Anthony Sinisuka Ginting tampil pada turnamen Malaysia Terbuka dengan kepercayaan diri yang telah kembali. Dia pun menyatakan keinginan untuk juara setelah terakhir kali menjuarai Indonesia Masters 2020.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, SELASA — Sejak menjuarai Indonesia Masters pada Januari 2020, Anthony Sinisuka Ginting tak pernah juara lagi. Dia pun bertekad untuk bisa berdiri di podium tertinggi pada turnamen Malaysia Terbuka, pekan ini.
Tekad itu dinyatakan Anthony setelah memenangi babak pertama turnamen berlevel BWF World Tour Super 750 itu di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Selasa (28/6/2022). Dia menang atas Sai Praneeth (India), 21-15, 19-21, 21-9.
Meski menyatakan keinginannya untuk mendapat hasil terbaik di Malaysia Terbuka, Anthony menegaskan bahwa dia harus fokus pada setiap pertandingan terdekat, termasuk untuk melawan Sitthikom Thammasin (Thailand) pada babak kedua. Pada babak pertama, Thammasin mengalahkan pemain Indonesia lain, Chico Aura Dwi Wardoyo, 16-21, 21-16, 19-21.
Mengingat ketatnya persaingan pada tunggal putra, Anthony bahkan menilai setiap pertandingan bagaikan final baginya. Kesalahan sedikit bisa memberi efek buruk. Saat melawan Praneeth, seperti dikatakan kepada tim Humas dan Media PP PBSI, penampilannya sempat menurun saat kehilangan satu-dua poin.
Maka, pemain berusia 25 tahun itu pun mengatakan, dirinya harus menjaga fokus dan menerapkan strategi yang lebih baik pada laga-laga berikutnya. ”Keyakinan dan ketenangan juga harus benar-benar mantap,” katanya.
Anthony tampil di Axiata Arena dengan kepercayaan diri yang telah pulih setelah mengalami masa suram sejak akhir 2021. Dia kalah pada babak pertama dalam tiga turnamen terakhirnya tahun itu, yaitu di Denmark Terbuka, Indonesia Masters, dan Indonesia Terbuka.
Penampilan buruk itu menghilangkan kepercayaan dirinya hingga secara perlahan muncul lagi sejak kejuaraan beregu putra Piala Thomas 2022 di Thailand, Mei. Indonesia tak bisa mempertahankan gelar juara setelah dikalahkan India, 0-3, pada final. Namun, dukungan yang diberikan sesama pemain, pelatih, dan anggota tim lain membangkitkan lagi semangat Anthony.
Dia mulai mengalahkan kembali pemain top, seperti Kento Momota dan Lee Zii Jia, serta memberikan perlawanan terbaik kepada Viktor Axelsen meski akhirnya kalah. Hal itu terjadi pada perempat final Indonesia Terbuka, dua pekan lalu, saat Anthony kalah 13-21, 21-19, 9-21. Seperti dikatakan pelatih tunggal putra Irwansyah, kepercayaan diri Anthony telah kembali hingga dia bisa bermain lebih baik.
Keyakinan dan ketenangan juga harus benar-benar mantap.
Rekan latihan Anthony di Pelatnas Cipayung, Jonatan Christie, juga menang saat berhadapan dengan pemain India lainnya, Sameer Verma. Jonatan menang 21-14, 17-21, 21-7 dan akan melawan Kenta Nishimoto (Jepang) pada babak kedua.
Kemenangan mereka melengkapi sukses tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, yang membuat kejutan pada sesi awal pertandingan hari pertama. Gregoria mengalahkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi, 21-14-21-14.
Ini menjadi kemenangan pertama Gregoria dalam empat tahun terakhir atas pemain Jepang tersebut. Gregoria menang pada pertemuan pertama dalam nomor beregu putri Asian Games Jakarta Palembang 2018, tetapi setelah itu kalah dalam delapan pertemuan beruntun.
Sementara dua ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto, melewati babak pertama melewati laga tiga gim. Rinov/Pitha mengungguli pasangan tuan rumah, Chan Peng Soon/Cheah Yee See, yang didukung penonton dalam laga ketat pada gim ketiga, 9-21, 21-12, 22-20. Adapun Rehan/Lisa mengalahkan Chang Tak Ching/Ng Wing Yung (Hongkong), 23-21, 8-21, 21-18.
Pada babak kedua, dua dari tiga wakil ganda campuran Indonesia itu akan berhadapan dengan pemain peringkat kesepuluh besar dunia. Rinov/Pitha akan melawan pasangan peringkat keenam dunia, Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hongkong), sedangkan Rehan/Lisa menantang peringkat keempat yang merupakan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.