Yeremia Akan Absen Bertanding Setidaknya Enam Bulan
Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mengalami robekan pada ACL di lutut kiri. Itu membuat dia dan partnernya, Pramudya Kusumawardana, kemungkinan akan menepi dari turnamen setidaknya enam bulan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, mengalami cedera lutut ketika bertanding dalam perempat final turnamen East Ventures Indonesia Terbuka. Robekan pada bagian anterior cruciate ligaments (ACL) akan membuatnya absen dari turnamen, setidaknya selama enam bulan.
Cedera itu dialami ketika dia dan Pramudya Kusumawardana berhadapan dengan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Pramudya/Yeremia kalah 21-14, 12-21, 20-22. Kekalahan itu terjadi setelah ganda putra Indonesia peringkat ke-16 dunia itu mendapat match point 20-17 pada gim ketiga.
Di tengah perebutan poin pada match point pertama tersebut, Yeremia yang berada di depan net terjatuh meski tidak sedang memukul bola. Dia memegangi lutut kirinya.
Meski berjalan pincang dan hanya bisa berdiri dengan satu kaki, Pramudya/Yeremia meneruskan penampilan mereka hingga selesai. Yeremia meninggalkan lapangan dengan menggunakan kursi roda sambil menangis.
Simpati disampaikan banyak pihak, termasuk Chia/Soh dan Rexy Mainaky, mantan pebulu tangkis Indonesia yang melatih di Malaysia. Rexybahkanmemeluk dan mencium Yeremia yang terkapar di lapangansetelah pertandingan sambil memberinya semangat.
Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra pelatnas yang mendampingi Pramudya/Yeremia di lapangan, terkejut dengan musibah yang terjadi di depan matanya. Dia lalu meminta asistennya, Aryono Miranat, untuk mendampingi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang bertanding melawan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi pada perempat final lain. Fajar/Rianjugagagal melaju ke semifinal.
”Dari hasil MRI pada Jumat malam, ACL-nya robek sekitar 50 persen dan ada cedera lain. Sabtu ini pemeriksaan dokter akan dilanjutkan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Namun, untuk cedera seperti itu, masa pemulihannya biasanya lama, minimal sekitar enam bulan,” kata Herry.
Kondisi ini membuat Pramudya/Yeremia dipastikan absen pada empat turnamen terdekat, yakni Malaysia Terbuka, Malaysia Masters, Singapura Terbuka, dan Taiwan Terbuka. Empat turnamen ini akan berlangsung dalam empat pekan beruntun sejak 28 Juni.
Cedera ACL adalah salah satu cedera yang terjadi pada ligamen cruciate anterior di lutut yang meregang berlebihan atau bahkan robek. Ligamen ACL merupakan salah satu ligamen utama di bagian lutut manusia yang berfungsi menstabilkan gerakan tulang di sekitarnya. Cedera yang terjadi di ligamen tersebut biasanya terjadi akibat adanya perubahan mendadak pada arah persendian di lutut.
Mungkin, hari ini adalah kesusahan terbesar kita. Namun, saya yakin, ini bukan akhir dari segalanya. Saya percaya, apa yang sudah kita lakukan tidak ada yang sia-sia. Saya akan tunggu sampai Yere sembuh dan bisa mewujudkan mimpi-mimpi kita bersama. Semangat partner!
Saat mendampingi Pramudya/Yeremia bertanding, Herry meminta anak didiknya itu untuk tak melanjutkan pertandingan. Namun, mereka bersikukuh menyelesaikannya.
”Pramudya bilang, tanggung satu lagi. Biar dia yang main dan Yere berdiri di depan saja. Namun, bermain ganda putra dalam kondisi salah satu atlet seperti itu tentu saja sulit. Memang sangat disayangkan, performa mereka sedang bagus, tetapitidak ada yang tahu kapan cedera akan datang,” tutur Herry.
Pramudya/Yeremia adalah salah satu ganda putra pelapis pelatnas utama yang penampilannya bersinar sejak 2021. Mereka menjadi generasi penerus Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Hasil terbaik Pramudya/Yeremia pada persaingan di level senior adalah ketika menjadi juara Asia 2022 pada ajang yang digelar di Manila, Filipina, April. Dalam perjalanan menuju tangga juara, mereka mengalahkan pasangan-pasangan senior, seperti Fajar/Rian, Chia/Soh, dan juara dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Dua pasangan lain yang berada satu angkatan dengan Pramudya/Yeremia adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (peraih medali emas ganda putra SEA Games Vietnam 2021) dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (juara All England 2022).
Dalam akun Instagram-nya, Pramudya mengatakan, akan menunggu partnernya itu hingga pulih untuk mewujudkan cita-cita mereka yang belum tercapai.
”Semasa kita berpartneran selalu dihadapkan dengan banyak kesusahan, tetapi kita bisa melaluinya satu per satu. Mungkin, hari ini adalah kesusahan terbesar kita. Namun, saya yakin, ini bukan akhir dari segalanya. Saya percaya, apa yang sudah kita lakukan tidak ada yang sia-sia. Saya akan tunggu sampai Yere sembuh dan bisa mewujudkan mimpi-mimpi kita bersama. Semangat partner!”