Tampil Memukau, Rio Waida Taklukkan Peselancar Dunia
Rio Waida, peselancar Indonesia, menunjukkan tiada hal yang mustahil. Tampil sebagai debutan, ia mengalahkan sejumlah peselancar terbaik sejagat pada Liga Selancar Dunia di Banyuwangi.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Rio Waida (22), peselancar Indonesia, meraih puncak kepercayaan diri. Seusai memenangi seri Challenger di Australia, Selasa lalu, atlet wild card itu lolos ke babak 16 besar Championship Tour Liga Selancar Dunia di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (28/5/2022).
Pada seri keenam kejuaraan dunia itu, Rio bahkan menaklukkan idolanya, Filipe Toledo. Peselancar Brasil itu merupakan pemuncak klasemen sementara Liga Selancar Dunia. Adapun Rio peserta debutan.
”Saya sangat bangga bisa menang atas Toledo, salah satu peselancar terbaik di dunia dan idola saya. Tadi, saya mencoba selalu percaya diri karena yakin saya pantas berada di kejuaraan dunia. Jadi, saya fokus ke strategi, tidak peduli siapa lawannya,” ujarnya seusai tampil.
Rio memulai lomba dengan raihan 2,00 poin untuk ombak pertama dalam heat keempat dari delapan heat babak pembuka. Dia unggul tipis atas Toledo yang meraih 1,00 poin dan Nat Young (Amerika Serikat) yang mendapatkan 0,77 poin.
Posisi Rio sempat terancam ketika Toledo meraih 6,83 poin, adapun Young 4,33 poin, pada ombak kedua. Di ombak kedua, Rio hanya meraih 0,50 poin. Ketika terlihat akan kalah, Rio kembali bangkit dengan meraih 5,50 poin pada ombak ketiga. Adapun Toledo 1,43 poin dan Young 2,27 poin.
Kurang lima menit dari total 35 menit waktu yang disediakan, Rio tidak bisa berbuat banyak dengan meraih 1,07 poin pada ombak keempat. Adapun Toledo mendulang 3,97 poin, sementara Young 7,33 poin.
Namun, ibarat keajaiban, Rio didatangi ombak setinggi 4-5 meter jelang berakhirnya lomba itu. Enggan menyia-nyiakan peluang emas itu, dia lalu meluncur mulus memasuki ”tabung” ombak dan melakukan snap atau gerakan mengubah arah papan selancar secara radikal dari bagian bawah ke atas dinding ombak sehingga menimbulkan efek cipratan air.
Setidaknya tiga atau empat kali gerakan itu dilakukannya dengan konsisten. Manuver dan tingkat kesulitan gerakan adalah bagian dari lima unsur penilaian. Skor yang dihitung adalah dua nilai terbaik dari semua gelombang yang dilalui.
Penampilan gemilang di ombak terakhir itu membuat Rio meraih 6,33 poin. Dia langsung melejit, memimpin dengan total 11,83 poin. Sementara Young gagal memperbaiki skor sehingga menempati urutan kedua dengan raihan total 11,66 poin.
Adapun Toledo antiklimaks. Peselancar kawakan yang sangat dielu-elukan itu hanya meraih 3,17 poin pada kesempatan terakhirnya. Ia berada di tempat ketiga dengan 10,80 poin.
Di 16 besar nanti, saya siap menghadapi siapa pun. Saya ingin konsentrasi dan percaya kemampuan diri. Saya ingin ke final, mengharumkan Indonesia.
Berkat hasil itu, Rio lolos ke babak 16 besar yang akan berlangsung, Senin (30/5). Adapun Young dan Toledo harus menjalani babak eliminasi, Minggu (29/5). Mereka bersaing dengan 14 peselancar lain untuk meraih tiket terakhir ke 16 besar.
Buah kesabaran
Menurut Rio, kunci keberhasilannya ialah sabar menanti ombak. Ombak cenderung sedikit dan kecil walaupun angin bagus. Namun, dia tetap tenang karena telah memahami karakter ombak di sana. Ia sudah tiga kali berlatih di sana.
”Saya sabar dan percaya diri bisa dapat ombak bagus. Saat itu hadir, saya berusaha mendapatkan nilai sebaik mungkin. Taktik itu kurang dipahami peselancar lainnya. Mereka sedikit bingung, sampai mengejar ombak ke tengah. Mungkin karena mereka belum pengalaman bermain di sini,” katanya.
Keteguhan hati Rio tampak pula dari caranya mengatasi kelelahan fisik seusai tampil di Australia kurang dari sepekan lalu. ”Saya capek karena baru pulang dari Australia. Belum lagi, di sini panasnya luar biasa. Sementara di Australia dingin. Perubahan cuaca drastis itu membuat saya sakit kepala selama di sini. Sakit kepala hilang saat saya di atas laut, tapi kambuh saat di darat,” ucapnya.
Akan tetapi, demi mengharumkan Indonesia, Rio mengeyampingkan semua kendala itu. Ia ingin melangkah lebih jauh di kompetisi tersebut. ”Di 16 besar nanti, saya siap menghadapi siapa pun. Saya ingin konsentrasi dan percaya kemampuan diri. Saya ingin ke final, mengharumkan Indonesia,” ujarnya.
Sempat kurang diperhitungkan, Rio pun diapresiasi sejumlah peselancar dunia yang tampil. John J Florence, peringkat kedua liga itu, misalnya, menganggap Rio inspirasi baru untuk Indonesia. ”Saya harap anak-anak lokal bisa meniru jejaknya. Indonesia punya potensi mengembangkan olahraga selancar sebab banyak pantai dengan ombak terbaik,” ujarnya.
Ia pun ikut memuji kualitas ombak di G-Land. ”Gelombang di G-Land luar biasa. Ini salah satu yang terbaik di dunia karena sangat tebal, bersih, halus, barel besar, dan sangat panjang,” ucap Florence.
Carissa Moore, peselancar putri asal Hawaii, bahkan menilai ombak di G-Land sebagai salah satu yang paling menantang dan diidamkannya. ”Perjalanan panjang dengan naik pesawat, mobil, dan perahu terbayar oleh surga di sini. Semua orang di sini juga sangat baik. Ini modal besar untuk selancar Indonesia,” ujarnya.