Menanti Yeremia, Pramudya Duet dengan Atlet Pratama
Sambil menanti Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pulih dari cedera lutut kiri, Pramudya Kusumawardana akan berpasangan dengan atlet pelatnas pratama. Ini dilakukan untuk tetap mengasah kemampuan Pramudya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putra Indonesia, Yeremia Rambitan, meninggalkan lapangan pertandingan dengan kursi roda seusai pertandingan melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Yeremia Rambitan berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana cedera pada akhir gim ketiga. Meski bisa menyelesaikan sampai akhir pertandingan, ganda Indonesia ini kalah secara dramatis 21-14, 12-21, dan 20-22.
JAKARTA, KOMPAS — Cedera lutut kiri yang dialami pebulu tangkis ganda putra, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, membuat Pramudya Kusumawardana kehilangan partner untuk beberapa bulan. Agar kemampuannya tetap terasah, Pramudya akan dipasangkan dengan pemain muda dari pelatnas pratama sambil menanti Yeremia pulih.
Yeremia mengalami cedera lutut kiri ketika dia dan Pramudya bertanding melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dalam perempat final East Ventures Indonesia Terbuka di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pekan lalu. Yeremia jatuh di depan net dengan posisi lutut kiri tertekuk ke arah dalam saat mendapat match point 20-17 pada gim ketiga.
Meski bersikeras menyelesaikan pertandingan, Pramudya/Yeremia kalah 21-14, 12-21, 20-22. Yeremia, yang tak lagi bisa menggerakkan kaki kirinya dengan bebas, meninggalkan lapangan dengan menggunakan kursi roda.
Sesuai dengan hasil MRI beberapa jam setelah pertandingan, seperti disampaikan dokter PP PBSI. Grace Joselini Corlesa, Yeremia mengalami cedera lutut yang membuatnya harus beristirahat sekitar 3-6 bulan. Pemain berusia 22 tahun itu menjalani pemulihan tanpa operasi, tetapi dengan terapi. Tindakan saat pemulihan bisa berubah, tergantung dari kondisi lutut Yeremia.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, memukul kok saat bertanding melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) pada babak perempat final East Ventures Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Yeremia Rambitan yang berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana cedera pada akhir gim ketiga. Meski bisa menyelesaikan sampai akhir pertandingan, ganda Indonesia ini kalah secara dramatis 21-14, 12-21, dan 20-22.
Dengan kondisi tersebut, Pramudya/Yeremia batal tampil dalam turnamen Malaysia Terbuka Super 750, Malaysia Masters Super 500, Singapura Terbuka Super 500, dan Taiwan Terbuka Super 300 yang berlangsung empat pekan beruntun sejak 28 Juni. Untuk bisa bersaing kembali dalam turnamen BWF Word Tour, termasuk menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang dimulai 2023, Pramudya harus menanti rekannya pulih. Berkat kemampuan bersaing dengan pemain top dunia, saat ini mereka berperingkat ke-14 dunia.
Kami belum tahu Yeremia akan sembuh dalam waktu berapa lama. Sambil menunggu dia sembuh, Pramudya akan ganti partner. Dia akan berpasangan dengan pemain dari pelatnas pratama.
”Kami belum tahu Yeremia akan sembuh dalam waktu berapa lama. Sambil menunggu dia sembuh, Pramudya akan ganti partner. Dia akan berpasangan dengan pemain dari pelatnas pratama,” kata pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Herry belum memastikan pemain yang dimaksud meski telah memiliki calon. Berdasarkan data pemanggilan pemain pelatnas pada awal tahun, terdapat empat pasangan ganda putra pelatnas pratama, di antaranya Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Christopher David Wijaya dan Rahmat Hidayat/Muhammad Rayhan Nur Fadillah.
”Memang ada suara yang menyebut Kevin (Sanjaya Sukamuljo) bisa dipasangkan dengan Pramudya sambil menunggu Yeremia dan (Marcus Fernaldi) Gideon pulih, tetapi itu tidak akan dilakukan. Target memasangkan Pramudya dengan pemain lain bukan untuk menjuarai turnamen tertentu, melainkan untuk tetap mengasah kemampuan Pramudya. Pemilihan calon partner pun dilakukan setelah berdiskusi dengan Pramudya,” kata Herry.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Pelatih pasangan ganda putra pelatnas, Herry Iman Pierngadi, ketika menyaksikan anak asuhnya beraksi dalam partai penyisihan Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Pramudya dan partner barunya tersebut ditargetkan tampil setelah Kejuaraan Dunia di Tokyo, Jepang, 22-28 Agustus. Ini karena sebagian besar turnamen yang akan berlangsung hingga Juli telah melakukan undian.
Di sisi lain, Pramudya dan rekannya harus melakukan persiapan sebagai pasangan. Tim pelatih pun akan menghitung dulu poin peringkat dunia kedua pemain untuk menentukan level turnamen yang akan diikuti.
Selain Pramudya/Yeremia, Kevin/Marcus pun batal tampil dalam Malaysia Terbuka, Malaysia Masters, dan Singapura Terbuka. Pengunduran diri dilakukan karena kondisi Marcus yang belum pulih setelah menjalani operasi engkel kiri pada April.
Kevin/Marcus tampil pada Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka, 7-19 Juni, tetapi penampilan mereka tak maksimal. Ganda putra nomor satu dunia itu bertahan hingga semifinal Indonesia Masters, tetapi tersingkir pada babak kedua Indonesia Terbuka. Dengan absen di tiga turnamen, mereka akan fokus bersiap untuk Kejuaraan Dunia.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Penampilan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, ketika bertanding melawan ganda putra China, Liang Wei Keng dan Wang Chang, di partai semifinal Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (11/6/2022). Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, gagal melaju ke final setelah kalah dari ganda putra China, Liang Wei Keng dan Wang Chang. Pasangan Wang/Liang menaklukan ganda putra peringkat nomor 1 dunia dari Indonesia, Kevin/Marcus, dengan skor 21-17, 21-10. Pada partai final, ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto ini akan menghadapi ganda putra China, Liang We Keng dan Wang Chang ini.
Salah persepsi
Sementara dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto menuturkan, setiap cedera menakutkan bagi atlet. Michael memberikan penjelasan terkait dengan cedera yang dialami Yeremia.
”Apa pun jenis cederanya, pasti menakutkan. Cedera ACL pada lutut dinilai sebagai momok bagi atlet, padahal jari terkilir pun bisa menakutkan karena mengganggu penampilan mereka. Jadi, jangan sampai muncul salah persepsi bahwa cedera tertentu adalah kondisi yang paling menakutkan bagi atlet,” kata Michael.
Michael menjelaskan, setiap cedera, termasuk yang dialami Yeremia, bisa pulih dengan bergantung pada berbagai faktor, yaitu tingkat keparahan dan kemampuan tubuh seseorang untuk pulih. Ini karena setiap individu memiliki kekuatan berbeda untuk menghadapi cedera.
Hal lain yang juga penting adalah kerja sama di antara orang-orang yang menangani pemulihan. ”Apa pun tindakannya, baik operasi maupun tidak, kerja sama di antara mereka sangat penting karena pemulihan terdiri atas dua tahap, yaitu pemulihan dari cedera/luka dan fase pemulihan kebugaran. Jadi, selain dokter, akan ada tahap latihan penguatan otot bersama pelatih fisik,” kata Michael.