Kejuaraan Dunia Selancar Ombak Kembali ke G-Land Banyuwangi Setelah 25 Tahun
Para peselancar kelas dunia bersiap mengendarai ombak pantai G-Land dalam ajang Seri Keenam Championship Tour Liga Selancar Dunia. Pantai G-Land merupakan satu dari sepuluh besar pantai selancar terbaik di dunia
Oleh
DEFRI WERDIONO, AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS-Setelah 25 tahun, liga selancar ombak kelas dunia kembali digelar di G-Land Banyuwangi, Jawa Timur. Para atlet selancar dari berbagai penjuru dunia telah datang dan bersiap menaklukkan ombak pantai selatan itu.
Seri keenam Championship Tour Liga Selancar Dunia akan diikuti 24 peselancar putra dan 12 peselancar putri yang telah lolos kualifikasi tahun sebelumnya. Lomba ini digelar mulai 28 Mei dan diperkirakan berakhir paling lambat 6 Juni 2022.
Pembukaan seri keenam Championship Tour Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) tersebut digelar di Pantai G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/5/2022) petang. Menteri Olahraga Zainudin Amali pada pembukaan acara Liga Selancar Dunia mengatakan Pemerintah mendorong wisata olahraga atau sport tourism dan industri pariwisata seperti WSL karena memicu prestasi atlet dan kegiatan itu juga bermanfaat dari sisi ekonomi.
Selama ini, kata Zainudin, potensi wisata olahraga Indonesia cukup besar namun belum dikelola dengan baik. "Kita akan dorong ini karena di samping prestasi kita bisa dapat manfaat dari sisi ekonomi. Banyak wisatawan akan datang ke Indonesia mendatangi wisata olahraga sehingga devisa bisa masuk," katanya.
Menurut Zainudin Indonesia tidak boleh kalah dengan Thailand yang juga sedang mengembangkan wisata olahraga. Mereka telah mengembangkan paket-paket wisata olahraga. Kemenpora saat ini tengah menjalin kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mewujudkan itu.
Zainudin berharap tahun depan Indonesia bisa kembali menjadi tuan rumah WSL. Indonesia tahun depan juga bakal menggelar sejumlah kegiatan olahraga berskala internasional.
"Khusus untuk selancar menjadi salah satu cabang andalan yang termasuk kita proyeksikan untuk Olimpiade. Tahun lalu, pada olimpiade Tokyo (Rio Waida) masuk kualifikasi. Maka saya pesan pada Rio untuk siapkan diri olimpiade Paris 2024," ujarnya.
Rio Waida merupakan satu-satunya atlet Indonesia yang berlaga di WSL. Dalam WSL di Australia awal Mei lalu, Rio keluar sebagai juara. Rio mengatakan ingin bisa tampil maksimal di G-Land, Indonesia, yang merupakan tanah asalnya sendiri. "Tahap demi tahap semoga dapat ombak bagus dan bisa mengalahkan peselancar lainnya," katanya.
Semua peselancar, menurut Rio punya kemauan yang tidak bisa diremehkan, seperti Brazil, Jepang, Kosta Rika, Perancis, dan Hawai. Soal kondisi ombak Pantai G-Land saat ini masih kecil, namun Rio berharap ombak pada hari pertama laga, yakni Sabtu (28/5) pagi akan lebih baik.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandari mengatakan gelaran WSL di G-Land kembali dilakukan setelah 25 tahun berlalu. Terakhir WSL di wilayahnya itu diselenggarakan 1997 lalu.
G-Land dikenal memiliki ombak terbaik di dunia. Ombak kirinya mencapai 20 meter dengan tinggi bisa mencapai 6-8 meter. "Keindahan G-Land sebagai surga peselancar sangat dirasakan," ujarnya.
Ombak di sini menantang dan termasuk satu dari sepuluh tempat selancar terbaik dunia
Menurut Ipuk WSL menjadi momentum bagi Banyuwangi dan Indonesia untuk memperkenalkan G-Land. WSL juga dinilai membawa dampak terhadap ekonomi di Banyuwangi.
"Alas Purwo semoga bisa mendapat sertifikat dari Unesco Global Geopark sehingga bisa menjadi sarana bagi Indonesia untuk terkenal. Ini kesempatan bagus untuk pemulihan pariwisata dan sektor ekonomi di Banyuwangi," ujarnya.
General Manajer WSL Asia Pasifik Andrew Stark mengatakan, sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Banyuwangi serta berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya WSL di Plengkung.
“Ombak di sini menantang dan termasuk satu dari sepuluh tempat selancar terbaik dunia,” kata Andrew. Pendapat itu didukung oleh peselancar senior Kelly Slater asal AS. Pemenang 11 kali kejuaraan dunia selancar itu ingin mencoba memenangi lomba dan mengalahkan Rio.
“Saya beberapa kali ke Indonesia tetapi ini pengalaman pertama di G-Land. Akan menyenangkan memenangi kejuaraan yang diadakan lagi di sini setelah 1997,” kata Kelly.