Paket perbaikan performa yang dipakai Ferrari di Barcelona berdampak positif, ditandai dengan Charles Leclerc memuncaki dua sesi latihan. Namun, persaingan belum nyata, karena Red Bull masih menyamarkan potensi RB18.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Dominasi Charles Leclerc dengan memuncaki dua sesi latihan Formula 1 seri Spanyol mengindikasikan paket perbaikan performa yang dipakai oleh Ferrari bekerja dengan baik. Namun, potensi persaingan belum nyata seiring dengan strategi Red Bull yang lebih fokus mengeksplorasi ban-ban untuk balapan. Kondisi ini juga membuat posisi Mercedes yang menempatkan George Russell dan Lewis Hamilton di posisi kedua dan ketiga di akhir latihan kedua, belum meyakinkan untuk bersaing meraih podium saat balapan.
Leclerc dominan sejak sesi latihan pertama di Sirkuit Barcelona, Jumat (20/5/2022), dan memuncaki catatan waktu dengan 1 menit 19,828 detik. Dia mengungguli rekan setimnya, Carlos Sainz Junior, 0,079 detik di posisi kedua. Pebalap andalan Red Bull Max Verstappen di posisi ketiga terpaut 0,336 detik dari Leclerc. Sementara pebalap muda Mercedes George Russell keempat dengan selisih hingga 0,762 detik dari pebalap tercepat.
Leclerc kembali melesat dalam sesi latihan kedua dan mencetak waktu tercepat 1 menit 19,670 detik, unggul 0,117 detik dari Russell di posisi kedua, serta 0,204 detik dari Hamilton di urutan ketiga. Sementara Sainz berada di urutan keempat terpaut 0,320 detik, dan Verstappen kelima dengan selisih 0,336 detik dari Leclerc.
Namun, dari kelima pebalap tersebut, hanya Leclerc yang mencetak waktu lap tercepat dengan ban kompon lunak. Adapun keempat pebalap lainnya menggunakan ban kompon medium. Jika dilihat dari simulasi balapan di akhir sesi latihan kedua, pace Leclerc tertinggal hingga 0,5 detik dari Verstappen. Pebalap Ferrari itu juga mengeluhkan degradasi ban yang sangat cepat melalui radio tim.
”Sedikit sulit menemukan keseimbangan, juga dengan kondisi (trek) yang panas. Kami jelas masih memiliki sedikit pekerjaan untuk dilakukan terkait waktu satu putaran, tetapi dalam banyak putaran paling tidak terlihat cukup bagus, jadi saya senang dengan itu, hanya perlu berusaha menemukan jalan tengah,” ungkap Verstappen.
Putra dari mantan pebalap F1 asal Belanda Jos Verstappen itu mengatakan, Sangat sulit mengelola ban di sirkuit tersebut dan timnya belum bisa mengatasi itu dalam hal keseimbangan. “Paling tidak kami tahu cuaca akan konsisten, jadi kami bisa langsung bekerja dari hasil ini,” tegas Verstappen.
Terkait dengan potensi persaingan di Barcelona, Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto menilai, balapan seri Spanyol selalu berlangsung ketat. ”Sangat ketat, sangat menantang, sangat intens, sangat sibuk,” ungkapnya kepada Formula 1.
”Barcelona selalu menantang, persaingan selalu ketat. Dengan enam balapan, setelah enam balapan, kami akan mulai mempelajari itu dan menggunakan itu dalam potensi yang maksimal. Ini akan menjadi akhir pekan yang penting untuk memahami daya saing diri kami dan tim-tim lainnya,” ungkap Binotto.
Akhir pekan ini, Ferrari memakai paket perbaikan besar yang diharapkan bisa menutup defisit kecepatan dengan Red Bull yang mencapai 0,2 detik setiap putaran di Imola dan Miami. Salah satu suku cadang baru yang signifikan adalah lantai mobil yang lebih kaku untuk mengatasi porpoising, gerakan memantul-mantul yang dialami mobil saat dipacu di trek lurus.
Kami jelas masih memiliki sedikit pekerjaan untuk dilakukan terkait waktu satu putaran, tetapi dalam bayak putaran paling tidak terlihat cukup bagus, jadi saya senang dengan itu.
Marcedes juga menggunakan lantai baru yang diharapkan bisa membebaskan W13 dari porpoising yang parah. Adapun Red Bull terus berusaha menurunkan bobot mobil hingga mendekati berat minimal 798 kilogram. Langkah Red Bull mengurangi bobot mobil itu menuai hasil positif dengan memenangi balapan di Imola dan Miami.
Dampak dari mobil yang lebih ringan adalah bantidak cepat aus. Kemampuan ban menyelesaikan putaran menjadi fokus Red Bull dalam sesi latihan kedua di Barcelona. Mereka memecah strategi dengan Sergio Perez menggunakan ban kompon lunak hingga sesi berakhir, dan Verstappen dengan ban medium. Mereka mengumpulkan data seberapa tahan setiap kompon ban bisa menyelesaikan putaran yang akan krusial dalam menentukan strategi pit stop.
Verstappen pun optimistis timnya masih memiliki pengembangan lain yang akan membantu dalam persaingan juara. ”Masih banyak yang tersisa di dalam tangki!” ungkap pebalap asal Belanda itu, mengilustrasikan pengembangan yang dilakukan oleh Red Bull.
Juara dunia F1 musim 2021 ini mengatakan, selalu ada sesuatu yang bisa dilakukan dengan lebih baik. Saat ini, fokus utama timnya adalah masalah keandalan mobil, yang berusaha diatasi lebih dahulu.
”Kami memiliki tim yang bekerja dengan sangat baik di lintasan, juga di pabrik, sangat efisien, dan tentu saja, dengan batasan anggaran itu sangat penting. Tetapi saya pikir kami sudah pasti salah satu yang terbaik terkait itu,” ungkap pebalap berusia 24 tahun itu.
”Saya berharap kami balapan dengan baik di sini, tetapi tentu saja, perlu menunggu dan melihat apa yang tim-tim lain bawa. Kita akan lihat. Saya sangat tenang. Ini musim yang panjang dan saya tahu ini akan terkait dengan pengembangan mobil. Jadi selangkah demi selangkah, balapan demi balapan,” kata Verstappen.
Pebalap asal Belanda itu kini berada di posisi kedua klasemen selisih 19 poin dari Leclerc di puncak. Verstappen mengaku menikmati posisinya sebagai pemburu dan merasa siap menjalani persaingan panjang dengan Leclerc dan Ferrari. Musim lalu, Verstappen menjalani persaingan panas dengan Lewis Hamilton dan Mercedes.
”Saya juga sangat menikmati pertarungan tahun lalu dan saya juga menikmati tahun ini. Hanya berbeda tim, yang berarti ini bagus bagi Formula 1,” kata Verstappen.