Kalahkan Juara Dunia, Gregoria Ingin Lebih Baik Lagi
Gregoria Mariska Tunjung membuat kejutan dengan mengalahkan juara dunia, Akane Yamaguchi, pada babak pertama Malaysia Terbuka. Namun, lawan tak kalah berat, Wang Zhi Yi, telah menantinya di babak kedua.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, SELASA - Butuh waktu empat tahun bagi Gregoria Mariska Tunjung untuk bisa mengalahkan kembali Akane Yamaguchi. Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia itu berharap bisa tampil lebih baik setelah mengalahkan atlet nomor satu dunia tersebut.
Kemenangan itu didapat Gregoria pada babak pertama turnamen Malaysia Terbuka BWF World Tour Super 750 di Arena Axiata, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/6/2022). Tunggal putri nomor satu Indonesia itu menang dengan skor 21-14, 21-14.
Laga itu menjadi kemenangan pertama Gregoria atas Yamaguchi setelah pertemuan pertama mereka, yaitu pada nomor beregu putri Asian Games Jakarta-Palembang 2018 lalu. Di depan publik Indonesia di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, ketika itu, Gregoria menang, 21-16, 9-21, 21-18.
Namun, setelah itu, Gregoria tak pernah bisa mengalahkan sang pebulu tangkis Jepang yang prestasinya terus meningkat. Dia meraih enam gelar juara BWF World Tour pada 2019. Pada 2021, Yamaguchi menjadi juara dunia, lalu menjuarai All England pada tahun ini. Sejak 3 Mei 2022, dia pun menjadi tunggal putri nomor satu dunia.
Sebaliknya, posisi Gregoria dalam peringkat dunia terus menurun. Atlet yang pernah menempati posisi ke-13 dunia pada 2019 itu kini berada pada urutan ke-31. Dari empat turnamen pada tahun ini, Gregoria tiga kali tersingkir pada babak pertama, yaitu di All England, Kejuaraan Asia, dan Indonesia Terbuka. Hasil terbaiknya pun tak lebih jauh dari itu, yaitu babak kedua Indonesia Masters.
Maka, Gregoria pun tak menduga bisa mengalahkan Yamaguchi hanya dalam waktu 27 menit di Malaysia Terbuka 2022. Dia menilai lawannya tak tampil maksimal.
"Puji Tuhan, hari ini saya bisa main lepas, tetapi mungkin ada sedikit keuntungan karena lawan belum bisa maksimal pada gim pertama. Jadi, dia tidak bisa memberi tekanan. Kemenangan itu membuat saya lebih percaya diri pada gim kedua,” kata Gregoria pada tim humas dan media PP PBSI.
"Saya juga tidak menyangka Akane bermain di bawah level terbaiknya. Di beberapa turnamen terakhir, walaupun tidak juara, dia selalu main tiga gim. Jadi, sebelum pertandingan, saya sudah bersiap untuk main tiga gim,” ungkap Gregoria melanjutkan.
Pemain kejutan China
Meski telah mengalahkan Yamaguchi, Gregoria bertekad tampil lebih baik pada babak kedua dengan lawan yang tak lebih mudah. Dia akan berhadapan dengan pemain China yang beberapa kali membuat kejutan pada tahun ini, yaitu Wang Zhi Yi. Pada babak pertama, Wang mengalahkan seniornya, He Bing Jiao, 23-21, 9-21, 21-11.
Tahun ini, Wang, yang berusia 22 tahun, membuat kejutan pada beberapa kejuaraan, di antaranya dengan menjadi juara Asia dan finalis Indonesia Terbuka. Saat menjuarai Kejuaraan Asia, Wang mengalahkan dua unggulan teratas pada semifinal dan final, yaitu An Se-young dan Yamaguchi. Adapun ketika mencapai final Indonesia Terbuka, dia menyingkirkan Yamaguchi, Carolina Marin, dan He, sebelum dikalahkan Tai Tzu Ying pada perebutan gelar juara.
Selain Gregoria, tunggal putri Indonesia diwakili juga oleh Fitriani dan Putri Kusuma Wardani. Putri mendapat tempat pada babak utama untuk menggantikan Sayaka Takahashi (Jepang) yang batal tampil.
Kemenangan pada babak pertama juga didapat Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Rehan/Lisa membalas kekalahan dari pasangan Hongkong, Chang Tak Ching/Ng Wing Yung, pada babak pertama Indonesia Terbuka 2021 dengan kemenangan 23-21, 8-21, 21-18.
Pada babak kedua, ganda campuran nomor tiga pelatnas itu akan menantang unggulan keempat, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping. Pasangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mengalahkan Fabrico Farias/Jaqueline Lima (Brasil) 21-11, 21-14.
Pertemuan Rehan/Lisa dengan ganda campuran China itu akan menjadi pertemuan kedua setelah babak kedua Indonesia Masters, Juni. Saat itu, mereka kalah 18-21, 9-21.
Tantangan berat juga akan dihadapi Apriyani/Fadia pada babak kedua, yaitu melawan unggulan keenam, Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Pada babak pertama, Apriyani/Fadia mengalahkan Stine Kuespart/Emma Moszczynski (Jerman) 22-20, 21-9.