Kuala Lumpur.
Dengan meredam emosi, ganda Indonesia yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga itu bisa lepas dari tekanan. Mereka bahkanbisa bermain lebih baik hingga gim ketiga.
Meski kalah kuat dalam tenaga, Hendra/Ahsan tetap bisa bermain cepat, terutama dalam permainan di depan net. Dalam permainan ganda, ini taktik yang tepat untuk mengontrol pertandingan.
Hanya saja, itu terjadi saat kami dalam tekanan dan dalam posisi tertinggal terus. Jadi, itu momen krusial bagi kami.
Lepas dari tekanan Ren/Tang, Hendra/Ahsan akan berhadapan dengan pasangan China lain, He Jiting/Zhao Haodong.
Penampilan di Malaysia Terbuka menjadi upaya pertama Hendra/Ahsan untuk memperbaiki hasil yang didapat pada Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 7-19 Juni. Mereka tersingkir pada babak kedua Indonesia Masters, lalu babak pertama Indonesia Terbuka.
Selain Hendra/Ahsan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga akan tampil pada babak kedua. Bagas/Fikri menantang juara dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, lawan yang mereka kalahkan pada perempat final All England. Adapun Fajar/Rian akan berhadapan dengan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel.
Dari enam wakil Indonesia yang tampil pada babak pertama, Rabu, kemenangan juga didapat Shesar Hiren Rhustavito. Dia menang setelah lawannya, Rasmus Gemke (Denmark), tak bisa melanjutkan pertandingan pada gim kedua dalam skor 15-21, 11-9. Ganda putri Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto juga lolos ke babak kedua dengan kemenangan 21-18, 21-17, atas pasangan tuan rumah, Vivan Hoo/Lim Chiew Sien.
Selain mereka yang menang pada laga Rabu, Indonesia diwakili pemain lain yang memenangi babak pertama, Selasa. Mereka diantaranya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.