Indonesia berpeluang mengakhiri penantian 16 tahun untuk kembali tampil di Piala Asia. Menang besar atas Nepal menjadi target yang dicanangkan tim pasukan Shin Tae-yong ini untuk menuntaskan ambisi tersebut.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
KUWAIT CITY, SENIN — Tim nasional sepak bola Indonesia wajib melumat Nepal untuk bisa menciptakan sejarah baru sekaligus mengakhiri penantian tampil di babak utama Piala Asia sejak 2007 lalu. Duel penting itu akan digelar di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait, Rabu (15/6/2022) pukul 02.15 WIB.
Namun, jalan menuju Piala Asia 2023 tidaklah sepenuhnya berada di tangan tim ”Garuda”. Hasil laga lainnya ialah antara Kuwait versus Jordania pada Selasa (14/6/2022) pukul 23.15 WIB, akan menentukan pula nasib Indonesia di Grup A kualifikasi Piala Asia 2023.
Jika Kuwait menang dengan skor 1-0 pada laga itu, tim Garuda hanya membutuhkan kemenangan, berapa pun, atas Nepal untuk lolos ke Piala Asia 2023 sebagai juara Grup A. Namun, jika Kuwait menang 2-1 atau lebih, tidak ada jaminan Indonesia bisa lolos sekalipun bisa mengalahkan Nepal.
Jika menang 2-1, Kuwait akan menjadi juara Grup A. Lalu, Jordania akan berada di peringkat kedua. Dengan hasil itu, Indonesia turut mengalahkan Nepal, ketiga tim tersebut sama-sama akan mengumpulkan enam poin. Untuk menentukan klasemen akhir, ketiga tim itu akan membentuk klasemen mini dengan mengenyampingkan hasil menghadapi Nepal, tim terbuncit di grup.
Kuwait akan berada di posisi puncak karena unggul pertemuan atas Jordania dan punya jumlah gol lebih baik dari kedua pesaingnya. Adapun ”Al-Nashami”, julukan Jordania, punya keunggulan head-to-head atas Garuda. Indonesia dibekap Jordania, 0-1, pada laga lalu.
Meskipun demikian, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong enggan memusingkan skenario itu. Menurut dia, hal yang paling penting adalah Indonesia bisa menang dengan gol sebanyak mungkin ke gawang Nepal.
Dengan menang minimal tiga gol, Indonesia berpeluang merebut salah satu dari lima tiket sebagai peringkat kedua terbaik. Indonesia masih berada di posisi keenam dalam klasemen peringkat kedua terbaik.
”Saya puas dengan permainan kami di dua laga lalu. Saya berharap semua pemain bisa melanjutkan performa 100 persen. Dengan begitu, saya yakin kami bisa mendapat tiga poin yang bagus demi lolos (ke Piala Asia 2023),” ujar Shin pada konferensi pers, Senin malam.
Menjelang melawan Nepal, Shin mengistirahatkan semua pemainnya dari sesi latihan di lapangan hijau, Minggu (12/6/2022). Tim Garuda hanya menjalani pemulihan fisik di pusat kebugaran dan kolam renang yang berada di kawasan hotel tim.
Mengurangi tekanan
Program latihan itu merupakan upaya Shin mengurangi tekanan kepada semua pemainnya menjelang laga ”hidup-mati” kontra Nepal. Cara serupa diterapkan Shin menjelang laga pamungkas penyisihan grup Piala AFF 2020 versus Malaysia, pertengahan Desember lalu.
Hasilnya, Indonesia memukul Malaysia, 4-1, dan menyegel posisi puncak Grup B. Capaian itu membalikkan banyak prediksi karena Vietnam sebelumnya lebih dijagokan untuk menjadi juara grup tersebut.
Saya berharap semua pemain bisa melanjutkan performa 100 persen. Dengan begitu, saya yakin kami bisa mendapat tiga poin yang bagus demi lolos (ke Piala Asia 2023).
Di kualifikasi Piala Asia, Nepal adalah satu-satunya tim di Grup A yang kualitasnya berada di bawah Indonesia. Pada peringkat FIFA terkini, Nepal menduduki peringkat ke-168, sedangkan Indonesia ke-159. Selain itu, Nepal juga tercatat hanya bisa imbang, 2-2, menghadapi Timor Leste pada laga akhir Mei lalu.
Adapun tim Garuda selalu menumbangkan Timor Leste dalam dua duel uji coba di Bali, akhir Januari lalu. Dalam rekor pertemuan, Indonesia baru sekali bertemu Nepal, yaitu pada laga ekshibisi, Juni 2014. Pada laga di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, itu, Indonesia unggul 2-0.
Pelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi mengakui Indonesia, bersama Jordania dan Kuwait, punya kualitas permainan lebih baik dari timnya. Pada dua laga sebelumnya, tim berjuluk ”The Gorkhalis” itu tumbang, 0-2, dari Jordania dan menyerah, 1-4, dari Kuwait.
”Kami akan menjalani laga pamungkas sebaik mungkin. Kami sudah tak peduli dengan klasemen grup,” ucap Al-Mutairi dilansir Kathmandu Post.
Petaka Nepal
Al-Mutairi sempat dirawat di rumah sakit akibat pingsan di sisi lapangan seusai laga Nepal kontra Kuwait, Sabtu lalu. Kondisi kesehatan sang pelatih menambah daftar panjang petaka Nepal selama bulan ini. Menjelang kualifikasi Piala Asia, Al-Mutairi bertengkar dengan 10 pemain senior di pemusatan tim. Alhasil, ia memanggil 11 pemain baru, beberapa jam sebelum bertolak ke Kuwait.
Sementara Pelatih Jordania Adnan Hamad tidak ingin timnya mengendurkan spirit untuk mengejar kemenangan di laga terakhir versus tuan rumah Kuwait. Ia tidak ingin timnya terlena hitungan matematis bahwa hasil imbang cukup bagi timnya untuk memuncaki Grup A.
Maka, Hamad memfokuskan sesi latihan menyerang agar timnya memiliki variasi serangan untuk membongkar pertahanan Kuwait. ”Setelah dua laga, saya menyadari kami masih harus meningkatkan kemampuan menyerang. Meski begitu, saya tetap yakin semua pemain memiliki kemampuan menuntaskan babak kualifikasi ini dengan kemenangan,” ucap Hamad, yang menargetkan kemenangan, dikutip laman Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Pelatih Kuwait Vitezslav Lavicka juga berambisi membantu skuadnya meningkatkan performa seusai melibas Nepal, 4-1, di laga kedua. Kuwait harus menang dengan keunggulan minimal dua gol untuk menempati peringkat pertama Grup A. Untuk itu, Lavicka mengamati langsung permainan Jordania ketika melawan Indonesia.