”The Daddies” Menantang Yunior Mereka, Bagas/Fikri
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan bertemu lagi Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri setelah mereka dikalahkan yuniornya itu di final All England. Pertemuan lanjutan itu akan terjadi di Thailand Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BANGKOK, RABU — Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan bertemu Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri pada babak kedua turnamen bulu tangkis Thailand Terbuka. Hasil pertemuan sebelumnya, yang dimenangi Bagas/Fikri, membuat Hendra/Ahsan menjadi penantang pada pertemuan kali ini.
Pertemuan pertama ganda putra berbeda generasi itu terjadi pada final All England, Maret. Laga itu menghasilkan kejutan ketika Bagas/Fikri mengalahkan sang senior, 21-19, 21-13. Maka, pertemuan kedua yang akan berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (19/5/2022), akan membuat Hendra/Ahsan sebagai penantang.
Pasangan berjulukan ”The Daddies” itu melaju ke babak kedua setelah mengalahkan Callum Hemming/Steven Stallwood (Inggris) 21-19, 21-19, Rabu. Adapun Bagas/Fikri memenangi babak pertama atas Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand), sehari sebelumnya.
Hendra/Ahsan, yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, memiliki peluang menang lebih baik kali ini. Ketika dikalahkan yunior mereka, dua bulan lalu, Ahsan berada dalam kondisi tidak fit karena cedera pada kedua betis.
Di sisi lain, Bagas/Fikri masih kesulitan menjaga konsistensi performa jika turnamen diselenggarakan secara beruntun. Setelah menjuarai All England, mereka tersingkir pada babak pertama Swiss Terbuka, sepekan berikutnya.
Selanjutnya, pada dua turnamen di Korea, Bagas/Fikri tersingkir pada semifinal dan perempat final, lalu babak pertama Kejuaraan Asia di Filipina, 26 April-1 Mei. Thailand Terbuka, yang berlevel BWF World Tour Super 500 , menjadi ajang individu pertama setelah mereka mendapat kesempatan tampil dalam kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber. Dalam ajang ini, Indonesia kalah 0-3 dari India di final.
Belum bisa menghindar
Hasil-hasil tersebut menempatkan Bagas/Fikri pada peringkat 20 besar dunia untuk pertama kalinya. Tetapi, posisi tersebut belum bisa menghindarkan pertemuan dini dengan senior mereka di pelatnas, seperti Hendra/Ahsan. Hal itu karena Bagas/Fikri belum bisa menjadi salah satu dari delapan pasangan unggulan.
Paling tidak, diperlukan posisi sepuluh besar dunia agar mereka berstatus unggulan dalam turnamen Super 500 ke atas. Pemenang dari ”perang saudara” itu akan bertemu pemenang laga antara Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) melawan unggulan ketujuh, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), pada perempat final.
Dua ganda putra lainnya juga akan tampil pada babak kedua. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso. Turnamen ini akan menjadi yang pertama bagi Wahyu/Ade sejak All England 2020.
Kejutan tunggal putra
Kejutan terjadi pada nomor tunggal putra dengan tersingkirnya tiga unggulan pada babak pertama. Dua pemain yang mengalahkan unggulan itu adalah pemain Indonesia, yaitu Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Rhustavito.
Tommy mengalahkan Chou 22-20, 14-21, 21-15 dalam pertemuan pertama mereka sejak final Korea Terbuka yang dimenangi Chou. Pada babak kedua, Tommy akan berjumpa pemain China, Li Shi Feng.
Kejutan terjadi pada nomor tunggal putra dengan tersingkirnya tiga unggulan pada babak pertama.
Sementara Shesar mempertahankan konsistensi permainannya dari Piala Thomas. Dia mengalahkan unggulan ketiga, Anders Antonsen (Denmark), 17-21, 21-19, 21-16. Di babak kedua, tunggal putra nomor tiga Indonesia ini akan bertemu Brian Yang (Kanada) yang menyingkirkan pemain China, Lu Guang Zu.
Pemain unggulan lain yang tersingkir adalah unggulan kedua, Kento Momota. Pemain Jepang ini disingkirkan pemain China, Zhao Jun Peng, 8-21, 11-21.
Ganda campuran Indonesia memiliki tiga wakil pada babak kedua dari empat wakil di awal. Mereka yang berhasil melwati babak pertama adalah Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami, dan Zachariah Josiahno Sumanti/Herdiana Julimarbela.
Satu-satunya pasangan yang kalah pada babak pertama adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Meski demikian, Rehan/Lisa memberi perlawanan ketat pada pasangan nomor satu dunia yang juga berstatus juara dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Rehan/Lisa kalah 21-13, 16-21, 13-21.
Rehan/Lisa memanfaatkan posisi di lapangan pada gim pertama ketika mereka “menang angin”. Istilah ini digunakan ketika Rehan/Lisa terbantu angin yang berembus ke arah lawan. Mereka pun lebih mudah menyerang, termasuk melalui permainan cepat Lisa di depan net.
Kondisi berubah ketika berganti sisi lapangan. ”Saat kami memimpin 15-13, lawan mengubah pola permainan dari bermain lambat menjadi lebih cepat. Kami pun terbawa irama permainan mereka,” kata Rehan.
Pelatih Amon Sunaryo, yang mendampingi Rehan/Lisa di lapangan menilai, tenaga kaki dan tangan mereka berkurang pada gim kedua. ”Pengembaliannya banyak ‘nanggung’. Tenaga mereka masih kurang, begitu juga dengan pengalaman,” kata Amon.
Akan tampil pula pada babak kedua, dua tunggal putri, yaitu Ruselli Hartawan dan Fitriani.