Langkah Skuad Muda Indonesia Berakhir Di Perempat Final
Perjalanan untuk mendapatkan pengalaman dari kejuaraan beregu Piala Uber berakhir bagi Tim Indonesia. Langkah pemain-pemain muda "Merah Putih" berakhir pada perempat final setelah dikalahkan China.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BANGKOK, KAMIS - Perjalanan tim bulu tangkis putri Indonesia pada kejuaraan beregu Piala Uber berakhir pada perempat final. Skuad muda Indonesia pun mendapat banyak pelajaran dari kejuaraan beregu putri level tertinggi di dunia tersebut.
Seperti pada lima penyelenggaraan terakhir, langkah tim Uber Indonesia pada kejuaraan yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 8-15 Mei ini, berakhir pada perempat final. Dalam pertandingan yang berlangsung Kamis (12/5/2022), Indonesia kalah 0-3 dari juara bertahan, China. Pada perebutan salah satu tiket final, China akan berhadapan dengan Jepang yang mengalahkan Taiwan 3-0. Adapun perempat final lain mempertemukan India dan Thailand serta Korea dengan Denmark.
Seperti ketika melawan Jepang, pada penentuan juara grup, pemain-pemain muda Indonesia yang berada dalam rentang usia 17-21 tahun, berhadapan dengan pemain top dunia yang memperkuat China. Dalam partai pertama, Komang Ayu Cahya Dewi menantang peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei.
Perbedaan kelas terlihat pada pertandingan yang berlangsung 42 menit tersebut. Komang kesulitan mengimbangi kecepatan gerak dan pukulan Chen yang begitu bertenaga hingga kalah 12-21, 11-21.
Dengan level permainan yang begitu jauh, pelatih tunggal putri Morico Harda mengingatkan Komang untuk tidak memiliki ekspektasi tinggi. Itu disampaikannya pada jeda antara gim pertama dan kedua ketiga. “Kamu nikmati saja pertandingannya,” katanya.
Usai pertandingan, pemain berusia 19 tahun itu bercerita tentang upayanya bermain melawan Chen. “Pertandingan tadi cukup menyulitkan bagi saya. Namun, saya belajar banyak hal teknis saat bertemu pemain top dunia. Saya bisa melihat Chen bermain sangat cepat sehingga saya harus bisa memperkuat pertahanan,” tutur Komang saat diwawancara BWF di mixed zone.
Pada partai kedua, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi bisa mengimbangi ganda putri nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada gim pertama melalui permainan agresif. Mereka, bahkan, selalu unggul sejak awal permainan hingga skor 16-15.
Febriana/Amalia pun tinggal membutuhkan dua poin untuk merebut gim awal ketika unggul 19-17. Akan tetapi, perbedaan kelas akhirnya terlihat pada momen kritis. Febriana/Amalia membuat kesalahan dengan lob yang keluar lapangan hingga lawan berbalik unggul. Pada gim kedua, mereka pun sulit mempertahankan ritme permainan hingga kalah 19-21, 16-21.
Saya bisa melihat Chen bermain sangat cepat sehingga saya harus bisa memperkuat pertahanan. (Komang Ayu Cahya Dewi)
Baik Febriana maupun Amalia mengatakan, mereka telah mengeluarkan semua kemampuan. “Namun, lawan memang kuat. Mereka bermain rapi. Sebagai peraih medali perak Olimpiade, permainan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan memang solid,” kata Febriana.
“Chen Qing Chen itu di tengah lapangan mainnya cuek dan ada tengilnya juga. Meski begitu, performanya tetap bagus. Performanya konsisten,” tambah Amalia.
Permainan maksimal juga dikeluarkan Bilqis Prasista ketika berhadapan dengan pemain peringkat kesembilan dunia, He Bing Jiao. Pemain peringkat ke-333 dunia tersebut bahkan bisa merebut gim pertama meski akhirnya kalah 21-19, 18-21, 7-21.
Putri dari mantan pemain bulu tangkis, Joko Suprianto dan Zelin Resiana, ini bahkan sempat membuat kejutan ketika Indonesia berhadapan dengan Jepang, Rabu. Dia mengalahkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi, 21-19, 21-19.
Namun, ketika tampil di lapangan melawan He, Bilqis melupakan kemenangan tersebut. “Setelah keluar lapangan dari pertandingan kemarin, saya mulai dari nol lagi. Namun, melawan pemain-pemain top dunia, memang tidak mudah. Mereka ulet dan tidak mudah dimatikan,” tutur Bilqis.
Sama seperti tim putri, tim putra Indonesia juga akan berhadapan dengan China dalam perempat final yang berlangsung Kamis pukul 19.00 WIB. Ini merupakan ulangan final Piala Thomas 2020, yang digelar di Denmark pada Oktober 2021, saat Indonesia mengalahkan China 3-0.
Ketika itu, kemenangan didapat Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie yang mengalahkan Lu Guang Zu, He Ji Ting/Zhao Hao Dong, dan Li Shi Feng. Gelar itu menjadi yang pertama bagi Tim Thomas Indonesia dalam 19 tahun terakhir.
Untuk perempat final kali ini, skuad Indonesia harus lebih waspada karena penampilan Atnhony tak sebaik tahun lalu. Dia selalu kalah dalam tiga pertandingan penyisihan grup melawan Loh Kean Yew (Singapura), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), dan Heo Kwang-hee (Korea Selatan).
Pemenang laga Indonesia melawan China akan berhadapan dengan pemenang Jepang melawan Taiwan. Pada perempat final lain, India bertemu Malaysia, sementara Denmark melawan Korea Selatan.
Hasil Perempat Final Piala Uber
Kamis (12/5/2022), pukul 09.00 WIB
Indonesia – China 3-0
Komang Ayu Cahya Dewi – Chen Yufei 12-21, 11-21
Febrianan Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi – Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 19-21, 16-21