Putri Kusuma Wardani layak mendapat perhatian saat tampil di SEA Games Vietnam 2021. Pebulu tangkis berusia 19 tahun ini disebut-sebut akan menjadi tunggal putri masa depan Indonesia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Putri Kusuma Wardani disebut penggemar bulu tangkis dan mantan atlet sebagai tunggal putri masa depan Indonesia. Dia selalu membawa pola pikir tanpa beban saat bertemu pemain senior sehingga bisa memberikan perlawanan dengan baik. Dengan cara itu pula Putri akan menjalani persaingan di SEA Games Vietnam 2021.
Baginya, SEA Games 2021 menjadi panggung pertama persaingan di ajang multicabang internasional. Kesempatan yang diberikan itu menjadi makna tersendiri bagi atlet berusia 19 tahun tersebut.
”Tentu saja, saya senang dan bangga bisa dipilih untuk tampil dalam SEA Games. Apalagi, tidak semua orang bisa mendapat kesempatan tersebut,” kata Putri.
Seperti atlet lain, Putri memiliki keinginan berdiri di podium tertinggi saat pengalungan medali. Namun, atlet asal Tangerang, Banten, ini hanya akan fokus pada tantangan terdekat. Bersama rekan-rekannya, dia akan bersaing terlebih dulu pada nomor beregu putri, 16-18 Mei, lalu dilanjutkan pada kategori individu, 19-22 Mei.
Meskipun hanya diikuti 11 negara, anak kedua dari tiga bersaudara itu menilai, persaingan memperebutkan medali tak akan mudah. Barisan pesaing kuat tunggal putri adalah pemain dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Thailand memiliki barisan pemain putri paling tangguh di Asia Tenggara. Hal itu ditunjukkan dengan raihan medali emas beregu putri pada SEA Games 2011, 2015, 2017, dan 2019. Adapun di SEA Games Naypyidaw 2013, nomor beregu pada bulu tangkis tidak dipertandingkan.
Tahun ini, meskipun tunggal putri peringkat ketujuh dunia, Ratchanok Intanon, tidak akan bertanding, Thailand akan diperkuat tunggal putri dengan ranking ke-10, Pornpawee Chochuwong. Jika berhadapan dengan Chochuwong atau pemain lain yang lebih berpengalaman, Putri akan menjalankan sikap yang selama ini dia bawa ke lapangan, yaitu bermain tanpa beban.
”Saya justru bisa bermain lebih lepas saat melawan pemain-pemain yang lebih senior. Kalau melawan pemain seangkatan, biasanya, bebannya lebih terasa karena kami berada dalam level kemampuan yang sama,” katanya.
Sejak kelas VI SD
Memulai latihan bulu tangkis pada usia delapan tahun, Putri mengenal bulu tangkis saat ayahnya mengajaknya melihat atlet berlatih di klub di dekat rumahnya. Sambil tetap bersekolah, dia pun sudah mulai berpikir menjadi atlet sejak duduk di bangku kelas VI sekolah dasar (SD).
Kemampuan Putri kian terasah ketika masuk ke PB Exist pada 2013 sehingga mendapatkan kesempatan magang di pelatnas bulu tangkis pada 2018 dan berstatus sebagai atlet pelatnas sejak 2019.
Saya sempat sedih karena menjadi angkatan yang tak mendapat kesempatan itu. Padahal, saya sudah bertekad memperbaiki hasil delapan besar pada 2019. (Putri KW)
Pada tahun tersebut, sosok yang selalu ulet dan memperlihatkan semangat di lapangan dengan berteriak ketika mendapatkan poin itu turut mengantarkan Indonesia menjadi juara dunia beregu campuran yunior (Piala Suhandinata) 2019. Dia menjadi bagian dari tim yang tampil di final dan menang ketika Indonesia mengalahkan China, 3-1, pada final.
Capaian itu menjadi gelar pertama Indonesia pada kejuaraan yang nama pialanya diambil dari tokoh bulu tangkis Indonesia tersebut.
Penggemar pebulu tangkis Spanyol, Carolina Marin, tersebut juga menjadi bagian dari tim Indonesia saat menjadi juara beregu putri Asia pada kejuaraan yang digelar di Malaysia, Februari 2022. Dia empat kali bermain dengan hasil tiga kali menang.
Sempat sedih
Sayangnya, Putri menjadi bagian dari skuad yunior yang tidak mendapat kesempatan bersaing dalam Kejuaraan Dunia Yunior 2020 dan 2021. Ajang yang direncanakan berlangsung di Selandia Baru (pada 2020) dan China (2021) tersebut lantas dibatalkan karena pandemi Covid-19.
”Saya sempat sedih karena menjadi angkatan yang tak mendapat kesempatan itu. Padahal, saya sudah bertekad memperbaiki hasil delapan besar pada 2019,” katanya.
Setelah pandemi mereda, Putri akhirnya berkesempatan tampil dalam persaingan lebih tinggi, seperti dalam turnamen international series atau challenge hingga BWF World Tour. ”Pada pertandingan pertama di level senior, saya sangat kaget. Kualitas pukulan mereka jauh di atas persaingan yunior. Saya pun berlatih lebih keras untuk meningkatkan semua faktor, termasuk mental,” katanya.
Ketika bisa memasuki perempat final Orleans Masters BWF 100 pada 2021, setelah merangkak dari babak kualifikasi, Putri mulai percaya diri. Dia merasa mulai bisa mengimbangi pemain-pemain yang lebih berpengalaman.
Kepercayaan diri itu lantas dibawanya ke turnamen lebih tinggi, Spanyol Masters BWF Super 300 pada Mei 2021. Putri berhasil memanfaatkan absennya banyak pemain top dunia dengan menjadi juara. Tahun ini, dia juga menjuarai Orleans Masters.
Baginya, hasil itu menjadi bagian dari pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kemampuan teknis, fisik, dan mental. ”Target saya tahun ini adalah bisa meningkatkan posisi dalam peringkat dunia agar bisa tampil pada turnamen berlevel lebih tinggi,” kataya. Biodata :Nama: Putri Kusuma Wardani
Lahir: Tangerang, 20 Jui 2002
Peringkat dunia: 50 (3 Mei 2022)
Prestasi:
Perunggu beregu campuran Kejuaraan Dunia Yunior 2018 Emas beregu campuran Kejuaraan Dunia Yunior 2019 Perempat final tunggal putri Kejuaraan Dunia Yunior 2019 Juara Ceko Terbuka International Series 2021 Juara Bangladesh Terbuka International Series 2021 Juara Spanyol Masters BWF Super 300 2021 Juara Orleans Masters BWF Super 100 2022