Pesilat Puspa Arum tinggal selangkah lagi untuk mempertahankan emas di SEA Games Vietnam 2021. Dia bisa mendominasi nomor seni individu putri karena persiapan matang di tengah belenggu pandemi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
HANOI, KOMPAS — Pepatah hasil tidak akan mengkhianati proses sangat tepat untuk kisah pesilat nasional, Puspa Arum Sari, di SEA Games Vietnam 2021. Ia berpeluang menyabet medali emas pertama untuk Indonesia dari nomor seni individu putri setelah penampilannya yang nyaris sempurna pada babak semifinal. Penampilan memukau itu bermula dari persiapan jangka panjang yang tidak terputus sejak 2018.
Puspa lolos ke final setelah menang meyakinkan atas pesilat Laos, Poukky Salerembubpha, di Bac Tu Liem Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Selasa (10/5/2022). Dia meraih nilai nyaris sempurna, 9.965, dari 10 juri. Adapun nilai lawannya 9.905.
”(Penampilan) ini lebih baik daripada yang pertama. Saya sudah mulai nyaman di tempat ini. Lebih bisa dibawa santai,” kata juara bertahan SEA Games di seni individu putri itu seperti dilaporkan Kompas dari Hanoi.
Puspa bertanding dua kali, kemarin. Sebelum semifinal, dia sempat menjalani babak penyisihan melawan wakil Malaysia, Nur Syafiqah Hamzah. Puspa mencatatkan nilai sedikit lebih rendang ketimbang babak semifinal, yaitu 9.950.
Puspa, peraih emas Asian Games Jakarta–Palembang 2018, tampak santai sebelum beraksi di tengah teriakan dukungan rekan-rekannya di tribune. Tubuhnya sempat menari, mengikuti irama musik di arena. Dia juga berkali-kali tersenyum setelah berbincang dengan sang pelatih, Asep Solihin.
Persiapan khusus tim silat untuk SEA Games 2021 sudah berlangsung selama dua tahun. Dalam pelatnas, mereka beradaptasi dengan kondisi tidak ada kejuaraan akibat pandemi.
Atlet DKI Jakarta itu begitu tegas saat melayangkan pukulan, menebas golok, dan menghantamkan toya atau tongkat panjang. Penampilan yang nyaris sempurna itu diselesaikannya dalam batas waktu tiga menit.
Tidak putus latihan
Kata Puspa, penampilan itu tidaklah lepas dari persiapan matang sejak 2018. Dia tidak pernah putus latihan, bahkan di tengah pandemi Covid-19, karena selalu menjalani pemusatan latihan daerah (pelatda) DKI maupun nasional. ”Libur paling panjang hanya seminggu, itu pun untuk istirahat,” ujarnya.
Persiapan berkelanjutan itulah yang membuatnya begitu, yakin saat tampil, meskipun tidak ada kompetisi internasional semasa pandemi. Rabu siang, Puspa berpotensi menjadi peraih emas pertama untuk kontingen Indonesia. Dia akan berhadapan dengan atlet Filipina, Mary Francine Padios Cezar.
Selain Puspa, tim pencak silat juga mengirimkan dua wakil ke final, yaitu nomor seni ganda putri (Riska Hermawan–Ririn Rinasih) dan beregu putra (Nunu Nugraha–Asep Yuldan Sani – Anggi Faisal Mubarok).
Eko Wahyudi, pelatih tim pencak silat Indonesia, berkata, persiapan khusus untuk SEA Games 2021 sudah berlangsung selama dua tahun. Dalam pelatnas, mereka beradaptasi dengan kondisi tidak ada kejuaraan akibat pandemi. Tim pelatnas pun sering mengunjungi pelatda yang punya atlet berkualitas.
”Di daerah-daerah itu kami mengadakan uji coba dengan atlet-atlet mereka. Kami pilih daerah yang punya pembinaan bagus, seperti Jakarta. Itu sangat membantu atlet, soalnya suasana pertandingan dan latihan kan berbeda,” kata Eko.
Lolosnya tiga wakil Indonesia di final sudah memastikan raihan tiga medali di SEA Games. Kepastian emas atau perak tinggal menunggu pertandingan Rabu ini. Pencak silat saat ini baru memainkan nomor seni. Adapun nomor tanding akan berlangsung setelah nomor seni selesai.
Cabang dayung disiplin rowing juga berpotensi menyumbang emas, Rabu siang. Menurut M Hadris, pelatih kepala tim rowing Indonesia, ada empat nomor yang berpotensi meraih emas, yaitu women quadruple sculls, lightweight men’s double sculls, men’s double sculls, dan women’s coxless four.
”Saya kira, anak-anak sudah siap. Saya meminta mereka jangan lengah karena besok adalah pertandingan sesungguhnya. Kami sudah mematangkan rencana strategi pertandingan nanti. Yang terpenting, anak-anak fokus mengikuti rencana yang sudah ditetapkan,” kata Hadris.