Tiga poin menjadi target yang dicanangkan Bali United di laga terakhir fase grup Piala AFC 2022 kontra Kaya-Iloilo, Kamis. Pelatih Bali United Stefano Cugurra yakin timnya masih punya kans lolos ke babak gugur.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Bali United tidak ingin menyerah untuk mengejar tiket ke semifinal zona ASEAN Piala AFC 2022. Kemenangan wajib diraih tim berjuluk ”Serdadu Tridatu” itu ketika menjamu Kaya-Iloilo, Kamis (30/6/2022) pukul 16.00 WIB, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Meski begitu, tiga poin belum menjamin Bali lolos dari fase grup karena nasib mereka tergantung hasil tim lain di dua grup zona Asia Tenggara lainnya.
Dengan kekalahan 2-5 dari Visakha di pertandingan kedua, Senin (27/6), Bali maksimal hanya bisa meraup enam poin dari tiga laga di Grup G. Kondisi itu membuat Bali tidak bisa menggeser Visakha, tim asal Kamboja, yang telah mengoleksi enam poin.
Setelah merampungkan dua laga, Visakha unggul segalanya atas Bali. Mereka memiliki keunggulan selisih gol dan rekor pertemuan atas Bali sehingga, jika poin kedua tim setara, Visakha berhak menduduki peringkat lebih baik atas Bali.
Sementara itu, apabila Serdadu Tridatu menang atas Kaya, mereka juga belum bisa dipastikan lolos. Pasalnya, selain tiga tim terbaik di tiga grup ASEAN, yakni Grup G, Grup H, dan Grup I, satu tim peringkat kedua terbaik dari tiga grup itu akan melengkapi empat tim terbaik yang akan bersua di babak semifinal zona ASEAN.
Dengan kondisi Grup H hanya diikuti oleh tiga tim, yakni PSM Makassar, Kuala Lumpur City, dan Tampines Rovers, poin menghadapi tim posisi terakhir atau keempat dari Grup G dan Grup I tidak akan dihitung. Atas dasar itu, Bali hanya maksimal bisa mencatatkan tiga poin.
Jumlah poin itu dipastikan tidak akan membuahkan tiket ke semifinal seandainya Kuala Lumpur bisa mengalahkan Tampines di Grup H, lalu duel Viettel versus Hougang United berakhir imbang di Grup I. Maka, salah satu dari peringkat kedua di dua grup itu yang akan mendapat satu tiket sebagai peringkat kedua terbaik.
Pasalnya, kemenangan akan membawa Kuala Lumpur menyamai poin PSM yang telah mengoleksi empat poin, sedangkan hasil imbang Viettel dan Hougang juga akan membuat kedua tim itu memiliki empat poin dengan mengeliminasi hasil laga mereka melawan tim di posisi buncit Grup I.
Dengan rumitnya hitungan matematis untuk lolos, Pelatih Bali Stefano ”Teco” Cugurra tetap optimistis timnya masih memiliki peluang melaju ke fase gugur. Syaratnya, kata Teco, Bali wajib mengalahkan Kaya, duta dari Filipina.
Demi mengejar kemenangan, kami harus menghilangkan banyak blunder individu dan buruknya koordinasi tim dalam bertahan. Dengan bermain bagus dalam bertahan, saya yakin kami bisa mencetak gol untuk menang.
”Demi mengejar kemenangan, kami harus menghilangkan banyak blunder individu dan buruknya koordinasi tim dalam bertahan. Dengan bermain bagus dalam bertahan, saya yakin kami bisa mencetak gol untuk menang. Intinya, nasib kami bergantung pada kami sendiri,” kata Teco dalam konferensi pers jelang laga di Legian, Kabupaten Badung, Bali.
Lebih lanjut, juru taktik asal Brasil itu berencana melakukan rotasi pemain di laga pamungkas fase grup. Sebelumnya, pada pertandingan menghadapi Visakha, Teco hanya mengganti satu pemain inti dibandingkan laga pertama, yaitu Rizky Pellu yang ditukar dengan Ramdani Lestaluhu.
Rotasi itu, tambah Teco, perlu dilakukan karena ancaman kelelahan yang membayangi skuadnya. Buruknya permainan ketika melawan Visakha dianggap Teco tidak lepas dari kondisi fisik yang jauh dari ideal.
”Kami hanya memiliki waktu dua hari untuk pemulihan dan latihan. Untuk itu, saya perlu melihat dengan cermat kondisi fisik pemain. Pemain yang kelelahan akan diganti dengan pemain lain,” ucap Teco yang mengantarkan Bali menjadi juara Liga 1 dalam dua edisi beruntun.
Pada sesi latihan, Rabu sore, di Lapangan Gelora Trisakti, Bali, Teco memberikan latihan ringan kepada skuadnya. Menu operan-operan pendek menjadi porsi yang dominan dalam sesi latihan terakhir jelang laga melawan Kaya.
Sementara itu, dua kiper utama Bali, Nadeo Argawinata dan M Ridho, berlatih antisipasi bola-bola di udara. Keduanya juga mengasah reflek untuk mengantisipasi ancaman lawan melalui peluang yang memanfaatkan bola muntah.
Di luar sesi latihan itu, dua pemain andalan Teco, yaitu bek tengah, William Pacheco, sempat menepi dan mendapat pijatan karena ketegangan di otot pahanya. Perawatan itu diterima Pacheco ketika rekan setimnya tengah berlari mengitari lapangan.
Gelandang Bali, Eber Bessa, mengatakan, selain fisik, timnya juga perlu membenahi kondisi mental setelah dipermalukan Visakha. ”Fisik kami harus cepat pulih dengan periode laga yang singkat, tetapi faktor mental juga perlu menjadi perhatian agar kami siap tampil maksimal di pertandingan terakhir,” ucap Bessa.
Menebus kekecewaan
Bagi Kaya, pertandingan melawan Bali adalah upaya mereka untuk menebus kekecewaan karena kalah di dua laga sebelumnya melawan Visakha dan Kedah Darul Aman. Menurut Pelatih Kaya Yu Hoshide, timnya perlu membenahi tingkat konsentrasi dan fokus ketika memasuki babak kedua.
Pada laga melawan Visakha, misalnya, Kaya berhasil unggul 1-0, tetapi tumbang 1-2 karena kecolongan di awal babak kedua. Adapun pada pertandingan melawan Kedah, mereka bisa menahan tim asal Malaysia itu imbang tanpa gol pada paruh pertama laga. Akhirnya, Kaya dilibas 1-4 oleh Kedah.
”Kami harus menjaga tingkat performa kami pada babak pertama selama 90 menit. Kami sangat kecewa dengan dua kekalahan, tetapi kami bertekad meraih kemenangan sebelum pulang ke Manila (Filipina),” tutur Hoshide.
Pada pertandingan lain di Grup G, Kedah dan Visakha sama-sama berambisi saling mengalahkan. Pelatih Visakha Meas Channa menuturkan, timnya butuh satu kemenangan lagi untuk mencetak sejarah baru bagi sepak bola Kamboja. Visakha berpeluang besar menjadi tim Kamboja pertama yang lolos ke fase gugur kompetisi Asia.
Pelatih Kedah Aidil Sharin mengejar tiga poin demi menunjukkan peningkatan performa timnya setelah kalah dari Bali di laga pertama. Sharin mengakui, Visakha lawan yang tangguh, tetapi ia yakin tim asal Kamboja itu memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan timnya.